Level tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan, nyatanya selagi memiliki kesempatan untuk terus maju kenapa harus mengikhlaskan dengan begitu mudah? _ ahrs
mora kini sudah berada di dalam kamarnya, ya dia baru saja pulang dari sekolahnya dan sekarang tengah ada dirumah.
"Gue bingung... Bukannya harusnya seminggu lagi ya agam baru pindah? Terus juga setau gue di kehidupan dulu agam ngak pernah kekantin! Tapi....
"Ash! Sudah lah mungkin ingatan gue yang jelek! "
Dengan lesu Mora berjalan kearah lemari dan memilih pakaian santai miliknya, yang berupa celana kolor pendek yang dipadukan dengan kaos ukuran oversize bermotif kartun
Berjalan ke kamar mandi untuk mencuci kaki serta wajah dan melepaskan pakaian sekolahnya sembari bercermin
"Sebenernya ya baju sekolah gue ni bagus juga" Gumam Mora
Mora melepaskan almamaternya, lalu melepaskan kancing kemeja sekolahnya dan terakhir melepas rok sekolahnya
"Nah kan Mora jadi cute kalo gini" Ujarnya pede sembari memutar tubuh dengan gaya anggun layaknya seorang putri kerajaan
"Ngak sia sia gue nonton tiktok tentang cara agar menjadi wanita yang slay... Hahaha.. "
Setelah selesai Mora keluar dari kamar mandi dan berjalan turun ke bawah untuk memasukkan pakaian kotornya ke mesin cuci
Ya sesekali berbuat baik ngak menyusahkan bibik mungkin dapat pahala
"Liat ni Tuhan gue udah baik! Jadi jan dibuat mati ngak elit lagi guenya!" Mora mengucapkannya di iringi dengan kekehan diakhir kalimatnya
Seperti Tuhan akan mendengarkan permintaan tak masuk akal mu saja
Mora berpapasan dengan salah satu pelayannya saat hendak masuk ke ruang cuci
"Ah non mau ngapain disini? " Tanya sang pelayan
"Ah bik Mora mau tarok baju kotor Mora ke mesin cuci"
"Ngak usah non biar bibik aja yang meletakkannya kesana, non lebih baik makan siang dulu"
"Udah ngak apa apa bik, sesekali biar dapat pahala ya kan? Haha.. Nanti Mora ke meja makan habis ini"
"Non mau makan apa untuk sayurnya non?"
"Em.. Kayaknya Mora mau makan udang goreng sama cumi goreng deh bik" Putus Mora
"Ah baiklah non bibik siapkan terlebih dahulu"
Selesai mengatakan itu si pelayan itu izin pergi kedapur untuk menyiapkan makan siang Mora
Mora sendiri lanjut untuk membuka pintu ruang cuci lalu menaruh pakaian kotornya di dalam mesin cuci
"Baru tau gue ternyata mesin cuci itu ampir setengah badan gue" Kagum Mora melihat mesin cuci tersebut
Hingga tak sadar dirinya terlalu ama menghabiskan waktu di dalam ruang cuci pakaian tersebut
Ya maklum, dulu Mora sama sekali ngak pernah masuk ke ruang cuci apalagi dapur, jadi saat dia tunangan dengan agam dan dipercaya untuk tinggal berdua pun yang memasak dan mencuci biasanya agam
YOU ARE READING
GAMORA [On Going]
Teen FictionMelihat kesekitar, mora bingung apa yang sebenarnya terjadi Kenapa ia terbangung di usia ke 17 tahun? kembali ke masa ia masih kelas 11 sma? Seingatnya ia mati karena siraman minyak panas dan terjedot ke tabung gas "Bukannya gue udah mati?" apa ya...