BAB 14

6.9K 402 26
                                    

Thanks ya udah nembus 10 ribu readerss!!  Thanks for all vote, coment , and read my story. Author berharap juga ceritanya nyambung :v cekidot aja :v

Matahari mulai menyembunyikan dirinya. Langit sore mulai muncul cahayanya berwarna oranye keemasan.

Cahya terbangun dari tidurnya dan mendengar ada yang mengetuk kamarnya. Dia mempersilakan masuk. "Oh Dian, kenapa kamu ke sini? Biasanya kan kamu jarang banget untuk pergi ke sini." Ujar Cahya.

Kepala Dian tetap tertunduk. Wajahnya putih pucat, putih banget. Dan Cahya nggak menyadari bahwa kaki Dian tidak menyentuh lantai.

----------

Dian P.O.V

Habis gini belajar, mending dengerin musik dulu ahh.....  Aku mengambil headset dari laci meja yang ada di sebelah kasurku . Warnanya merah muda, sesuai dengan warna yang kusukai.

Saat aku membuka laci, aku melihat bayangan Rianti keluar dari lemari dan aku sangat ketakutan.

----------

Rianti P.O.V

Huh, aku bosan banget di sini. Ya udah, aku ke kamarnya Cahya aja deh. Kemudian aku berjalan menuju kamar di sebelah kanan kamarku yang di pintunya ditempeli name tag *Cahya ada*

Aku mengetuk terlebih dahulu. Yahh, supaya sopan aja sih... Tidak ada jawaban. Mungkin dia lagi fokus belajar atau baca buku. Yang penting, dia ada di kamarnya. Rianti sedikit mendobrak dan ternyata Cahya masih tidur di atas kasurnya.

"Cahya?" Panggilku pelan. Aku berjalan mendekati dia dan tiba tiba dia terbangun dengan mata melotot yang lebar. Mulutnya menganga lebar sekali seakan akan dia mau memakanku dengan ganasnya .

Dengan terpaksa, aku berlari. Kalau ke atas, nggak akan mungkin! Karena sekarang aku ada di lorong kost kostan . Kostku ini, ada dua tingkat. Yahh, lumayan bagus lah ya...

But, kenapa aku terus berlari dan tidak menemukan pojok dari lorong ini? Dan anehnya, tidak ada satupun pintu yang ada di lorong ini. Aku mau ke mana?

Dengan lari kecil, aku coba untuk membuka Hp. Sial, tak ada sinyal masuk!

----

Cahya P.O.V

Hantu itu memang gila! Berani ngejar aku sampai aku lari untuk kedua kalinya. Posisiku sekarang ada di lorong kostku . Tapi ini aneh, nggak ada ujungnya. Ya, nggak ada jalan buntu seperti biasanya. Nggak mungkin juga kostku ini diperpanjang. Alasan yang lucu. Jadi, apakah hantu itu akan membawaku kembali ke terminal?

----

Dian P.O.V
Sorry btw, ini Point of view nya ganti ganti...

Keringat sudah bercucuran di dahiku. Aku sedang berlari di lorong kostku yang menurutku nggak ada ujungnya. Bagaimana dengan Cahya? Rianti? Apakah mereka juga mengalami nasib yang sama sepertiku?

Sudah sekitar setengah jam aku berlari. Dan anehnya, di depan sana ada rintik air yang berjatuhan, seperti hujan. Kan aneh, masa di kost-kostan ada hujan? Aku mencoba untuk mendekati rintik hujan itu kalau tidak ada jalan lain lagi.

Bajuku mulai basah. Aku melindungi wajahku dengan punggung tanganku. Mengapa di sana ada halte?

-----

Rianti P.O.V.

Sepertinya itu ujungnya. Sudah terlihat cahaya namun remang-remang. Sepertinya itu bukan cahaya lampu, itu adalah cahaya bulan dan rintik hujan. Aneh, karena penasaran, aku mengambil keputusan untuk mendekat dan melihat lebih jelas. Aneh juga kalau di kost ada hujan. Dan lebih aneh lagi kok bisa ga ada ujungnya tapi bisa langsung ke alam bebas?
-----

Cahya P.O.V

Ini memang gila. Masa cuma gara gara main ToD bisa sampai seperti ini? Menguras tenaga. Dan yang jelas juga menguras waktu. Seharusnya di jam segini aku mengerjakan pr atau belajar. Sedangkan sekarang? Aku harus bersusah payah untuk berlari.

Tunggu, itu adalah hujan. Ber ...ar..ti aku akan kembali ke terminal. Cek sinyal. Sialnya nggak ada sinyal. Tapi siapa yang bisa menebak kalau tiba tiba bisa? Oke aku akan coba. Bisa!

"Cahya?" Sayup sayup terdengar suara Jonny dari seberang sana.

"Cepat ke kostku!" Seruku dengan tegas dan agak berteriak agar tidak kalah dengan suara rintik hujan yang keras.

"Baiklah, aku akan segera ke sana!!" Serunya .


ToDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang