Alfigo : Teenage Life

-Prologue-

Rajendra Alfigo Yudhistira. Cowok biasa saja yang tampannya juga standar. Namun, pesona cowok itu tidak usah diragukan lagi. Rahangnya yang tegas, serta tinggi badan yang mencapai 185cm membuat cowok itu digemari banyak orang. Terlepas dari fakta bahwa dia sudah mempunyai pacar.

Menjadi Figo tidaklah seenak yang dipikirkan orang-orang. Hidup di tengah-tengah keluarga yang sangat kental dengan daerah asalnya-Yogyakarta, menjadikan cowok itu sedikit kaku dan sulit mengutarakan isi hatinya.

Memiliki Ayah yang otoriter dan mengharuskan cowok itu menjadi yang pertama-agar tidak kalah dengan para sepupunya yang lain-membuatnya tertekan. Dan Ibunya yang hanya bisa menurut dengan sang Ayah. Kakak perempuan yang biasanya membela dirinya ketika sang Ayah marah, pergi jauh ke negara lain dengan dalih pendidikan.

Hanya Kakek dan Paman yang bisa membantu cowok itu dari jeratan Ayahnya. Sayang, mereka tidak berada di sini. Mereka berada di Yogyakarta, dan hanya akan ke rumahnya beberapa kali dalam setahun.

Terlepas dari kekangan sang Ayah, Figo malah merasa aneh ketika Ayahnya itu sering ke negara asalnya. Bahkan pria itu bisa berbulan-bulan tidak pulang. Entah apa yang dilakukan pria tua itu di sana, Figo merasa janggal.

Pun, dengan kemunculan wanita paruh baya yang bukan dari negara ini, membuat Figo semakin curiga dengan Ayahnya. Tidak ada yang salah. Namun, karena wanita itu menyebut-nyebut jika anaknya dibawa kabur oleh sang Ayah lah yang membuat Figo semakin curiga dan murka.

Ternyata... serumit ini masalah keluarganya. Lantas, kenapa dia masih sibuk memikirkan masalah percintaannya yang tidak begitu penting itu?

•••

Syela Zaheera, gadis cantik yang beruntung karena bisa menarik perhatian Figo. Sejak kelas satu SMP mereka ditempatkan di ruang kelas yang sama. Oleh karena itu pula, rasa cinta khas remaja mulai muncul. Keduanya memutuskan menjalin hubungan. Yang awalnya backstreet, di kelas akhir-mereka memutuskan untuk mengumumkan bahwa sebenarnya sudah menjalin hubungan.

Seperti kisah cinta pada umumnya, selalu ada yang namanya kesalahpahaman yang berakibat pertengkaran. Hal itu juga sering terjadi pada mereka. Dilihat dari usia, yang sebenarnya tidak pantas untuk pacaran, juga mereka masih labil dan lebih mementingkan ego masing-masing seperti bagaimana naluri seorang remaja SMP.

Di tengah hubungan Figo dan Syela yang merenggang, Sabrina-teman mereka semasa SMP mencoba menyelinap di tengah-tengah celah yang mereka berikan. Cewek dengan tinggi semampai itu menyimpan perasaannya pada Figo sejak lama. Namun, dulu dia terlalu pesimis untuk bisa mendapatkan Figo.

Lama waktu berlalu, sekarang, Sabrina sudah memulai rencananya. Selain karena tidak tahan dengan perasaannya, dia berpikir sudah mapan. Tidak ada salahnya, bukan, bermain cinta di masa remaja? Dia juga ingin merasakan bagaimana rasanya mencintai dan dicintai secara tulus.

Jika ada yang berpikir dirinya jahat, ia tidak peduli. Jahat tidaknya dia, tergantung dari sudut pandang mana yang mereka lihat. Jika mereka hanya melihat dari sudut pandang satu orang, tentu tidak pantas jika mereka menganggap dirinya jahat.

Pertanyaannya, jahat yang dimaksud Sabrina dengan yang dimaksud orang lain apakah sama? Apa jahat yang dimaksud adalah karena Sabrina merebut Figo? Atau, jahat dalam segi lainnya?

•••

Singkatnya. Siapa tokoh antagonis dan protagonis nya? Bisakah mereka menjadi antagonis dalam ceritanya masing-masing, dan menjadi protagonis dalam cerita hidupnya masing-masing?

»»oOo««

10, Juli 2022. Indonesia bagian barat.

Tertanda,

𝐛𝐞𝐞✯