Chapter 08 : Menurutmu pria bernama Sherlock itu orang asing?

1.4K 193 4
                                    

"... Apa kalian tidak ingin bersama lagi?"

Pertanyaan Katelyn terus berputar memenuhi kepala Sherlock, diperjalanan pulang dia tidak bisa tenang, merasa sangat gelisah sampai menghabiskan tiga batang rokok.

Dia tidak menyangkal dan dia mempercayai omongan gadis kecil yang baru ia temui secara kebetulan di sore hari. Itu hanya omongan anak kecil, tidak ada bukti yang akurat! begitulah awalnya ia berpikir.

Sepanjang jalan dadanya berdetak seperti drum. Hatinya yang meluapkan kebahagiaan mendorongnya untuk mempercayainya lebih dalam, ingin memberi harapan dan mewujudkan keinginan Katelyn.

Tidak ada manusia yang menolak kebahagiaan.

Kata hatinya yang tulus mengalahkan logikanya.

Semua tentang William selalu dapat menyinggungnya sampai setengah depresi.

Dan juga, saat menarik kerah belakang Katelyn, dia menemukan seutas benang tipis, sangat tipis hampir transparan. Bila dia tidak sedikit menyentuh leher Katelyn dia tidak mungkin menemukan benang itu, yang terdapat sebuah cincin.

Cincin yang sangat familier, desainnya sederhana berwarna perak-platinum. Nama 'Sherlock' diukir dibagian dalan cincin menggunakan huruf latin.

Itu cincin William, cincin pernikahannya.

Katelyn tidak mengkhianati kepercayaannya.

Ini kebetulan? Takdir? Atau seseorang memang sudah merencanakannya?

Sherlock berusaha menenangkan pikirannya agar tidak gegabah, ia pergi ke rumah John Watson, sebuah pilihan yang tepat.

-
-
-

"Gadis kecil familier ditaman? Apakah ada sesuatu tentang gadis itu sampai mengganggu mu?"

John yang sedang menyeduh teh di dapur bertanya-tanya. Sherlock duduk di sofa ruang tengah sambil merokok melanjutkan,

"Ya. Kau tahu tentang Katelyn Moriarty?"

CLANG...!!!

Tangan John yang mengaduk teh terpeleset, membuat seduhan teh tumpah dan berantakan.

Sherlock mencibir, "Kan." Memang tidak salah.

John segera membersihkan meja lalu membuat ulang teh dengan gerakan yang terlihat normal, namun kenyataannya ia gelisah dan berpikir keras. John menuju ruang tengah dengan nampan berisi dua cangkir teh dan beberapa makanan ringan, ia meletakkan nampannya di meja lalu duduk.

Tatapan Sherlock terkunci padanya, menanti jawaban.

"Oke, kau pasti sudah tahu bahwa aku mengetahui sesuatu, faktanya memang demikian. Namun, aku tidak tahu cukup banyak setelah Katelyn lahir. Aku akan memberitahumu, aku lebih memilih mengkhianati Moriarty daripada mengkhianati temanku dan terus menyembunyikan hal ini darimu."

"Setelah lahir? Lalu sebelum itu kau sudah tahu? Kenapa kau tidak memberitahuku?!" Sherlock melunjak.

"Tenanglah aku juga punya alasan sendiri!" John memarahi.

Sherlock kembali duduk lalu menghela nafas, "Lanjutkan."

John menjelaskan perlahan, "Tujuh tahun lalu, pada musim panas aku mengunjungi teman lamaku di Durham, namun ternyata dia sudah pindah di Sunderland. Hari hampir petang dan aku di stasiun Durham dibingungkan oleh dua pilihan—pergi ke Sunderland hari ini atau kembali ke Landon dan mengunjungi teman lama ku di lain waktu.

Secara kebetulan aku bertemu Louis Moriarty di stasiun dan entah tersambar apa aku memulai percakapan dengannya duluan, aku memohon padanya untuk mempertemukanku dengan kakaknya.

【BL || ABO】HeartfeltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang