Chapter 03 : Tanda tangan

2.7K 321 25
                                    

"Seorang pemain teater, Charlotte..."

"Mansion bangsawan Earl di rampok warga pasien rumah sakit jiwa..."

"Putri Duke dari XX, Lady Isabelle menjadi sorotan publik..."

"Rumah di jual..."

Sherlock melipat koran pagi tersebut, melemparnya dengan sembrono di atas meja, "Tch! Tidak ada yang menarik."

"Bukankah lebih baik bila kamu mencari pekerjaan di saat-saat seperti ini?" William meneguk secangkir teh, lalu kembali pada kesibukannya dengan setumpuk kertas, "Hanya menyarankan."

Sherlock berbalik, menopang dagunya "Aku sudah memiliki pekerjaan," balasnya.

"Apa itu?"

"Menunggumu pulang."

Pena di tangan William berhenti bergerak, mulutnya mengeluarkan suara, "Eh?" samar. Lalu lanjutkan dengan senyuman berkata, "Begitukah?" yang begitu tenang, sedikit hampa dan abu-abu.

"Yah, seperti itu~" Sherlock memutar tubuhnya, menyambar kembali dan membolak-balik koran yang tadi ia lempar. Melihat reaksi William, ia tidak tahu harus menangis atau tertawa.

William masih menatapnya, ia pikir 'pekerjaan' Sherlock ini lucu, tapi di sisi lain ia merasa bahwa ini sudah terlalu jauh. Sesaat kemudian William tertawa kecil, "Aku tidak bisa berkomentar."

Sedikit senyum terlukis di bibir Sherlock, ia mengganti topik, "Belakangan ini kamu tidak terlalu sibuk, ya."

William kembali pada pekerjaannya, mengangguk ringan, "Ya, pergantian jadwal mendadak."

Sherlock ingat betul, 4 hari lalu jadwal William tidak seperti biasanya. Kali ini ia akan menyempatkan diri untuk sarapan, bersantai, atau melakukan pekerjaan lain dengan tenang, di sekitar jam 9 atau 10 siang ia baru pergi. Keduanya mulai sering mengobrol dan berkumpul, ucapan selamat pagi kini sudah bukan lagi hal yang langka.

Senang kalau William punya banyak waktu untuknya, walau ia masih menganggap ini sedikit janggal. Sherlock sangat percaya diri pada asumsinya, setelah menyelidikinya, kejanggalan ini bukanlah hal yang menyenangkan.

Siang itu, kereta bangsawan yang ditarik dua ekor kuda putih melewati jalanan kota. Kereta kuda mewah tersebut menarik banyak sorotan banyak orang karena begitu mewah dan dua bangsawan yang menaikinya juga tidak kalah pesona kelas tingginya. Saat kereta itu berhenti di depan salah satu restoran kelas atas, pelayan membukakan pintunya, seorang bangsawan yang tampan dan begitu menawan menampakan dirinya, turun dari kereta dengan menggandeng seorang nona bangsawan berparas cantik dengan gaun elegan. Sungguh pemandangan yang menyilaukan mata dan membuat iri.

Seorang detektif yang sedang melakukan penyelidikan mengamati dua bangsawan itu dari jauh. Matanya terbelalak karena terkejut, jeda beberapa saat ia menarik nafas dan memejamkan matanya, berbalik dan pergi.

Setelah melihat kejadian itu Sherlock menghentikan penyelidikannya, menggunakan waktunya untuk berpikir. William berselingkuh... Itu tidak mungkin, kan? Sherlock masih belum bisa menerima kesimpulan terbesar itu, namun ia benar-benar tidak bisa menyangkalnya, tapi ia tidak percaya! Dia benar-benar telah membodohi dirinya sendiri di titik ini.

Wanita bangsawan itu adalah putri dari seorang Duke, tidak ada hubungan darah atau hubungan 'saudara jauh' dengan Moriarty, ia juga menjadi sorotan akhir-akhir ini, benar-benar orang yang mencolok dari banyak sisi. Apa hubungan bangsawan itu dengan William, apa dia seorang klien; Sherlock sudah mengenal William sejak lama, ia jelas tahu bahwa William tidak pernah pergi berduaan dengan wanita dan tampil begitu mencolok didepan umum. William memang sering di geromboli wanita bila sedang menghadiri pesta atau perjamuan, tapi Sherlock tahu betul William tidak pernah pergi berdua dengan wanita dan tampil sangat mencolok! Itu pasti sengaja! Mana mau William diajak menaiki kereta kuda mewah berdua lalu pergi ketengah kota untuk membuat mata orang silau!

【BL || ABO】HeartfeltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang