08. Pernyataan

883 115 3
                                    

Penelope membalas surat dari sahabat jauhnya, Diana.

Isi suratnya begitu panjang, namun semua yang tertulis adalah informasi yang menguntungkan Penelope.

Sudah 2 tahun lamanya dia menjelajahi Siodona, tempat yang dibicarakan sang ayah didetik-detik kematiannya. Dia tak pergi langsung, dia pula tak bisa pergi meninggalkan semuanya begitu saja, oleh karena itu ia meminta Diana untuk menceritakan semua yang terjadi di Siodona.

Bukan tanpa sebab dia tidak meninggalkan Obelia, namun dia tidak ingin usahanya selama ini sia-sia hanya karena sebuah tindakan yang dia lakukan.

Disaat ia tengah membaca surat Diana yang begitu panjang, pandangannya beralih kearah tulisan yang menarik.

"Aku mempunyai berita bagus. Sebentar lagi aku akan diperbolehkan untuk berkeliling di beberapa Kerajaan!"

"...."

Seorang penari yang belum dewasa pada umumnya tidak diperbolehkan menari untuk Kerajaan tetangga, apalagi jika penari tersebut tidak mempunyai wali.

Diana sudah bertahun-tahun lamanya ditinggalkan oleh sang ibu, yang tiada karena suatu penyakit.

'Aku tidak begitu tahu penyakit apa, namun dia berkata bahwa ibunya sering mengeluh sakit dibagian hati dan jantungnya yang lemah...'

Jantung Koroner, penyakit yang sempat menggegerkan masyarakat korea karena tingkat kematiannya yang tinggi.

'Gejalanya memang mirip, namun dokter disini masih belum mengetahui penyakit apa yang di derita Madam. Anehnya, sihir pun tidak dapat menyembuhkan Madam dan hanya memperparah keadaan.'

Semuanya sudah berlalu, tidak ada manfaatnya pula jika memikirkan hal yang telah berlalu. Hati Penelope merasakan sedikit kegelisahan, nampaknya ia takut penyakit ini akan menjadi wabah yang menyebar ke seluruh Siodona.

"Miaw..."

"Ah, Ilona!"

Ilona, seekor kucing putih kecil yang dulu ia rawat. Kini sudah tak ada seekor anak kucing bernama Ilona, hanya ada seekor kucing putih gemuk yang menggemaskan.

Ralat, hanya Penelope-lah yang menganggapnya menggemaskan.

Tak!

"Sudah berapa kali ku bilang, namaku Z.e.v.o.r.n. Dasar idiot!"

Dahi Penelope memerah, dia hanya menghiraukan ucapan pria berambut putih yang kini ada di depannya.

"Ilona sayangkuu~"

"Ugh, menjauh sana."

Ya! Benar, Ilona bukanlah murni seorang kucing, dia adalah siluman kucing.

'Benar-benar novel fantasi, bahkan disini ada pula siluman binatang."

Dulu memang anak kucing tersebut terlihat seperti betina, karena bulunya yang lebat nan cantik. Wajahnya yang menggemaskan, suaranya yang imut, dapat menipu siapapun yang melihatnya.

Kini semuanya sudah berubah, perawakan kucing tersebut juga telah berubah dan lebih menampilkan aura jantan.

"Hei...!"

"Iya iya, katakan saja~"

Penelope hanya sibuk memeluk tubuh sahabat- bukan, siluman kucing yang ia sayangi ini.

Entah sejak kapan tubuhnya selalu menenangkan hati sang Lady, pusing yang selalu menyerang pun selalu hilang setiap kali dia bersentuhan fisik dengan siluman ini.

"Aduh, sebelum itu bisakah kamu melepaskan pelukan ini? Apa kamu berniat membunuh-"

"Zevorn."

"Haa, baiklah Nona Penelope."

I'm Not the Antagonist [WMMAP]Where stories live. Discover now