01. Surat

2.4K 254 29
                                    

"Penelope."

"Ya."

"Penny."

"???"

Terlihat seorang gadis berusia 10 tahun dengan seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun, sedang menikmati waktu untuk bersantai.

Apapun yang mereka lakukan, gerakannya menjadi sangat anggun walaupun usia mereka cukup muda. Tidak mengherankan lagi, mereka pasti adalah seorang bangsawan.

Penelope Judith, seorang putri dari Marquess Judith. Rambut tipis yang pendek dan bergelombang, rambutnya yang berhelai coklat muda, serta mata cerah berwarna hijau seperti rumput di pagi hari.

'Entah sudah berapa kali aku bertemu dengannya, aku masih gugup dan bingung harus bagaimana.'

Hati gadis itu gelisah, lantaran ia bukanlah seorang 'Penelope Judith' melainkan orang lain yang terjebak di dalam tubuh Penelope.

Tidak hanya itu, saat ini dia sedang berhadapan dengan orang yang akan dia khianati dimasa depan.

Claude de Alger Obelia, Pangeran kedua Obelia, yang merupakan anak haram Kaisar.

'Aku tidak menyangka bahwa Penelope sudah dijodohkan sejak masih bayi dengan Claude, ku pikir aku bisa menghentikan pertunangan itu.'

Dia awalnya adalah seorang karyawan dari perusahaan yang menulis cerita novel. Perusahaan tersebut cukup terkenal dan dia hanya ditugaskan untuk mengecek data-data novel yang akan di rilis dan di jual pada hari itu.

Saat itu penjualan novel 'Lovely Princess' sedang melunjak, membuatnya harus bekerja lembur.

Tak ada keluhan yang keluar dari mulutnya. Jujur saja, dia juga sangat menyukai novel 'Lovely Princess' yang menceritakan tentang seorang Putri yang berusaha untuk bertahan hidup.

Siapa sangka, dia tertidur dan dengan tiba-tiba terbangun disebuah ruangan aneh.

'Ya, walaupun aku memang menyukai Claude dan Anastasius yang merupakan tokoh antagonis... Aku tidak menyangka akan menjadi Penelope! Bagaimana bisa aku terjebak dalam tubuh sialan ini...!'

Gadis bersurai coklat tersebut memejamkan mata indahnya. Terlihat alis tipisnya sedikit mengerut.

Umpatan demi umpatan dia keluarkan dalam hatinya. Sungguh- dia sungguh berharap akan masuk kedalam tubuh orang lain yang merupakan tokoh pendukung, lalu menempel kepada Anastasius saja.

Tidak ada yang tidak tahu seberapa besar rasa cinta Claude untuk Diana. Jadi, bagaimana dia bisa mengharapkan cinta Claude untuknya? Lebih baik dia mengharapkan cinta Anastasius yang tidak mencintai Penelope dan hanya ingin memanfaatkannya saja.

Tak.

Suara cangkir teh yang bersentuhan dengan meja bulat diantara mereka, terdengar. Penelope menatap lurus namun tetap menjaga tata krama nya dihadapan pangeran ini.

"Yang Mulia."

Keseriusan terlihat dalam tatapan mata Penelope, Claude menjadi gugup dengan apa yang akan tunangan ciliknya ini bahas.

'Sudah setengah tahun sejak aku masuk di dalam tubuh ini, banyak hal yang ku lakukan untuk bunuh diri namun semuanya sia-sia. Jadi, setidaknya kali ini-'

"Ayo kita bermain bersama. Pasti ada hal yang ingin anda katakan, bukan?"

Senyuman indah terbentuk dibibir manis Penelope, matanya yang bulat menjadi sedikit menyipit. Sangat lucu, pikir Claude.

Jika bisa diutarakan, Claude sangat beruntung dapat bertemu dengan Penelope. Itulah hal yang Pangeran kecil itu pikirkan.

Hidupnya yang suram, mulai berwarna sejak Penelope muncul saat itu, menolong dirinya yang sedang dikucilkan dan mengulurkan tangan kecilnya kepada Claude.

I'm Not the Antagonist [WMMAP]Where stories live. Discover now