B ͧ ͭ Y ͦ ͧ S ᷱ ͤ ͤ ͭ H ͦ ͫ ͤ ━ 1

135 16 4
                                    

"Apa!"

"Galak sekali sih,sini deketan duduknya"

Bukannya mendekat seperti yang dipinta,pemilik tubuh mungil dengan balutan kemeja putih lengan panjang kebesaran itu malah menjauhkan diri merapat pada pintu kamar mandi yang masih terbuka.
Hal itu membuat pemilik senyum bodoh yang tadi berbicara dengan lembut,menghela nafas kecil lalu berdiri dari duduknya di ranjang besar dalam kamarnya dan mendekati si mungil yang kini menatapnya dengan mata menyipit

Marah kah? tapi itu hanya menambah keimutannya

Kaki kecilnya melangkah mundur berniat masuk kembali dalam kamar mandi namun dengan gesit tangan kekar itu menahannya dan menarik yang lebih kecil dalam pelukannya. Menarik hidung mancung tersebut hingga sang pemilik merenggut kesal,makin kesal.

"Kim Hanbin bodoh,lepaskan"

"Hum? rasanya telingaku mendengar suara kasar. Siapa kira-kira ya"

Bibirnya mengerucut dan pipinya ia kembungkan pertanda kekesalannya semakin bertambah tapi itu bahkan hanya menambah mantan leadernya itu semakin gemas dan ingin terus menggodanya

"ughh lepaskan, sakit tahu"

"Katakan 'maaf'"

"Aku lebih tua darimu,kenapa aku harus minta maaf huh"

"Ku katakan untuk tidak menggunakan kata-kata kasar jika tidak perlu Jinani,kau lupa?"

"Itu tidak kasar kan kau- akk sakit Bin─ ok maaf..puas?"

Hanbin melepaskan hidung Jinhwan namun berganti memberikan kecupan bertubi-tubi pada pipi yang sudah mulai chubby tersebut sampai Jinhwan harus memukul dada Hanbin berkali-kali barulah ia berhenti

"Waaa kau menyebalkan sekali. Aku mau pulang saja." Ucap si mungil setelah melepaskan pelukan posesif itu dengan paksa, tapi baru sedetik terlepas ia kembali ditarik berjalan menuju kursi rias yang ada dikamar Hanbin. Jinhwan tak menggerutu lagi karena tahu ia tidak akan lepas dari pria menyebalkan ini hingga ia benar-benar menurut.

Ekor matanya mengikuti pergerakan gesit Rapper yang akhir-akhir ini sibuk mengadakan fanmeet dimana-mana hingga lupa waktu untuk mereka. Ah tidak, sudahlah. Lupakan.

Hanbin membawa handuk putih kecil yang ia ambil dari lemari,lalu menggunakannya untuk mengeringkan rambut Jinhwan karena ia sangat tahu jika kesayangannya itu tidak terlalu suka menggunakan hair dryer,menurutnya itu benar-benar merusak rambut.
Sementara Jinhwan menikmati perlakukan manis itu,moodnya yang tadi jelek kini berubah begitu saja. Ia tersenyum amat manis memandang pantulan di cermin. Jinhwan suka.

"Aku menyukai senyum bulan sabit itu,kau benar-benar cantik saat tersenyum"

Jinhwan tertawa kecil
"Memang apa yang tidak kau suka dariku?"

"Kedekatanmu dengan semua orang" jawab Hanbin cepat tanpa pikir panjang

Lagi-lagi Jinhwan tertawa,
"Mengapa kalian semua mengatakan hal yang sama. Padahal kalian tahu aku tidak mudah dekat dengan orang lain"

Hanbin mengangguk membenarkan,sembari tangannya terus bekerja bahkan menyempatkan jemarinya memainkan helai rambut basah dihadapannya
"Ya, tapi saat orang-orang yang berbicara denganmu meski hanya sekali, mereka tidak akan berhenti karena sudah merasa nyaman detik itu juga. Kau yakin tidak sadar akan itu?"

Jinhwan menggeleng lucu,hingga membuat Hanbin gemas berkali-kali dan menunduk sedikit untuk memberi kecupan singkat pada ujung mata kanan Jinhwan. Si mungil tefleks menutup sebelah matanya
"Kau harus membayar untuk dua kali ciuman ini"

"Hahaha apapun untukmu"

"Call,Gucci!! Aku tidak peduli mau itu tas ataupun baju"

"Yak aku bahkan tidak mendapatkan ciuman bibir kenapa jadi Gucci"

SWEET HOMEWhere stories live. Discover now