6. Kamp Militer (bagian 2)

32 5 0
                                    



Hansung tidak banyak makan selama 3 hari ini, mengandalkan manisan dan daging kering yang tidak seberapa banyak untuk menahan rasa lapar tentu saja tidaklah efektif. Bagi dirinya yang seorang tuan muda dari keluarga bangsawan yang terhormat yang setiap hari makan dengan teratur sesuai jadwal dan banyak mengkonsumsi makanan bergizi membuat lambungnya tidak terbiasa memakan makanan buruk seperti yang di sediakan oleh koki di kamp tentara. Pagi ini saat latihan gerakan bela diri dasar di lapangan pelatihan utama, Hansung tiba-tiba saja pingsan.

Tubuhnya sangat lelah, terlalu banyak bergerak membuat tubuhnya terasa sakit dan pegal. Apalagi kakinya menjadi bengkak karena sering berlari.

Matahari sudah lama meninggi, namun Hansung masih belum membuka kedua matanya. Punggungnya sedikit merasakan rasa nyaman karena terbaring di tempat tidur yang lumayan sedikit empuk membuat tidurnya lumayan nyenyak, meskipun di sini bau obat pahit sangat menyengat tidak membuat tidurnya terganggu. Bau ini masih lebih baik daripada bau apek dari kain terpal tenda darurat.

Namun rasa lapar membuatnya tidak tahan untuk membuka matanya, "Tuan Muda, Anda baik-baik saja?". Pria penjilat ini masih berusaha menempel untuk mendapat keuntungan dari tuan muda di depannya, Ketua pelatih Mu sangat ahli dalam hal ini. "Astaga, Anda membuat saya hampir terkena serangan jantung saat melihat anda pingsan di lapangan"

Sinar cahaya yang terang membuat kedua matanya berkedip-kedip, kepalanya masih pusing saat dia berusaha untuk duduk, namun hal memalukan terjadi.

Kkrrruuuukkkk

"O..oh... Anda lapar Tuan Muda?"

Di dalam bangsal ruang pengobatan masih ada beberapa perawat yang berlalu-lalang, melihat jika seseorang berada tak jauh dari pandangannya, Ketua Pelatih Mu memanggil gadis perawat itu untuk mendekat. "Kau yang di sana!"

Seseorang telah memanggilnya dan segera perawat itu mendekat, "Ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Tolong kirimkan semangkuk bubur untuk Tuan Muda ini"

"Tidak!"

"Nasi dan lauk"

Ketua Pelatih Mu sedikit terkejut, "Tapi Anda baru saja....", namun melihat ekspresi pemuda di depannya membuatnya segera mengerti, "Ah~ baiklah"

Berfikir jika Tuan Muda ini sedang tidak ingin memakan makanan hambar di rumah sakit.

Kembali menoleh ke arah perawat itu untuk memerintah, "Segera turuti perintahnya"

Perawat itu tidak segera pergi namun tersenyum ambigu, "Apalagi?". Ketua Pelatih Mu membuat ekspresi kesal karena perawat ini ingin memanfaatan keadaan dan memerasnya.

Dengan dengusan sebal Ketua Pelatih Mu meneluarkan beberapa koin untuk menyuapnya. Di dalam istana memang segalanya tidaklah gratis, jika kau ingin memanfaatkan sesuatu kau harus berani mengeluarkan beberapa koin untuk membuatnya segera bekerja dan mengikuti perintahmu.

"Hehehe tenang saja Tuan Muda, bebera koin itu tidak begitu berarti bagi saya, yang penting keselamatan saya eh... anu... maksud saya keselamatan Anda hehehe"

"Oh iya... Anda beristirahatlah di sini, saya akan membebaskan Anda untuk seluruh latihan pada hari ini"

Benar saja, hansung tidur sampai puas sampai pagi esoknya. Kemarin Hansung makan sangat banyak sampai kenyang membuatnya tertidur nyenyak.

Hansung pindah ke dalam ruangan khusus dalam bangsal rumah sakit darurat di samping Pelataran latihan utama, sehingga dia tidak mengetahui jika ada 2 pasien baru yang menderita banyak luka tebasan akibat ulah Yoongi.

King of the Goryeo DynastyWhere stories live. Discover now