3. Menangkap Anak Kucing

Start from the beginning
                                    

"Permainan akan segera dimulai", lirihnya.

'Lelucon macam apa ini? Apakah Raja sebosan itu sampai melakukan penyamaran untuk mempermalukanku', batin Hansung.

Hansung belum pernah bertemu dengan Yoongi kecuali pada saat hari pernikahan kerajaan, dan itu adalah jarak yang sangat jauh untuk mengamati dengan jelas wajah dari seseorang. Meskipun dia adalah adik dari Permaisuri, Hansung belum memperkenalkan dirinya secara resmi kepada Raja. Melihat Raja dengan penampilan yang tidak seharusnya membuatnya lengah dan tidak memperhatikan jika Raja sedang menyamar dan berada di depannya.

Melihat jika orang itu masih menunduk, Minho memerintahkannya untuk segera berdiri, "Berdiri!"

Masih dengan ekspresi bingung dan sedikit ketakutan, Hansung perlahan berdiri dan bertanya dengan nada kesal, "Ada apa sebenarnya?"

"Kau masih berani berbicara"

Mendapatkan jawaban yang tidak sesuai dengan nada dingin membuatnya menyipitkan mata ke arah pria di depannya. "Apakah aku tidak boleh berbicara?", ucapnya ketus.

"Ikut denganku"

Tidak ingin membuat Tuannya menunggu lama, Minho memilih mengabaikan Hasung dan pergi meninggalkannya di belakang.

"Kemana?"

Dari awal Hansung tidak berniat untuk pergi dengan orang itu, memilih mematung di tempatnya.

Menyadari jika Hansung tidak mengikutinya membuat kesabarannya hampir habis, Minho sedikit menolehkan wajahnya ke samping saat berbicara, "Apa kau tidak mendengar perintah Raja? segera ikuti atau kuseret"

Mendengar jawaban itu dengan nada memerintah membuatnya memutar matanya kesal, mau tak mau dirinya harus mengikutinya, "Tidak, terima kasih"

Tidak mengerti apa yang terjadi, Hansung menjadi tidak sabar untuk mengetahui alasan kenapa sang Raja ingin membawanya pergi, apakah karena kecerobohannya tidak mengenali sang Raja dan mengatakan sesuatu yang tidak sopan?. Bukan salahnya jika dia tidak mengenalinya karena dia memakai topeng di wajahnya.

"Sebenarnya kemana kita akan pergi? Aku seharusnya masih berada di gedung Sungkyungwan"

Di sepanjang perjalanan Hansung terus mencercanya dengan banyak pertanyaan beruntun, dia tidak pernah dihiraukan oleh siapapun sebelumnya, melihat lelaki dengan kasta yang lebih rendah darinya dan berani mengabaikannya membuatnya sangat kesal.

"Kalau aku bertanya seharusnya kau menja... aduh..".

"Kenapa berhenti mendadak, dasar tidak sopan."

Lelaki di depannya berhenti tiba-tiba tepat di depan wajahnya, melihat punggung kokoh lelaki itu menegang dan sedikit bergetar, terlihat jika sosok itu sangat kesal dan mulai kehilangan kesabaran dengan Hansung yang banyak bicara. Lelaki itu memutar tubuh besarnya perlahan dan kemudian menatap dingin ke arah mata Hansung, "Kau..."

Hansung menjadi marah karena pria di depannya ini sangat kurang ajar dan tidak sopan, "Kau tahu siapa ayahku? Jangan berani bersikap tidak sopan padaku"

Laki-laki itu menyipitkan kedua matanya saat menatap lurus ke dalam mata Hansung, kakinya perlahan berjalan mendekat dan terus mendekat membuat Hansung merasa tidak nyaman.

"???"

"Berhenti!... jangan mendekat!"

Menghiraukan ucapan Hansung, lelaki itu terus mendekat kepadanya, semakin mendekat hingga wajah mereka hanya berjarak 10 sentimeter membuat Hansung bisa merasakan deru nafas hangat milik Minho yang menyapu wajahnya, "Kubilang berhenti! atau aku akan berteriak". Ucapan Hansung terdengar dingin dan mengancam, namun bagi Minho itu tidak akan menakutinya sama sekali

King of the Goryeo DynastyWhere stories live. Discover now