"Pengawal! Ada seekor burung yang hendak mencekikku" , Ujarnya ketakutan.

Burung itu kemudian semakin mendekat ke wajah sang kaisar hingga tak tersisa jarak dia antara mereka. Burung itu menatap lekat-lekat kedua bola mata berwarna hazel milik Ergis. Pria itu berkali-kali memanggil pengawal namun tak terdengar langkah kaki seseorang menuju kamarnya. Ia mulai panik dan tangannya memegang burung itu dan mencekiknya dengan sangat erat.

"Hah..."

Ergis terbangun dari tidurnya dengan peluh keringat membasahi dahinya. Ketika ia sibuk mengelap dahinya, Ergis menemukan helai bulu burung elang di atas selimutnya. Sontak, ia menatap bulu itu untuk waktu yang cukup lama dan menggumam pelan

"Kukira kita saling membutuhkan, Rav"

****

Kediaman Feliceu, Wilayah Hortxyn, Kekaisaran Atlante

"Oh, Sera" Roseanne menghempaskan tubuhnya yang ringan itu ke ranjang besar dikamarnya. Ia melepaskan perhiasannya dan meletakkannya asal di samping tempat tidurnya. Sera yang tengah membawa kudapan itu segera meletakkannya di meja dan mulai membereskan perhiasan yang tergeletak.

Sera pun tersenyum dan menyahut pelan, "Saya mendengar rumor dari Mary, pelayan di kediaman Grand Duke Vensancte bahwa beliau sedag berseteru dengan kekasihnya, Lady Beatrice"

Roseanne segera beranjak dan duduk di tepi ranjang. Namun tak selang beberapa menit kemudian ia kembali merebahkan diri tanpa mengucapkan sesuatu. "Lalu apa hubungannya denganku? dan tunggu, siapa itu Mary?", desah  Rose pelan, ia berpura-pura malas mendengar namun sebenarnya ia merasa penasaran dengan rumor tersebut. Sera meletakkan perhiasan itu dengan rapi dan menoleh berhadapan dengan Roseanne. Ketika ia mulai membuka mulutnya, terdengar ketukan pintu dari luar sana.

"Selamat siang tuan putri, Duke memanggil anda"

Rose tertegun dan segera merapikan rambutnya kemudian ia memasangkan sepatu berhak rendah berwarna sage. Ia membuka pintunya dan berjalan sendirian, melangkahkan kakinya menuju ruangan Duke Feliceu. Sesampainya disana, Pintu terbuka dan menampakkan pemandangan yang familiar di ingatan Anne.

Sorot matahari yang tak cukup terik kala itu terhalang oleh kain besar yang menjuntai dari jendela besar yang membelakangi sosok Duke. Tiap helai rambutnya tersorot oleh matahari yang terpantul dari warna silver di rambutnya.

Roseanne merasa dejavu dengan kutipan novel yang telah ia baca terealisasikan langsung dihadapannya. Sosok Duke yang selalu terlihat kuat dan misterius, dirinya yang selalu diliputi kesendirian mampu terlihat dari setiap ornamen ruangan hingga dirinya sendiri yang menyiratkan kesepian.

Roseanne berjalan mendekati meja itu dan alangkah terkejut dirinya, tanpa angin maupun topan sang Duke memberinya sesuatu yang dibalut oleh kertas serta pita emas yang tidak terlalu mencolok. Rose tidak bergerak, ia hanya menatap Duke yang nampaknya sedikit canggung karena bingkisan itu tidak disambut oleh Rose.

Dengan segera, Rose mengambilnya sehingga bingkisan itu berpindah tangan. Rose yang hendak mengucapkan terimakasih terhalang oleh Duke yang cepat-cepat berkata, "Ambillah, dan buka saat kau sendirian"

Merasa aneh dengan perkataan Duke, Rose mengurungkan niatnya untuk berterimakasih dan justru segera pergi kembali ke kamarnya. Ia terus berjalan tanpa memedulikan sekitarnya. Apakah ada yang tahu bahwa saat ini Rose nampak girang meskipun ia tidak mengungkapkannya lewat senyuman.

Tepat di depan pintu kamarnya, Rose segera membuka pintu dan melepaskan sepatunya. Rose meletakkan bingkisan itu di kasurnya, lalu dengan gugup, ia membuka bingkisan itu.

Nampak sebuah figura berukuran sedang dengan lukisan keluarga yang sangat jelas. Tampak seorang anak berusia 7 tahun tersenyum dengan ceria sementara di belakangnya tampak sepasang suami-istri yang tersenyum. Itu adalah foto keluarganya.

Rose membalikkan figura itu dan terdapat sebuah tulisan yang mampu meluluhkan air matanya.

Potret keluarga Grand Duke Feliceu bersama dengan putri tercintanya, Roseanne de Feliceu.

Haloo semua, pertama-tama aku minta maaf yang sebesar-besarnya baru update setelah enam bulan karena sibuk dengan berbagai urusan. Semoga kalian suka dengan chapter ini kasih vote dan komen yaa

The Villainess Wants To Meet A Good EndingWhere stories live. Discover now