Part 6

2.9K 380 4
                                    

"Mawar? Saya rasa itu sangat Identik dengan anda, Lady"
- I'rtcv

Semua yang berada di aula terkejut dengan kedatangan seseorang yang tidak dinantikan. Sepertinya gosip panas akan segera menyebar di pergaulan atas karena kehadiran orang-orang penting di perjamuan hari ini.

Tamu-tamu yang hadir membungkuk hormat kepada Felix yang saat ini tengah mencari-cari kehadiran orang yang mengusik pikirannya. Ia berjalan, langkah demi langkah hingga matanya tertuju pada sosok dihadapannya. Ia menatap wajah orang tersebut dan kemudian menyadari bahwa disamping orang itu ada wajah familier yang sering ia lihat.

"Selamat Malam, Lord Felix"

Felix menoleh mendapati Victor menyeringai menatapnya. Entah mengapa Victor tidak memiliki ekspresi lain selain menyeringai sambil menatap lawan bicaranya.

"Victor, apa yang kau lakukan disini?"

Felix berjalan mendekat ke arah Victor. Kemudian, Felix menoleh ke arah gadis yang menyita perhatiannya dan mengusik pikirannya, Roseanne. "Saya memberi salam kepada, Lord Felix"

Felix kembali memusatkan dirinya pada gadis itu. "Roseanne? Putri Duke Feliceu?"
Felix mengerutkan keningnya dan merendahkan posisi tubuhnya agar dapat dengan jelas melihat gadis mungil dihadapannya. Dengan tinggi 190 cm, Felix selalu menjadi pusat perhatian baik di Medan perang maupun di perjamuan ini. "Benar, Lord" Roseanne menjauhkan wajahnya dari wajah tegas Felix yang sedang memperhatikan detail wajah Roseanne.

Ada apa ini? Apa ada yang salah dengan wajahku? Batin Roseanne. Sementara Felix berdiri dan mengeluarkan sesuatu dari kantong bajunya. Ia menunjukkan hiasan rambut mawar berwarna biru muda dengan paduan mutiara yang terselip diantara bunga itu. Ia meletakkan hiasan itu pada tangan Roseanne.

"Lord Felix, kau anggap aku ini apa?"

Victor memasang wajah tak berminat pada apa yang Felix lakukan.

"Kau vic-"

Belum sempat Felix mengucapkan sebuah kalimat, Victor lagi-lagi memotongnya.

"Ah aku patah hati nona.."

Victor beradegan memegang dada kirinya dan melayangkan pandangan menggoda pada Roseanne. Roseanne kembali menginjak kaki Victor dengan heels pendek miliknya. "Sebaiknya saya tidak mengganggu Tuan Victor yang sedang bercengkerama dengan Lord Felix, saya ijin mengundurkan diri terlebih dahulu"

Roseanne sedikit menghentakkan kakinya dengan emosi dan pergi dari kedua orang tersebut. Victor dan Felix hanya dapat menatap gadis itu yang kemudian menghilang dari kerumunan.

"Lord Felix, kau telah mengetahuinya"

"Maksudmu?"

Felix berbalik namun ia mendapati Victor telah lenyap dari pesta itu. Menghilang dan tidak diketahui semua orang. Seakan sosok penyihir Victor tidak pernah menghadiri perjamuan dari awal hingga akhir.

****

Roseanne berjalan menubruk seseorang dihadapannya. Ia menengadah dan terlihat sosok kakak tirinya, Carlton. "Roseanne?"

Roseanne menghirup napas panjang sebelum akhirnya ia mengatakan sesuatu pada Carlton. "Saya ingin berbicara sesuatu" Carlton menatap Roseanne dengan pandangan penuh arti sebelum akhirnya ia mengangguk. Roseanne kembali membuka mulut dan berkata "Saya akan mengatakannya setelah kembali ke kediaman"

Carlton kemudian menarik Roseanne dan mengisyaratkannya untuk menggandeng kakak tirinya itu. Mereka berdua melihat sosok Beatrice yang berjalan dengan salah satu tangan melipat roknya menjadi 3 lipatan sehingga menunjukkan daerah mata kaki gadis itu.

Roseanne menatap wajah Carlton yang terdiam kaku. Aneh, tokoh Carlton yang selalu diceritakan terobsesi dengan tiap langkah Beatrice mengapa saat ini hal itu tidak tampak sama sekali. Apakah ada yang terlewatkan olehnya? Tidak mungkin, ia merasa bahwa ia telah membaca keseluruhan novel itu dengan jelas.

Tingkah Beatrice terlihat aneh dengan wajah cemas yang mendukung kecurigaan Roseanne, apa ia sedang...memberikan kode? Dengan siapa?

Roseanne memicingkan matanya kepada mata kaki Beatrice yang tampak. Terdapat sebuah tanda kecil, mungkin sekitar 7 cm dan lambang itu....huruf R?

Roseanne, menarik ujung lengan baju milik Carlton dan tersenyum sambil berkata "Sepertinya, Baginda Kaisar akan datang, kita harus segera memberi sambutan" Carlton dan Roseanne pun pergi tanpa menoleh ke arah Beatrice

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Roseanne, menarik ujung lengan baju milik Carlton dan tersenyum sambil berkata "Sepertinya, Baginda Kaisar akan datang, kita harus segera memberi sambutan" Carlton dan Roseanne pun pergi tanpa menoleh ke arah Beatrice.

"Apa yang ingin kau katakan?" Carlton berjalan sambil melihat keramaian karena baginda kaisar telah memasuki ruangan. Roseanne sengaja memanfaatkan keributan itu agar ia dapat mengatakan sesuatu kepada Carlton. Roseanne memastikan bahwa disekitarnya aman dan kemudian membisikkan sesuatu kepada Carlton "Beatrice bukanlah anak Viscount". Carlton sangat terkejut mengetahui fakta itu, namun ia lebih terkejut karena orang yang mengatakan hal itu adalah adiknya sendiri.

"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Lambang R dibagikan mata kaki, melipat rok sehingga terbentuk 3 lipatan, bukankah logo R adalah lambang pengikut kaisar yang diambil dari inisial nama keluarganya sebagai tanda bahwa mereka mengabdikan hidupnya untuk melindungi kaisar dan keturunannya? Dan untuk lipatan rok itu, saya rasa itu bukanlah ketidaksengajaan"

Carlton merenungkan pikirannya. Angka 3? Apa hal identik yang berkaitan dengan angka 3? Apakah mungkin ia memberikan kode dengan melipat roknya? Untuk apa?

Carlton menghadap Roseanne dengan pandangan penuh arti. Roseanne mengangguk kemudian memberikan isyarat untuk menjaga ekspresi wajahnya agar tidak terlihat mencurigakan.

Sejak masa awal pemerintahan Kaisar Ergis, semua orang mengetahui bahwa setiap pengikut kaisar dapat dibedakan dengan lambang yang ada di tubuh mereka. Namun, tidak semua orang mengabdi kepada kaisar itu, hanya orang-orang yang memiliki jabatan lah yang dapat menjadi pengikutnya. Seperti contohnya Grand Duke Vensancte yang memiliki logo itu di pergelangan bawah tangannya yang selalu ditutupi oleh sarung tangan.

Viscount Frans yang merupakan pengelola desa di bagian barat tidak terlalu mencolok dan memiliki image bangsawan yang sederhana. Berbeda dengan golongan bangsawan yang berada di pihak netral seperti Duke Feliceu menjadi salah satu mata pedang yang harus diarahkan dengan benar oleh kaisar Ergis. Karena bila tidak, maka tatanan yang selama ini telah ia pegang dengan teguh akan runtuh dalam sekejap.

Meskipun Viscount Frans merupakan bangsawan netral akan tetapi posisinya mudah tergoyahkan dan dapat dengan mudah dijatuhkan oleh kaisar. Hal ini menjadi salah satu alasan bahwa Beatrice, bukanlah anak Viscount tetapi merupakan anak yang dititipkan oleh seseorang kepada Viscount Frans yang tidak memiliki citra buruk di mata bangsawan maupun rakyat jelata.

Dengan ini kemungkinan bahwa Beatrice merupakan anak dari seseorang berpengaruh yang tidak ingin identitasnya diketahui dapat menjadi salah satu hal yang dapat menggocangkan mereka.

Siapakah orang itu?

The Villainess Wants To Meet A Good EndingWhere stories live. Discover now