Juli dan Jogja

92 4 1
                                    

Jogja itu seperti rumah yang sudah kita jual.
Saat kembali tidak ada lagi kata pulang, terlebih kehilanganmu seperti kehilangan rumah untuk pulang.
Nyamannya, teduhnya, rasa amannya. Pada akhirnya semua itu sudah hilang bersama dengan jiwamu yang sudah takkan lagi ada disini.
Oh ternyata, grimis sore itu bersama motor astrea yang kau bawa adalah kali terakhir pamit kita yang terakhir.

Kembalinya aku ke jogja seperti sedang mengunjungi rumah lama kita dulu. Jalannya, orang orangnya, suasananya.

Juli dan jogja,Mungkin ini pamit terakhir dan bunga terakhir yang aku lepaskan untuk semua perayaan kehilanganmu.

InsecureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang