Ide Gila

27.4K 1.5K 82
                                    

Dio geleng-geleng. "Oh, tadi lo pinjem pakaian gue buat cowok lo ini? Jadi yang nginep semalem bukan Sony, tapi cowok ini?" tuduh Dio membuat semua mata melotot ke arahnya.

"Maksudnya apa, Io?" tanya Sony. Dio berkacak pinggang. Aiza mengerut.

"Iya, tadi dia nelpon gue mau pinjem baju ke apartemen gue buat lo balik. Dia bilangnya lo teler terus nginep di tempat dia," jelas Dio dengan mata melirik ke Aiza yang mati kutu ketahuan bohong.

"Gue kagak nginep di tempat Ai," bantah Sony ke Dio. Ia beralih ke Aiza. "Jadi?" tuntut Sony ke Aiza dengan mata menyipit di balik kacamata besarnya.

Aiza menggeleng. "Bu-bukan seperti yang lo pada pikirin kok. Dia... "

"Gue nggak mungkinlah sama cewek kayak ini, Roy. Elah... badannya nggak seksi..." Adam keceplosan mendapat pelototan tajam dari Sony, Alex dan Dio. Aiza meringis menepuk jidatnya, salah paham lagi, 'kan.

"Ish, lo bisa diem nggak sih? Bikin tambah runyam," bisik Aiza mencubit lengan Adam.

"Nggak usah pake cubit juga. Sakit buset," gerutu Adam rendah. Dio, Sony dan Alex menatap curiga pada mereka berdua yang berbisik-bisik.

"Udah ah, bentar lagi mulai. Gue mau ke toilet dulu ngerapiin baju gue," ucap Aiza berjalan menuju sign yang menunjuk arah lavatory kantor Excellent Corp.

Adam mengikuti di belakangnya. Aiza berhenti.

"Lo ngapain sih ngikutin gue mulu?" bentak Aiza kesal.

"Siapa yang ngikutin lo? Gue juga mau ngerapiin penampilan gue. Gara-gara lo nih," balas Adam cuek. Aiza mendengus.

"Gara-gara mulut ember lo gue bakal diceramah sama tiga curut itu. Awas lo ya." Kepalan tangan Aiza mengacung di depan wajah ganteng acak-acakan Adam. Adam mencibir lalu masuk ke toilet khusus cowok.

***

Selama presentasi, Pak Ronald melihat Aiza dan Adam dengan senyum simpul misterius. Sedangkan Sony, Alex, Dio dan Roy yang datang untuk menyemangati kedua temen mereka melirik dan mengamati dengan curiga gerak-gerik Adam dan Aiza.

Alex duduk cemberut terlihat lebih terpuruk dibandingkan dua sahabatnya yang lain.

"Lex, lo diem mulu daritadi., kata Sony menepuk bahu Alex. Alex memandang Aiza dengan mengernyit.

"Mereka nggak ngapa-ngapain semalem,'kan? Gue nggak rela Baby bunny gue diembat macem tuh orang," kata Alex lalu mendesah berat.

"Meskipun kelihatannya bego dan songong dari luar, Adam orang baik-baik," sahut Roy membela Adam.

"Kita mesti sabar nunggu penjelasan mereka," kata Sony bijak. Roy memicing.

"Sebenernya lo bertiga siapanya si Aiza sih? Tingkah lo bertiga nggak kayak temen doang, kayak pacarnya," celetuk Roy. Sony, Alex dan Dio menghela napas berbarengan sambil menatap Aiza yang sibuk diskusi sama timnya.

"Aiza cewek yang mesti kita jaga," kata mereka berbarengan lagi. Ketiganya menerawang. Roy makin mengernyit, gagal paham.

"Setelah melihat presentasi dari kalian, jujur keduanya sama-sama memiliki karakter yang kuat. Desain dan ide kalian sangat pas dengan keinginan XCellent Corp. Saya sebenarnya tidak bisa memilih salah satu dari kalian, kalian sama- sama hebat. Cuma... " Pak Ronald sengaja menggantung kalimatnya selama setengah menit. Adam dan Aiza duduk dengan berdebar menunggu perkataan Pak Ronald selanjutnya.

"Saya punya dua opsi," usul pak Ronald memecah keheningan.

"Opsi pertama, karena saya tidak bisa mengeliminasi salah satu, saya punya ide untuk memerger tim desain dan memakai kalian berdua sebagai tim, otomatis kalian harus bekerja sama," kata Pak Ronald dengan senyuman misteriusnya. Aiza dan Adam membelalak lalu berpandangan dengan ekspresi ngeri lalu menggeleng bersamaan.

Nikah Tender [HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang