💮J'A-07💮

12.8K 1.5K 56
                                    

200 vote dan 70 komen gas🏃


><

10 tahun berlalu, dan hari ini adalah hari pertama Amoura masuk ke SMA Pemersatu Bangsa.

Setelah 9 tahun dia ada di Asrama, akhirnya dia bisa keluar dan menjalani masa SMA seperti biasanya.

Amoura tumbuh menjadi gadia ceria yang ramah, ya itu hanya cover saja jadi tolong jangan terkecoh.

Rambut Amoura panjang sepunggung dengan bagian bawah yang agak ikal, tinggi Amoura 165 Cm dengan berat badan 63 Kg.

Amoura sendiri sudah mulai berbaur dengan manusia disekitarnya, walau itu semua hanya berpura-pura tapi setidaknya Amoura tetap berusaha menjadi manusia.

Hari pertama di SMA, Amoura tak terlalu tertarik karena semua sama saja.

Siswa maupun siswi saling berbincang karena hari ini tak ada guru yang masuk.

Amoura mendengar ada beberapa siswi yang bergosip disana. "Tau gak? Si kembar 3 sendok emas sekolah disini juga loh."

"Siapa? Aku gatau karena disini banyak sendok emas."

"Itu, Darrien, Hazren sama Rendri, anaknya Dokter Klairin."

"Yang Papi mereka ada 9 itu kan?"

"Heem!"

"Keren, tapi tau juga gak? Ada juga anak dari Pengusaha London disini."

"Oh ya? Siapa namanya?"

"Kalau gak salah sih namanya Jendra Edbert, dia termasuk teman dari si kembar sendok emas."

Amoura tersenyum tipis, jadi Jendra juga sekolah disini? Sudah Amoura tebak itu akan terjadi.

Mungkin dia bisa berkeliling sekolah guna mencari keberadaan peliharaan manisnya itu.

Amoura masuk ke 10 IPA 1 dan dia duduk sendirian disebelah jendela.

Amoura bersyukur dirinya tak pernah dipublish, jadi tak ada yang tau kalau Amoura ini anak seorang Model.

Bisa berabe kalau mereka sampai tau, kehidupan SMA nya bisa kacau, cukup kehidupan Asrama nya saja yang kacau karema terlibat perkelahian, hidup SMA nya jangan sampai kacau juga.

....

Kelas 10 IPA 5 tampak ricuh, ya bagaimana tidak ricu karena ada 3 kembar sendok emas dan anak dari Pengusaha London sekelas dengan mereka.

Jendra, remaja berambut hitam legam dengan mata biru gelap itu hanya menampilkan eskpresi datar tak berminatnya.

Jendra duduk sebangku dengan Rendri, karena dua kembarannya yang lain duduk berdua.

"Jendra, kenapa lo diam aja?" tanya Rendri.

"Lah? Udah dari zaman SMP juga dia diem aja kan." ceplos Hazren dari belakang.

Rendri mengangguk "Iya juga, gue lupa bang hehehe."

Si kembar 3, memiliki rupa wajah yang berbeda namun sangat rupawan.

Ya mungkin efek karena bapak mereka banyak jadi gen nya bercampur jadi satu.

Yang tertua bernama Darrien, es batu yang bahkan bicara hanya beberapa kata saja, tapi tidak jika dia bersama dengan Mommy mereka.

Dia bisa menjadi manusia paling berisik, paling cengeng dan paling manja di seantero dunia ini.

Yang kedua ada Hazren, remaja bermata coklat gelap itu netral, kadang dia pendiam dan kadang dia jadi reog, Rendri heran sendiri dibuatnya.

Kalau Rendri, memang dikenal berisik, mau di rumah ataupun di sekolah, dialah yang paling cerewet dan manja juga.

Tentunya kemanjaan mereka hanya ditunjukan pada Mommy saja, tak ada orang luar yang tau perihal kemanjaan mereka di rumah.

"Bang, kata Mommy nanti kita disuruh ke rumah sakit, pemeriksaan rutin." ujar Hazren memberitahukan pesan dari Mommy mereka.

Darrien yang tadinya sedang mendengarkan lagu di airpodnya langsung berhenti, dia menatap Hazren lama.

"Kenapa kamu yang dikirimi pesan, kenapa bukan abang?" tanya nya tak terima jika Hazren lah yang dikirimi pesan sama Mommy mereka.

Hazren mengedikan bahunya "Ya tidak tau, mungkin karena Mommy lebih sayang Hazren." cetusnya bangga.

Darrien mendelik, dia menarik ponsel Hazren kemudian menelepon Mommy mereka.

Untungnya hari ini belum ada pembelajaraam jadi kelas mereka free, tak ada guru sama sekali.

Sambungan ke 3 baru mommy mereka angkat.

"Kenapa adek? Mommy lagi di rumah sakit nih, nanti pulang sekolah kesini ya nak, pemeriksana kesehatan."

Darrien merasa tenang saat mendengar suara Mommy nya.

"Mommy, kenapa tidak chat abang saja? Kenapa harus adek yang dititipi pesan?" tanya Darrien lembut namun penuh protesan.

Klairin diujung sana tergelak, lucu nya, anaknya memang sangat pencemburu seperti Daddy mereka.

"Ya gak papa dong, adek Hazren kan jarang mommy chat, masa abang mulu."

"Mommy..gak papa chat abang terus, jangan adek yah."

"Gak mau ah, abang ngalah dulu, Mommy mau ngomong sama adek Rendri, mana dia?"

Darrien mengepalkan tangan kirinya, kenapa sih Mommy nya selalu mencari adiknya saat bicara bersama Darrien, menyebalkan sekali.

"Gak ada, adek Rendri lagi ke kamar mandi."

Rendri dengar itu sontak berbalik dan melotot "Hei! Gak boleh boong abang! Ntar adek aduin sama Daddy Banyu!"

Darrien tak acuh, dia bicara lagi sama Mommy nya lalu mematikan sambungan, sebelum itu dia memblokir nomor mommy nya dulu.

Supaya nanti kedepannya, Mommy cukup chat dan telepon Darrien saja, jangan adik-adiknya.

Darrien sudah cukup mengalah selama ini, dia tak perduli kalau adiknya disayang lebih sama Daddy mereka, cukup Mommy sayang Darrien saja, dia tak perlu yang lain.

Sementara Jendra, malah tertidur dengan kepala yang ditutupi dengan tas.

Membosankan, Jendra bosan.

Sudah lama dia tak bermain dengan pisau maupun darah.

Monster manis Amoura tak pernah keluar sejak dia pulang ke rumah.

Jendra merasa bosan sepanjang dia hidup karena tak ada hal yang menarik.

💮Bersambung💮

Amoura's Little Monster [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon