Bab 10

86.1K 3.3K 204
                                    

Lorraine gelisah, sejak bertemu dengan Sarah beberapa jam yang lalu Lorraine tak bisa berpikir jernih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lorraine gelisah, sejak bertemu dengan Sarah beberapa jam yang lalu Lorraine tak bisa berpikir jernih. Lorraine bingung harus percaya dengan perkataan Sarah atau tidak.

Di satu sisi perkataan Sarah mungkin saja benar dan Lorraine mungkin bisa dalam bahaya jika nekat tetap berhubungan dengan Ezekiel.

Tapi di sisi lain perkataan Sarah bisa saja sebuah kebohongan, luka di punggung Sarah bisa saja bukan Ezekiel penyebabnya dan Sarah mengarang hal seperti itu hanya agar Lorraine menjauh dari Ezekiel dan Sarah bisa kembali mendekati Ezekiel.

Lorraine berdiri di balkon kamarnya, memperhatikan rumah Ezekiel yang gelap tanpa ada cahaya penerangan karena pemilik rumah belum juga kembali.

Perasaan Lorraine masih belum bisa tenang, perkataan Sarah dan bekas luka di punggung Sarah masing terbayang-bayang di kepala Lorraine. Mau bertanya kepada Ezekiel soal kebenarannya pun rasanya Lorraine tak berani. Lorraine takut jika ia nekat bertanya dan ternyata pertanyaannya itu menyinggung perasaan Ezekiel, kesepakatan di antara mereka jadi berakhir.

Jujur Lorraine sudah nyaman dengan Ezekiel, Lorraine suka cara Ezekiel memperlakukannya. Dan kalau boleh jujur Lorraine juga sudah terlena dengan sentuhan Ezekiel, rasanya Lorraine tak mau kembali bermain dengan sex toys miliknya lagi. Lorraine ingin Ezekiel terus menyentuhnya. Sex toys koleksinya sudah tak bisa membuat Lorraine merasa puas lagi.

Lagi pula untuk apa percaya pada perkataan orang yang bahkan tak Lorraine kenal? Selama Lorraine menikmati dan tak merasa tersiksa pada setiap perlakuan Ezekiel di ranjang maka tak ada yang perlu dipermasalahkan. Lorraine suka cara bercinta Ezekiel yang kasar. Lorraine tak ingin munafik bahwa ia menikmatinya.

Lorraine menghela nafas berat, lebih baik sekarang ia mandi. Ia belum sempat mandi sejak pulang dari kantor hanya karena terus terpikirkan perkataan Sarah. Lorraine menutup pintu balkonnya sebelum ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Saat Lorraine sibuk di kamar mandi, Ezekiel baru saja kembali. Ezekiel yang baru saja turun dari mobilnya itu menatap ke arah rumah Lorraine sejenak sebelum ia masuk ke dalam rumahnya sendiri.

Ezekiel mengeluarkan handphonenya dari dalam saku, mencoba menghubungi nomor Lorraine sembari melangkah menuju kamarnya. Berdiri di depan balkon sembari menatap lurus ke arah balkon rumah Lorraine yang tertutup.

Dering pertama dan kedua panggilan Ezekiel tak kunjung Lorraine angkat, hingga akhirnya saat Ezekiel hampir menyerah akhirnya panggilan Ezekiel diangkat oleh Lorraine.

"Hallo.." suara Lorraine terdengar dari balik sambungan telepon.

"Kau sudah tidur?" tanya Ezekiel masih dengan pandangan lurus ke arah balkon rumah Lorraine yang tertutup.

"Belum, aku baru selesai mandi."

"Bisa kau ke balkon mu sebentar?"

Ezekiel memperhatikan bayangan Lorraine terlihat di balik tirai balkon, tirai tersebut terbuka dan kini Ezekiel bisa melihat sosok Lorraine yang tengah mengenakan bathrobe dengan rambut basahnya.

Lorraine membuka pintu balkon dan berdiri di balkon memperhatikan Ezekiel yang berada di seberang.

"Kau terlihat cantik." puji Ezekiel pada Lorraine yang berhasil membuat Lorraine tersipu.

"Rasanya aku ingin melepas bathrobe mu itu, kau terlihat lebih cantik tanpa mengenakannya." bisik Ezekiel dengan suara beratnya itu yang bisa Lorraine dengar dari handphone yang menempel di telinganya.

Lorraine tidak tahu apa yang merasuki dirinya, Lorraine menjauhkan handphonenya itu dari telinganya dan tanpa memutuskan sambungan telepon Lorraine mengambil potret belahan dadanya dan mengirimkannya ke Ezekiel, Lorraine sengaja melakukannya untuk menggoda Ezekiel.

"Shit."

Lorraine tertawa kecil mendengar suara berat Ezekiel yang sepertinya terpancing dengan foto yang Lorraine kirimkan.

"Kau mau datang kemari atau aku yang mendatangi mu?" tanya Ezekiel dengan suara beratnya itu.

"Aku sudah berkali-kali ke rumah mu, sekarang giliran mu." Lorraine sengaja menyibak bagian bawah bathrobenya, menunjukkan kaki jenjangnya yang mulus untuk membuat Ezekiel semakin panas dingin.

"Aku ke sana sekarang."

Lorraine bersiap menyambut Ezekiel, Lorraine menutup balkonnya setelah panggilan telepon mereka berhenti. Lorraine turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu, namun alangkah terkejutnya Lorraine ketika ia membukakan pintu dan ternyata Ezekiel datang tidak dengan tangan kosong. Ezekiel datang membawa sebuah tali.

"Kau bawa tali?" tanya Lorraine agak kebingungan.

"Ya, wanita nakal seperti mu harus dihukum. Aku kemari untuk menghukum mu." Ezekiel mendorong Lorraine untuk masuk ke dalam, Ezekiel menutup pintu rumah Lorraine dan menggendong Lorraine di punggungnya seperti karung beras.

Ezekiel membaringkan Lorraine di atas meja ruang tamu dan dengan kasar menarik lepas bathrobe yang menutupi tubuh telanjang Lorraine, belum sempat Lorraine protes matanya sudah lebih dulu ditutup oleh Ezekiel dengan pita hitam. Di atas meja ruang tamu Ezekiel mengikat Lorraine, melilit tali yang ia bawa dari rumahnya itu ke tubuh Lorraine. Membuat simpul yang menjepit kuat dua buah dada Lorraine hingga semakin mencuat.

Lorraine tak bisa bergerak dan juga tak bisa melihat Ezekiel, yang Lorraine bisa lakukan hanya lah merasakan.

Sebelum Ezekiel bertindak lebih jauh lagi, Ezekiel menunduk dan berbisik di telinga Lorraine. "Don't forget your safe word sweety."

Peaches. Lorraine ingat safe wordnya adalah Peaches.

Meski tak bisa melihat karena matanya tertutup oleh pita hitam, Lorraine bisa mendengar suara dari Ezekiel yang tengah membuka ikat pinggangnya. Awalnya Lorraine kira Ezekiel sedang menelanjangi dirinya sendiri namun semuanya buyar saat Lorraine merasakan pedih di dadanya saat ikat pinggang milik Ezekiel yang terbuat dari kulit itu Ezekiel gunakan untuk mencambuk Lorraine.

Ctar!

Lorraine menggigit bibirnya menahan rasa sakit akibat cambukan itu.

Ctar!

Sekali lagi ikat pinggang milik Ezekiel itu beradu dengan dada telanjang Lorraine, rasanya sangat menyakitkan namun anehnya di bawah sana Lorraine justru basah.

Cambukan tersebut juga justru membuat nipple Lorraine semakin mencuat, menegang sempurna.

Lorraine bisa merasakan Ezekiel kini berdiri di dekat kepalanya yang menjuntai di sisi meja, Lorraine mendengar Ezekiel menurunkan resleting celananya dan saat itu juga Lorraine tanpa diperintahkan membuka mulutnya mempersilahkan Ezekiel untuk mendorong masuk kejantanannya ke dalam mulut Lorraine.

Ezekiel mendorong dengan brutal, membuat Lorraine tersedak karena posisinya saat ini membuat kejantanan Ezekiel dengan mudahnya masuk menyentuh tenggorokannya.

Ezekiel mendorong kejantanannya keluar masuk mulut Lorraine sembari mencambuk dada Lorraine yang semakin membusung.

"Ini hukuman untuk wanita nakal seperti mu. Apa kau menikmati hukuman mu ini?"

Lorraine tak menjawab, ia tidak bisa menjawab karena mulutnya tersumpal kejantanan Ezekiel. Kaki Lorraine yang berada di atas meja gemetar hebat, ia benar-benar basah di bawah sana.

Sepertinya Lorraine benar-benar sudah berubah menjadi perempuan mesum, semakin disakiti oleh Ezekiel ia justru semakin terangsang.

-

Sorry telat postingnya, gangguan jaringan dari jam 7.

Mr. Ezekiel - Neighbor With Benefit [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang