11. Jisung

3.4K 59 5
                                    

👉🔞🌚👈





Kriiiinggggg...

Aku membuka mataku setelah mendengar bunyi alaram yang kusetel semalam, tentu sekarang sudah jam 7 pagi seperti seharusnya aku terbangun.

Dirumah seperti biasa tidak ada satu orang disini karena ayah ataupun ibu sedang diluar kota seperti biasanya.

Dan hari ini aku memliki janji dengan tetanggaku karena hari ini tidak ada jadwal kuliah.

Selesai bersiap aku segera menuju rumah heejin yang tepat berada di sebelah rumahku.

Toktoktok

Tak perlu waktu lama untuk ia membukakan pintu untukku.

"Jisunga kita sarapan dulu"

Aku memasuki rumahnya, disana sudah terlihat heejin, adiknya dan kedua orangtuanya yang bersiap untuk sarapan.

"Jisung ayah ibumu belum pulang ya?" Tanya ibu heejin dengan memberikan semangkuk nasi padaku.

Mereka memang sangat baik padaku sejak pertama kali aku pindah ke daerah sini saat aku masih duduk di bangku sd, mereka benar-benar sudah seperti keluargaku.

"Lusa mereka baru pulang tante"

"Kalau kesepian kau bisa tidur disini saja atau minta heejin menemanimu" sahut ayahnya sedang heejin noona sudah sibuk dengan sarapannya.

Seperti yang dikatakan oleh ayah heejin, sejak kecil heejin memang sering menemaniku jika aku sendirian dirumah, ia selalu menggangguku dan memintaku melakukan ini itu untuknya, meski begitu aku tak pernah mempernasalahkannya karena ia juga banyak membantuku.

Hanya saja terkadang heejin terlalu sembrono padaku, bahkan ia tidak akan segan-segan menggangguku saat aku mandi, dulu aku akan merasa sangat marah tapi sekarang? Umurku bahkan sudah 20tahun tentu aku malu jika heejin terus melakukan itu.

Seperti sekarang ia bahkan tidak tau tujuannya mengajaku keluar dari pagi untuk kemana, dan kita hanya terjebak di mall, aku sangat kesal jika harus menemaninya berbelanja.

"Jisung mau apa? Baju? Sepatu? Noona traktir"

Seperti itulah heejin, bukan aku kesal karena harus menunggunya berbelanja tapi heejin selalu memperlakukanku seperti anak kecil, apa dia pikir aku tidak bisa membelinya sendiri walaupun aku masih kuliah.

Usia kita memang terpaut 4 tahun tapi tetap saja aku sudah dewasa sekarang.

"Noona jangan membelikan apapun lagi aku bisa membelinya sendiri" jawabku kesal.

"Uangmu harus kau tabung dan jajan sendiri, uangku kan sudah banyak aku sudah bekerja" jawabnya remeh

Seberapa banyak aku menolak ia akan sesuka hati membayar barang-barang yang tak pernah aku inginkan walaupun mungkin memang aku suka, karena dia memang sangat tau seleraku.

Selesai berbelanja ia ingin menonton film di bioskop, dan seperti biasa ia akan menyuruhku untuk menyuapinya popcorn selama film berlangsung dan minum jika ia haus, sementara kepalanya sudah berada di pundakku.

"Aku bahkan lupa sejak kapan kau menjadi setinggi ini" ujarnya dengan mata yang masih fokus pada layar bioskop.

"Dan kau menjadi pendek noona"

Ia hanya tertawa dan kembali memakan popcorn yang aku berikan.

Heejin sangat manja dan juga galak, selalu semena-mena padaku, tapi semakin dewasa ia juga semakin cengeng, berkali-kali aku menemaninya minum dan harus berakhir aku menggendongnya pulang saat ia patah hati karena ditinggal laki-laki,

One Night Series x NCTWhere stories live. Discover now