8. Jaehyun (3)

2.5K 70 31
                                    

Dapet lagi nih lanjutannya jaehyun haha, maaf ya niat bikin oneshot eh taunya bang jamal sliweran mulu di otak saya, tapi serius paling mentok 4 chap soalnya kalo ga ada yang mau next, ga di next juga cerintanya gak gantung kok hahahha

Happy reading !
















Satu minggu berlalu, aku serius saat mengatakan aku tidak tertarik menjalani komitmen bersama satu orang, dan menetap di sebuah rumah seperti tawaran jaehyun,

Sebenaranya ia tidak begitu memaksanya, tapi mengatakan hal itu lebih dari dua kali untuk seorang seperti jung jaehyun, aku yakin bahwa ia berharap aku menurutinya, namun tetap aku akan menolaknya.

Kini aku sudah berada di hotel yang berbeda dari hotel yang terakhir kali jaehyun dan aku singgahi,

Kudengar seseorang mengetuk pintuku

Tok tok tok

Setelah membukanya seorang berdiri dengan stelan jas rapih membungkuk padaku

"selamat malam nona kim, aku diminta mengantarkan ini untuk anda" aku menerima kiriman yang laki-laki itu berikan dengan wajah bingung, pasalnya siapa yang akan mengirimiku barang jika aku selalu berpindah-pindah tempat tinggal, kecuali dia seorang penguntit

"trimakasih" laki-laki itupun pergi

Kulihat satu persatu barang yang ia kirimkan kepadaku, satu set gaun malam yang terlihat indah, heels, tas ah jangan lupa satu set perhiasan, oh shit siapa orang gila yang mengirimkan satu set berlian dengan seorang kurir dia pasti orang gila.

Kuraih satu amplop besar disana dan membukanya.

Ck, sebuah undangan pesta, aku paham benar pesta seperti apa itu, aku bahkan berkali-kali menghadirinya, namun siapa kali ini yang mengajaku?

Sincerely Jung Jaehyun

Ya kira-kira seperti itu penutup dari surat undangan ini, yang bisa dengan mudah aku simpulkan jika semua barang-barang ini dari dirinya, ia ingin aku menjadi pasangannya di pesta.

Sebenarnya aku tidak begitu memusingkan permintaannya toh aku sudah sering menemani mereka ke pesta maupun jamuan, hanya saja akhir-akhir ini aku sedang malas menemani siapapun, tapi laki-laki itu sepertinya memaksaku, bahkan terakhir kali ia berada dikamarku, saldo rekeningku langsung bertambah 20jt won, bukannya butuh uang, aku hanya penasaran apa yang ia inginkan dariku.






Kini aku sudah berada di mobil van bersama seorang supir, aku bisa tau jika sedari tadi ia memandangiku sesekalo meski aku banyak melamun dan hanya menatap ke arah jendela luar,

"nona"

"ya" jawabku singkat dengan masih memandang arah luar

"anda tidak perlu khawatir, tuan jung sekarang sudah berpisah dengan istrinya"

Aku cukup kaget mendengarnya, bukan, bukan karena kabar itu, aku tidak peduli, aku kaget supirnya akan mengatakan hal ini padaku, bukankah itu terlalu lancang?

Aku beralih menatapnya, membuatnya sedikit ketakutan.

"ma-maaf nona, bukan bermaksud lancang hanya saja, tuan jung ingin anda benar-benar nyaman dan aku takut anda tidak nyaman karen-" woah reaksinya berlebihan sekali, aku langsung memotong kata-katanya

"tidak masalah, aku tidak peduli dengan status tuanmu, aku datang karena mendapat undangan, sebenarnya aku sedang malas, tapi sepertinya ia mamaksaku, aku harus bersikap ramah."




Author pov

Sesampainya di venue evelyn turun, masuk seorang diri dengan memberikan undangannya. Ia tak terlihat canggung sama sekali, bahkan ia bagai seorang bintang saat memasuki venue, berbagai pasang mata menyorotinya dengan berbagai jenis tatapan, kagum, jijik, bingung? Entahlah evelyn tak dapat menjabarkan lebih banyak lagi.

One Night Series x NCTWhere stories live. Discover now