9. Jaehyun (4)

2.7K 84 3
                                    

Last chap jaehyun version yak hehe.

Komen dong biar aku senengggg
Vote juga !












Humburg, Jerman
7tahun kemudian.

Udara diruangan ini masih terasa dingin meski penghangat sudah aku nyalakan pagi ini, baru dua hari lalu aku merayakan malam Natal dengan senyap nan syahdu, namun rumah ini kini nampak seperti kapal yang benar-benar akan karam, aku hanya tinggal bertiga tapi mengapa rumah ini bisa hancur seperti ini padahal perayaan natal kami bukanlah sesuatu yang besar.

Aku memandang kearah dimana buah hatiku masih terlelap, sebelum akhirnya kuputuskan untuk membereskan rumah dari berbagai hiasan natal yang kini terlihat seperti sampah.

Aku tinggal di sebuah apartemen sederhana dikota humburg yang cukup untuk aku tinggali bertiga, dimana aku bisa mengelola dessert barku di lantai paling bawah bangunan apartemen ini sehingga aku tidak perlu meninggalkan anak-anakku untuk pergi bekerja, indah bukan?

"nona kim kenapa keluar tanpa menggunakan mantel udaranya masih dingin" ah seorang wanita tua menyapaku saat aku akan turun untuk membuang sampah-sampah ini

"maria, aku hanya akan membuang sampah kebawah jangan kuatir"

"baiklah, have a great day, marry chrismast" aku tersenyum kepadanya, dia seorang janda berusia 50an yang tinggal seorang diri, sangat baik terhadapku meski aku merupakan wanita asia,

Kubuang sampahku di bak penampung, lalu aku pergi ke kedaiku sebentar untuk melihat-lihat, aku jadi bimbang akan membukanya atau tidak hari ini, mengingat masih sangat dingin udara disini, mungkin kuputuskan nanti siang, kalau-kalau udara siang hari semakin hangat.

"nona kim" kulihat seorang remaja laki-laki memanggilku dari luar membuatku mengerutkan keningku,

"apa yang kau lakukan di luar, cuaca masih sangat dingin, masuklah" tanpa sengaja aku memberikan tekanan pada kalimatku, bagaimana tidak diluar, ditumpukan salju itu bisa-bisanya ia berjalan-jalan dengan santainya.

"hehe aku tidak apa-apa, kau sendiri kenapa tidak menggunakan mantel" ia menjawabku dengan menepuk-nepuk bahunya yang terdapat butiran salju disana

Aku tidak menjawab, kita hanya berjalan ke arah unit apartemenku di lantai 7 dan memasukinya.

Ah sudah ada suara kegaduhan, anak-anakku pasti sudah bangun, mereka berlari kecil menuju arahku

"mom" teriak gisella anak perempuanku

"sshhh gisella tidak perlu berteriak" sahuku pelan dengan berjalan kembali kedapur

"eohh ada edward ! Sam kemari edward datang !" lagi-lagi ia berteriak memanggil saudara kembarnya dengan heboh, sedangkan aku hanya bisa tersenyum dari arah dapur.

Edward memandangi mereka dengan wajah malas dan lelah, pasalnya kedua anakku akan selalu mengganggunya, meski usia mereka terpaut jauh, mereka yang lebih muda akan selalu berhasil membuat edward kesal.

"kemari kalian"

"kalian harus belajar memanggilku hyung dan oppa mengerti?"

"tapi kenapa?" tanya sam

"karena aku lebih tua dari kalian"

"maria juga tua tapi kita memanggilnya maria, dia tidak marah" jawab gisella dengan wajah polos

"ck bagaimana ini, nona kim aku kesal dengan mereka" lagi-lagi aku tertawa mendengar keributan kecil dipagi hari seperti ini

"sudahi dulu pertikaian kalian, segera kemari, sarapan"

One Night Series x NCTWhere stories live. Discover now