"Menurutku itu tidak benar. Suatu saat nanti Shibayama-kun juga akan menggantikan Yaku-san, jadi kau juga harus ikut berlatih mulai dari sekarang."

"Kau tau, dulu Yaku-san juga harus melewati proses yang panjang. Ia sering dimarahi oleh senpai senpai yang lain karena tak bisa mengembalikan bola. Tapi karena terus berlatih ia bisa sehebat sekarang. Shibayama-kun juga begitu, kau harus rajin berlatih agar nanti saat Yaku-san sudah lulus, Shibayama-kun bisa menggantikannya," kata [name] memberi semangat kohai nya tersebut.

Wajah Shibayama memerah. Ia tak pernah mendapat kalimat penyemangat dari teman-teman atau bahkan anggota tim voli yang lain. Baru kali ini ia mendapatkannya, dari senpai cantik yang menurutnya sangat berjiwa penyayang.

"Hai'!" jawab Shibayama penuh semangat.

Setelah selesai mengisi semua botol, mereka lantas segera kembali ke dalam sebelum semuanya menyelesaikan latihan.

Tepat setelah mereka meletakkan kotak pendingin di dekat Nekomata sensei, suara Kenma dan Yamamoto bersahutan dari arah lapangan terdengar nyaring memenuhi lapangan. Keduanya terlihat berkelahi dengan saling menarik kaos masing masing. Sontak, semuanya menghentikan latihan mereka.

[name] berjalan cepat menghampiri keduanya. Meneriakkan nama Kenma disusul Yamamoto setelahnya. [name] menempatkan dirinya di antara Kenma dan Yamamoto. Yaku yang melihat hal tersebut hendak ikut turun tangan sebelum tangan Kuroo menghalanginya.

"Lihat dan amati saja. Kau akan terkejut melihatnya."

Setelah melihat Kenma dan Yamamoto mulai sedikit tenang, walau tatapan tak suka antara keduanya masih ada, [name] mengangkat tangannya dan memukul kepala Kenma dan Yamamoto sedikit keras. Keduanya menoleh kesal. Sebelum sempat protes, [name] mulai memarahi kedunnya.

"Apakah kalian berdua anak kecil? Berhenti berkelahi dan selesaikan masalah dengan kepala dingin."

"Dia dulu yang memulai." Kenma menunjuk Yamamoto.

"Kau yang memulai. Kau memberikan toss yang sangat tinggi," kata Yamamoto membela.

"Kau saja yang payah."

"Kau mengejek ku?!!"

"Sudah sudah. Jangan berkelahi lagi!" Tangan [name] menjauhkan tubuh keduanya yang hendak saling menarik kembali.

"Bisakah kalian menyelesaikannya tanpa berkelahi," kata [name] mencoba meredam emosinya.

"Tapi [surname]-san--"

"Diam, kalian berdua!" [name] sedikit meninggikan suaranya. Yamamoto dan Kenma menunduk takut. Kenma tau seberapa menakutkannya [name] ketika benar-benar marah.

"Kalian sudah kelas dua sekarang, seharusnya kalian bisa lebih dewasa bukan?" [name] menghela napas mencoba meredam emosi, lagi.

"Kenma, tak baik memaksakan kemampuan seseorang, kau tak bisa memaksa Yamamoto-kun untuk melompat lebih tinggi dari yang ia mampu. Jika kau ingin mencobanya, kau bisa bertanya dulu padanya, bukan?" Netra [name] menatap Kenma.

"Hai'," jawab Kenma lirih.

"Dan Yamamoto-kun, kau bisa meminta kepada Kenma jika memang toss yang ia berikan terlalu tinggi untuk mu. Mungkin Kenma hanya ingin meningkatkan kemampuanmu."

"Hai'."

"Baiklah. Sekarang kalian harus saling meminta maaf," ucap [name] final.

Yamamoto dan Kenma saling menatap satu sama lain. Masih ada tatapan tak suka di antara kedunya.

Be Mine [Kuroo Tetsurou x Reader] ✅Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz