"gak usah cemberut" ucap Kaia
Raka Menghela nafasnya "kai, kalo kamu di hina gitu lawan. Aku gak suka kamu di gituin" ucapnya
Kaia tersenyum"aku udah sering di hina, aku udah biasa menghadapi cobaan itu" Raka mengacak-acak rambutnya
"Siapa? Siapa yg udah hina kamu?" Tanya nya dengan penuh emosi
"Kamu" seketika Raka terdiam dan tidak bisa berkata-kata lagi
"Kenapa?" Raka kini menjadi murung lagi membuat wanita itu merasa bersalah
"Maaf, aku luhmpthh"Raka tiba-tiba mencium bibir Kaia membuat wanita itu terkejut
Pria itu menggendong istrinya seperti koala dan ciuman mereka tidak terlepas sampai Raka masuk ke sebuah ruangan yg ternyata itu kamar
Raka merebahkan Kaia dengan hati-hati lalu saat pria itu hendak membuka kemejanya, Kaia mencekal lengan Raka
Keringatnya sudah bercucuran, badannya mulai gemetar, dia teringat akan kejadian beberapa tahun lalu saat Raka memperkosanya
Raka yg kehilangan kendali langsung menghindari Kaia, dia hampir memaksa Kaia untuk melakukan itu lagi
"Maaf, maaf. A-aku salah" Pria itu berlutut di depan Kaia
Dengan air mata berlinang dan tangan yg bergetar, Kaia mencoba untuk membantu Raka berdiri"bangun kak, kakak gak pantes berlutut di depan aku"
Raka menggeleng lalu memeluk Kaia, entahlah pria itu sering menangis jika dia menyakiti Kaia, Raka sekarang menjadi pria cengeng
"Gak usah cengeng" ucap Kaia sembari mengusap air mata Raka dan mengecup kedua mata pria itu
Begitu Raka yg melakukan hal yg sama pada istrinya, dia merasa bersalah sudah melewati batas nya, Raka menyesal akan Itu. Dan Kaia masih Trauma dengan masalalunya
"Aku kesini bawain kamu makan siang, makan ya?" Raka mengangguk
Pria itu berjalan diikuti Kaia di belakangnya, wanita itu Menghela nafasnya karena dia hampir melakukan itu dengan Raka, dia tak mau tapi dia juga merasa bersalah pada suaminya itu
Kaia menyadari jika di dalam kamar itu terdapat figura foto yg sangat besar, dia sedikit mendekati figura itu dan betapa terkejutnya dia melihat fotonya yg terpajang jelas Disana
Foto yg di ambil saat Kaia menemani Raka bermain bola dengan teman-temannya, padahal Raka itu sangat menyukai bola tapi dia memilih bermain basket
"Cantik" ucap seseorang yg barusaja memeluk Kaia dari belakang
"Kenapa ada disini?" Tanya Kaia
"Rugi klo Poto sebagus ini di anggurin" Kaia tersenyum tipis
"Maaf ya" sambung pria itu
"Gak usah Minta maaf, harusnya aku yg minta maaf belum ngasih hak kamu" Raka menggeleng
"Aku gak akan minta sebelum kamu siap" ucap pria itu
YOU ARE READING
R A S A [Selesai]
Random"memaafkanmu bukan berarti aku melupakan apa yg kau perbuat dulu"