────『 𝗕𝗿𝗲𝗮𝗸 』

19 6 0
                                    

⚠ALL OF THE SCENES ARE ONLY FICTION
⚠DO NOT PLAGIARIZE MY WORK

PLEASE BE A SMART READER AND ENJOY THE STORY (灬º‿º灬)

──────────────────────────────

Rabu, XX October 2019
10 : 30 AM

"Oh, hai Yu Qi! Kamu akhirnya datang, bos baru saja memberikan tugas baru padamu" Sapa Mi Yeon.

"Itu bukanlah cara terbaik untuk menyapaku" Jawab Yu Qi dengan nada yang rendah.

"Hm? Lalu bagaimana? Kenapa kamu terlihat lebih lesu dari sebelumnya?"

Yu Qi baru ingat, Mi Yeon ini seringkali ketinggalan berita.

"Mamaku kecelakaan, adikku kabur, papaku entah ke mana... Aku juga pusing sendiri" Yu Qi duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan meja komputernya.

"Oh—! Turut berduka cita, Yu Qi... Pasti itu sulit sekali untuk diterima oleh dirimu..." Mi Yeon memasang ekspresi sedih.

"Yah, begitulah... Mobilku juga diambil begitu saja, untung aku masih ada motor" Yu Qi tersenyum miring, memikirkan betapa miris nasibnya.

"Gaji kita selama ini sebenarnya cukup untuk membeli satu mobil lagi..." Mi Yeon berpikir.

"Aku tidak memikirkan mobilku, aku memikirkan adikku yang kabur begitu saja! Aku tidak begitu yakin uang yang ada di dalam mobil cukup untuknya"

"Kamu meninggalkan berapa Won di sana?"

Yu Qi berpikir.

"Sekitar... 400.000 Won, kurang lebih segitu?"

"Kenapa kamu tanya balik padaku? Justru aku yang seharusnya bertanya" Mi Yeon cemberut, ia kembali fokus ke komputernya.

"Aku juga kurang yakin..." Gumam Yu Qi.

Yu Qi dan Mi Yeon bekerja seperti biasa. Mereka bekerja sebagai konsultan branding di suatu perusahaan yang cukup terkenal. Oleh karena itu, Mi Yeon bilang kalau gaji yang mereka dapatkan selama ini seharusnya cukup untuk membeli mobil satu lagi. Apalagi, Yu Qi adalah tipikal orang yang selalu menghemat uang supaya suatu saat bisa dipakai apabila ada suatu kejadian yang membutuhkan uang.

Sementara adiknya, Baek Ha, sedang berduaan dengan Yeon Jun di dalam kamar. Baek Ha menggenggam tangan Yeon Jun dengan erat, seolah-olah tidak ingin berpisah. Mereka berdua duduk di lantai dan bersandar ke tembok, Baek Ha menyenderkan kepalanya ke pundak Yeon Jun. Dia masih belum tenang, semua pikiran dan asumsi yang bersifat negatif atau buruk menghantui dirinya. Kepalanya penuh dengan suara-suara yang menyuruhnya untuk mengakhiri hidup. Baek Ha menutup matanya erat-erat, kepalanya terasa berat.

"Baek Ha, jauhi Yeon Jun"

Baek Ha membuka matanya, dia terkejut saat melihat ada sosok kakaknya bertatapan mata dengannya.

"Haa!!!" Baek Ha berteriak, dia menengok ke samping, tidak ada Yeon Jun disampingnya.

"Apa yang kamu lakukan?!" Baek Ha mendorong Yu Qi untuk menjauh.

Yu Qi menjauh, namun tatapannya belum lepas dari Baek Ha.

"Yeon Jun tidak pernah nyata, Baek Ha! Semua itu! Mereka tidak pernah nyata! Jika kamu seperti ini, kamu lah yang akan mati!"

"Lucas juga tidak pernah ada, kamu sama sepertiku! Apakah kamu melepaskan Lucas? Tidak! Maka, aku juga tidak mau melepaskan teman-temanku ini! Persetan dengan kehadiran mereka nyata atau tidak! Yang penting, mereka selalu menghiburku, tidak sepertimu!" Baek Ha mengeluarkan seluruh kemuakannya terhadap Yu Qi.

𝙍𝙚𝙫𝙚𝙧𝙞𝙚 || 𝙏𝙤𝙢𝙤𝙧𝙧𝙤𝙬 𝙓 𝙏𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧Where stories live. Discover now