────『 𝗕𝘂𝗹𝗹𝘆 』

21 7 0
                                    

⚠ALL OF THE SCENES ARE ONLY FICTION
⚠DO NOT PLAGIARIZE MY WORK

PLEASE BE A SMART READER AND ENJOY THE STORY (灬º‿º灬)

──────────────────────────────

Senin, XX October 2019
11 : 50 AM

"Ini tehnya, tambahkan gula sendiri apabila ingin manis" Yu Qi menaruh dua cangkir berisi teh hangat.

"Terima kasih, Yu Qi-shi..." Chae Won tersenyum dan mengambil cangkir tersebut.

Yu Qi duduk di sofa samping Chae Won, berhadapan dengan Chae Won langsung.

"Kamu sekelas sama Baek Ha berapa kali?"

"Aku sempat sekelas dengan dia dari SD, dulu aku orang yang membullynya... Cuma, sekarang sudah berubah, aku sudah belajar dari kesalahanku... Mungkin memang Baek Ha susah menerimaku, tapi, aku ingin membantunya..." Chae Won menunduk.

"Aku tanya kamu sekelas berapa kali, bukan tentang masa lalu kalian berdua" Yu Qi menyeruput tehnya.

"Oh—! Maaf, aku sekelas sama dia waktu SD itu... 3 kali, kalau SMP tidak pernah sekelas dan 2 kali di SMA" Chae Won kembali menyengir, malu.

"Dan tadi kamu bilang kalau kamu membullynya... Apa yang membuatmu tersadar?"

Yu Qi tersenyum yang tak bisa diartikan. Chae Won semakin gugup dan bingung harus bicara apa. Lidahnya terasa kelu dan mulutnya seperti di lem begitu saja. Dirinya mulai curiga dengan Yu Qi, mungkin kakaknya Baek Ha mempunyai ilmu magis. Chae Won membenarkan posisi duduknya menjadi lebih nyaman. Ia menarik dan membuang nafasnya dalam-dalam, memastikan dirinya sendiri kalau semua akan baik-baik saja.

"Aku memang dulu tidak suka dengan Baek Ha karena tingkah lakunya yang aneh, dia seringkali berbicara sendiri dan tidur di kelas dalam jangka waktu yang lama. Sepertinya kamu tau kalo nilai sikap Baek Ha dicap buruk, yah karena pasti kebiasaannya itu. Tapi, aku kira selama ini Baek Ha hanyalah cari perhatian. Dengan tingkah lakunya yang aneh seperti itu, itu lah yang membuatku berpikir—"

"Maaf memotong, apakah kamu terkenal di sekolah?" Yu Qi terlihat sangat tenang walaupun mendengar kisah buruk tentang adiknya sendiri.

"Uhmm, iya... Pasti Baek Ha pernah menceritakannya padamu, kan?"

"Tidak, aku hanya menebak... Soalnya, kebiasaan anak terkenal yang terkena star syndrome itu yah... Sukanya membully" Yu Qi tersenyum.

Hilang sudah harga dirinya Chae Won, dia memang bermain dengan keluarga yang salah.

"Maaf... Kurasa aku memang terkena star syndrome..." Chae Won menunduk.

"Silahkan lanjut ceritanya, bagaimana dan seperti apa hubunganmu dengan Baek Ha sampai bisa sedekat ini" Yu Qi memangku kaki kanannya ke kaki kirinya.

Chae Won menunduk, ia serasa sedang di interogasi dengan Yu Qi.

Tapi, memang ia akui ini salahnya dia, bukan salahnya Baek Ha.

──────────────────────────────

Kamis, 10 June XXXX
08 : 15 AM

"Lihatlah, ada anak aneh di sini~" Ejek Chae Won sembari mengelus meja belajarnya Baek Ha.

"Lihat tuh, dia lagi bengong! Pasti lagi berhalusinasi lagi!" Lalu, Sakura mentertawakan Baek Ha sembari menutup mulutnya dengan tangannya sendiri.

Baek Ha tidak merespon, dia masih terbawa dengan imajinasinya sendiri.

"Hey, bodoh! Apa yang kamu liat?!" Yu Jin menjambak rambutnya Baek Ha secara tiba-tiba.

"Aw!! Aduh, aduh!" Baek Ha pada akhirnya tersadar kembali.

"Sakit, kan?! Makanya, gak usah sombong! Kalo diajak bicara tuh bales!" Omel Yu Jin.

"Tapi, aku tidak merasa diajak bicara..." Balas Baek Ha.

"Dasar tidak peka, bodoh, tuli, penyakitan!" Yu Jin mendorong kepala Baek Ha dengan kuat.

Baek Ha tersungkur ke lantai dan kepalanya bertabrakkan dengan kaki meja cukup keras. Murid-murid di kelas itu hanya bisa terkejut dan menonton tindakan Yu Jin bersama teman-temannya mengucilkan Baek Ha. Mereka tidak ada niatan membantu, karena di sisi lain, mereka juga tidak suka pada Baek Ha. Yu Jin dan dua temannya itu juga adalah anak populer di sekolah, mereka tidak berani mencari masalah. Lebih baik diam saja, percuma juga melapor guru. Semuanya tidak berguna karena Yu Jin adalah anak orang kaya yang membantu peningkatan sekolah ini.

Baek Ha memegang kepalanya yang baru saja terbentur.

"Mamamu tidur dengan pria lain, kan? Begitu juga dengan papamu, kan?" Yu Jin memancing emosi Baek Ha.

"Lalu, jika itu benar... Memangnya kenapa?"

"Wanita jalang itu sudah disewa papaku, pasti kamu akan hidup bahagia, kan? Memang! Dasar keluarga murahan!" Yu Jin menendang perutnya Baek Ha.

"Aw!" Baek Ha memeluk perutnya dan kembali tergeletak di lantai.

"Yu Jin, itu cukup berlebihan—"

Sakura berusaha memperingati Yu Jin, tapi sayangnya, Yu Jin menatap tajam ke arah Sakura.

"Diamlah Sakura, bantu aku menuntaskan anak pelakor ini" Perintah Yu Jin.

"Apa yang dilakukan mamaku? Kenapa jadi aku...?" Lirih Baek Ha.

"Kamu! Orang tuamu! Mereka hampir saja merusak hubungan orang tuaku, bodoh! Masih tanya kenapa?! Tanyalah pada orang tuamu, bodoh! Gunanya mulut itu buat apa?!" Yu Jin menendang pipi kanannya Baek Ha.

Baek Ha terbentur kaki meja lagi, hidungnya mimisan dan mulutnya terasa sakit.

"Taehyun, bantu aku..." Gumam Baek Ha.

"Lawan mereka, kamu bukanlah anak SD biasa... Lawan, Baek Ha"

Taehyun daritadi berada di belakangnya, namun ia cuma memerhatikan saja.

"Taehyun... Tenagaku tidak kuat untuk melawan mereka bertiga" Baek Ha menatap ke arah Taehyun.

Taehyun menatap Baek Ha balik dengan tatapan tidak bisa diartikan.

"Sakiti mereka, Baek Ha... Mereka bukanlah manusia yang baik" Ucapnya dengan nada dingin.

Baek Ha seperti terhipnotis, dia mengambil gunting yang berada di atas meja. Yu Jin yang baru saja menaruh tangannya di atas mejapun langsung ditusuk oleh Baek Ha. Kekuatan dorongannya Baek Ha mampu membuat tangan Yu Jin bolong hanya karena gunting. Empunya tangan berteriak dan menangis kesakitan. Baek Ha menatap Yu Jin dengan tatapan biasa namun dapat membuat nyali Yu Jin menciut.

"Yu Jin, orang tuaku sudah tidak ada... Apa kamu tidak tau?" Tanya Baek Ha dengan suara yang rendah.

Chae Won dan Sakura kebingungan melihat kedua teman sekelasnya dalam posisi yang tidak nyaman dan saling menyakiti. Mereka juga bingung dengan perkataannya Baek Ha. Walaupun suaranya rendah, mereka berdua masih bisa mendengarnya karena masih dalam jangkauan pendengarannya. Setelah mendengar hal tersebut, Sakura lari keluar dari kelas untuk mencari bantuan dan Chae Won hanya berjalan mundur dari mereka berdua.

"Persetan denganmu, Baek Ha!!" Yu Jin mengangkat tangan satu laginya.

Baek Ha memegang pergelangan tangannya Yu Jin dan meremasnya.

"Sakit!" Teriak Yu Jin.

"Tidak peduli"

Baek Ha melepas tusukannya dan menendang perut Yu Jin. Tubuh Yu Jin terhempas ke belakang, menabrak Chae Won. Mereka berdua jatuh ke lantai, Yu Jin menimpa Chae Won. Sebagai penutup, Baek Ha melempar gunting yang ia pakai tadi ke papan putih. Gunting tersebut menancap dan darahnya Yu Jin sedikit mengotori papan putihnya. Baek Ha menatap murid-murid yang masih ada di kelas, tidak ada satupun yang mau menatap Baek Ha balik.

"Monster"

"Dia memang psikopat"

"Anak monster, dia pasti tidak punya sopan santun"

"Pembunuh"

"Aku ingin dia pergi dari kelas ini"

"Kapan sekolah akan mengeluarkannya?"

Baek Ha mendengar suara-suara itu, tapi ia tak mempedulikannya. Ia kembali duduk di tempatnya dan kembali masuk ke dalam imajinasinya lagi. Di mana ia melihat ada ikan cupang yang berterbangan di langit-langit kelas. Baek Ha merasa sedih, tapi ia tak bisa menangis. Taehyun yang peka pun langsung memeluk Baek Ha dari belakang.

"Sabar, habis ini kita akan bersenang-senang"

"Hmm... Aku selalu sabar, Tae... Terima kasih sudah memberikanku ketenangan" Baek Ha tersenyum.

──────────────────────────────

𝙏𝙤 𝘽𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙...

Thank you for reading this chapter
Please wait for the next chapters(◍•ᴗ•◍)
-Love, Kei

𝙍𝙚𝙫𝙚𝙧𝙞𝙚 || 𝙏𝙤𝙢𝙤𝙧𝙧𝙤𝙬 𝙓 𝙏𝙤𝙜𝙚𝙩𝙝𝙚𝙧Where stories live. Discover now