part 21 ( cengeng )

5K 228 1
                                    

Memeluk lelaki yang sedang menangis di dalam pelukan nya , tak lupa fina pun membujuk lelaki itu dengan lembut

"hikss .. jahat hiks" ucap revin sambil menangis

"Iyaa maaf yaa , kamu tadi salah paham doang revin " ucap fina menjelaskan

" salah paham apa hiks orang aku liat hiks kamu sama dia " ucap revin sambil menangis

" Yaa itu kamu salah paham , itu aku lagi nungguin kamu sayang " ucap fina menjelaskan

" hiks boong hiks kamu boong " ucap revin membantah

" Beneran sayang " ucap fina lagi

" emang hiks harus sama dia ?" Ucap revin bertanya sambil menangis

" dia tiba tiba dateng sayang terus duduk disamping aku , terus ngajak ngobrol ya aku bales secukupnya aja deh " ucap fina menjelaskan

" ngga suka hiks aku ngga suka " ucap revin

" Iyaa iyaa aku salah ya , maaf yaa sayang " ucap fina menjawab

" hiks jangan kaya gitu lagi hiks " ucap revin memperingati

" Iyaa janji ngga gitu lagi " ucap fina menjawab

" Hiks janji ya " ucap revin lagi

" Iyaa sayang , udah jangan nangis nanti tambah jelek " ucap fina

" Aku ngga jelek , aku udah ngga nangis " ucap revin sambil mengelap air matanya dengan punggung tangannya.

" Iya iyaa pacar aku kan ganteng " ucap fina lagi

" iyaa dong" ucap revin

" Udah ayo sini obatin dulu yu lukanya nanti infeksi " Ucap fina

" heem iya " ucap revin mengiyakan

Fina pun mulai mengobati luka revin dengan perlahan membersihkan

" shh sakit pin " ucap revin protes

" Makanya ngga usah berantem" ucap fina

" Aku kan kaya gini juga gara gara kamu " ucap revin menjawab

" yaa emang harus berantem apa ?" Ucap fina bertanya

" Ya aku kan kesel kamu gimana sih " ucap revin sebal

" Iya iyaa salah aku " ucap fina langsung memasangkan plester ke pipi revin , lelaki itu hanya diam saja tak protes

" nahh udah kan jadi jelek kalo berantem" ucap fina

" aku ganteng ngga ada lawan" ucap revin protes

" Iyaa iyaa revin gimana kamu deh " ucap fina lagi

" Gituu dong" ucap revin

" yaudah aku mau turun ke bawah dulu " ucap fina

" nggaaa gabolehh " ucap revin menolak

" Lah kok gaboleh?" Ucap fina bingung

" Ngga gabolehh gamauuu titik" ucap revin merengek

" Aku mau nyamperin varo dulu revin " ucap fina

" Yaudah sana terserah kamu " ucap revin sebal lalu mengalihkan pandangannya

Ntah mengapa ia ingin menangis lagi, mengingat kejadian tadi , lalu melihat fina yang sepertinya sekarang sudah tak sayang kepadanya lagi , buktinya ia minta tidak dituruti atau gadis itu sudah jatuh hati kepada lelaki yang mengajaknya ngobrol , lalu gadisnya ingin meninggalkan nya , memikirkan itu membuat air matanya menetes tanpa sadar .

Melihat itu fina pun mulai gelagapan , baru saja ia selesai membujuk bayi besarnya itu , dan sekarang bayi besarnya kembali menangis , membuat ia langsung menghampiri lelaki itu

" kok nangis lagi ? " Ucap fina bertanya

revin pun hanya menggeleng kan kepalanya sambil menghapus air matanya

" huhh , yaudah iya aku ngga turun ya , aku disini ajah kok " ucap fina membujuk

" gausah " ucap revin lagi

bergegas memeluk lelakinya itu membujuk lalu meminta maaf seraya mengelus punggung dan rambut lelaki nya itu

"udah cup cup jangan nangis lagi yaa , bayi aku rewel banget nih " ucap fina

" hiks.. kamu nya gitu aku ngga like " ucap revin sambil menangis

" iyaa iyaa , ngga jadi turunkan akunya disini ajah " ucap fina lagi

" hikss.. mau bobo " ucap revin lagi

" Iyaa iya ayo bobo " ucap fina

" temenin hiks , kelonin " ucap revin lagi

" iyaa iyaa ayo " ucap fina

Lalu revin pun mulai merebahkan tubuhnya lalu menyuruh fina untuk ikut merebah kan tubuhnya , fina pun menuruti kemauan lelaki itu .

Tak lama lelaki itu pun langsung memeluk gadisnya menyembunyikan kepalanya di ceruk leher gadisnya itu

" fin " ucap revin

" iyaa?" Ucap fina menjawab

" jangan tinggalin aku ya ?" Ucap revin sambil mendongak melihat wajah gadisnya itu

" ehh? iyaa aku ngga bakal tinggalin kamu kecuali takdir yang berkata lain " ucap fina menjawab

" jangann gitu " ucap revin dengan nada bergetar menandakan ingin menangis

" shutt heii kok malah nangis , ngga bakal ditinggal kok " ucap fina

" hikss janji??" Ucap revin memberikan jari kelingking nya

" janji " ucap fina menjawab lalu menautkan jari kelingking nya dengan jari kelingking milik revin

" aku sayang kamu banyak banyak " ucap revin

" iyaa aku juga sayang banget banyak banyak " ucap fina

" love you " ucap revin

" love you too " ucap fina

" hihi lucu " ucap revin sambil terkikik kecil

" kamu lebih lucu " ucap fina

" finaa " ucap revin protes , ia jadi salting mendengar ucapan gadisnya itu , menyembunyikan kepalanya di ceruk leher gadis itu agar semburat merah di pipi nya tidak terlihat

" haha saltingg ternyata " ucap fina sambil tertawa

" udahh ihh " ucap revin protes

" Iyaa iyaa , udah gih bobo" ucap fina

" elusinn " ucap revin membawa tangan gadis itu ke kepalanya

Fina pun akhirnya mulai mengelus-elus rambut revin dengan lembut seraya bernyanyi pelan , membuat lelaki itu semakin nyaman dan mengantuk , tak lama revin pun sudah tertidur menuju alam mimpinya

fina yang mendengar dengkuran halus dari lelaki di pelukannya itu pun tersenyum , kemudian melihat dan menatap wajah lelaki nya yang terlihat hampir sempurna dengan alis tebal yang berbentuk simetris , hidung mancung bertulang tinggi , garis rahang yang bagus , serta bibir yang sedikit tebal membuat nya terlihat sangat tampan , terlebih saat lelaki itu tidur mukanya terlalu polos membuat fina makin terpesona akan aura ketampanan yang revin miliki

Sedikit yang fina dapat bahwa revin termasuk orang yang gampang cemburu serta susah menahan amarah , namun ternyata membujuknya tidak semudah yang ia bayangkan , satu lagii ternyata revin bisa se rewel itu , tapi tak apa fina menyukai segala hal yang dimilik bayi besarnya itu.

Next part ntar ya gaes , Jan lupa vote and komen 💞💞💞

baby boyWhere stories live. Discover now