5.) akan selalu begitu

4.4K 224 4
                                    


Kedua orang tua Alex berlari Dengan tergesa setelah pernyataan Alex yang membuat mereka sekejap mata mereka berbinar .

semua tatapan heran di layangkan dari banyak pasien hingga petugas saat ,melihat kedua pembisnis itu seperti tak biasanya.

Flashback

Brak

" Sam gue minta penjelasan" tatapan iren menghunus tajam kepada Sam saat ia dapati orang tua dari biang masalah terhadap sahabatnya.

Jambakan yang akan di layangkan arin ibu Alex terhenti ,saat datangnya keempat dokter yang seperti ia tau korban Alex .

" Duduk mari saya jelaskan" dan mengalir lah sudah semua penjelasan Alex kepada 4 sahabat Arin,bukan hanya itu bahkan orang tua Alex pun terperangah saat tau korban terakhir Alex.

Brak

Gebrakan meja terdengar nyaring akibat pukulan keras yang di torehkan oleh Xander ayah Alex ,bukan Raut marah dan geram,muncul raut berbinar dan senang atas ucapan Sam tadi.

Dan tanpa basa basi Xander meninggalkan ,mereka dan mencari korban terakhir yang membuat keduanya mendapatkan secercah jalan harapan.

Sedangkan teman Arin hanya terbengong dan heran bersamaan .

Sepertinya benar Arin adalah gadis yang istimewa.

Flashback off

Arin terduduk di bangku taman belakang rumah sakit, taman ini hanya di isi beberapa orang saja dan kebanyakan adalah pasien tanpa pengawasan.

Jari mungilnya perlahan mengobati dirinya sendiri.

Menyedihkan.

Sangat menyedihkan kenapa harus mantan yang hanya menorehkan luka padanya yang ia temui.

Hembusan nafas lelah di keluarkan begitu saja.

Arin menggapai liontinnya dengan sebuah bingkai kecil dengan sebuah foto.

senyum kecil terbit di bibirnya ia teringat akan moment nya dengan ayah dan ibunya yang selalu terlihat protektif padanya.

hah , sepertinya hanya keluarga saja yang bisa membuat mood nya lebih baik lagi.

Hingga sebuah pelukan hangat mengejutkan lamunan Arin. kepala nya disenderkan pada dada bidang yang sepertinya pria , dengan elusan tangan pada suraianya membuatnya terbuai.

Tunggu siapa!!?!.

Arin mendongak dan ia temukan adalah Alex dengan keadaan yang lebih baik dari pada sebelumnya.

" Alex?"

" Iya ini Alex , Arin istirahat dulu maafin Alex ya bikin Arin sakit" perlahan tangan Alex mengelus pipi gembul Arin.

" Iya no problem" Arin merasa nyaman atas sandaran dan elusan Alex ,perlahan matanya terpejam dan sebentar saja terlelap.

" Arin , boleh gk .."

Plak

Belum selesai ia bicara sebuah tamparan terasa pada pipi tirusnya.

Alex menatap tajam, di depannya kini terdapat bocah laki laki dengan baju pasien yang sama dengannya ,yang tak kalah menatap sengit Alex.

Arin yang terlelap tak menyadari itu .

Yah, hari ini sangat melelahkan terlebih Karna mantannya.

" Dasar pria brengsek kamu mau bikin kakak cantik itu hamil kan!!!?" Jari telunjuk mungil itu mengacung garang pada Alex.

Dengan kasar Alex menepisnya ,tatapan yang awalnya menatap tajam kini padangannya menatap sinis.

Alex tak menjawab , ia bukan orang bodoh yang menanggapi dengan perkataan melantur yang tak masuk akal.

Karena merasa kesal di abaikan bocah laki-laki itu menarik Arin hingga tubuh Arin limbung dan jatuh tepat pada badan kecil si bocah.

" Hey! Apa apaaan kamu"

Cih yang benar saja Arin baru tertidur ,Alex tak mau menganggu waktu istirahat Arin, namun seenak jidat bocah ingusan itu menarik Arin tidak dengan peri kemanusiaan.

Sayup-sayup Arin membuka matanya, setelah kesadaran nya terkumpul ,ia bangun dari badan bocah laki-laki itu .

netranya menangkap sosok bocah laki-laki yang sedang beradu mulut dengan Alex.

" Stop" suara Arin membuat kedua lelaki itu berhenti dalam tatapan tajam mereka yang di lemparkan sejak tadi.

Bocah laki-laki itu mendekat dan mengelus pipi Arin.

" Hallo kakak cantik selamat siang"senyum bocah itu sangat manis

Sial, Arin sangat gemas dengan bocah laki-laki itu.

" Selamat siang juga adik manis" Arin membalas tak kalah manis dari senyum bocah laki² itu .

Hingga tak sadar alex menatap Tak percaya pada Arin.

Mengapa?.

Bukan ia yang mendapat kan senyum termanis arina.

Justru bocah tengik bau minyak telon anak kemarin.

Arin sangat gemas tanpa sadar mengelus Surai bocah kecil itu dengan sayang.

Dan seperti nya bocah itu menyukainya.

Alex yang tak suka di abaikan dengan cepat memisahkan keduanya.

Enak saja ia di jadikan nyamuk.

Arin hanya miliknya.

"GK usah sentuh ² ini arinnya Alex"

" Itu bukan punya kakak tapi milik tuhan" jawaban Bocah itu membuat Alex terpaku.

Benar juga ya.

Sepertinya penyakit gilanya membuatnya bodoh.

Arin hanya menatap mereka dengan perasaan jengkel .

Netranya menatap bocah di depannya.

" Nama kamu siapa sayang?" Pertanyaan Arin yang di ucapkan dengan lembut membuat sang bocah menatap Arin dengan mata berbinar-binar.

Karna ini pertama kalinya ada orang dewasa yang bertutur lembut dan hangat padanya.

" Nama aku alexian" lantas Alex melotot hingga matanya ingin keluar.

Dasar bocah sialan .

Arin memanggil nya sayang

Namanya pun sama.

Ketika Alex ingin protes.

Seorang pria paruh baya memeluk Arin diikuti juga wanita paruh baya.

Hal itu sontak membuat Alex dan alexian melotot.

this all comes from youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang