4.) mencoba yang terbaik

4.8K 242 2
                                    


Kini Arin sendiri di kantin ke empat kakak tingkatnya sudah pergi entah kemana hanya ada orang yang tak di kenal atau dokter dan pegawai rumah sakit yang menatap Arin bertanya tanya ,siapa yang duduk dengan senior hebat tadi?.

Arin menghela nafas sebentar dan pergi membenahi kotak P3k berniat pergi ,untuk menenangkan diri atas apa yang menimpanya hari ini.

tempat terbaik adalah sebuah taman dimana hanya ada ketenangan tanpa kekacauan.

Sedangkan di sisi lain

Alex tak henti hentinya menangis sambil memanggil Arin dengan keras.

" Arin jangan pergi lagi maafin Alex jangan pergi"ia meringkuk di ranjang dengan rasa bersalah yang sangat besar di pundaknya.

Hingga satu memori melintas di ingatanya.

Flashback.

Pukulan demi pukulan Alex dapatkan dari Ramond Paman iblisnya , seorang yang selalu menyiksanya dengan alasan mendidik mental dan fisiknya ,bahkan traumanya banyak di sebabkan oleh Ramond iblis yang berkedok paman yang baik.

Namun bukan itu tujuan nyata dari Ramond , melainkan membuat pewaris satu²nya kakaknya mati dan semua aset akan jatuh padanya.

Di sela² pukulan yang di layangkan Alex hanya ingin saat ini arin berada di sini,ia butuh pengisi dayanya sekarang .

" Cih lemah" mata Ramond yang tajam menatap sinis Alex dengan bibir mengeluarkan senyum miring yang amat sangat menjengkelkan.

Alex hanya terdiam rasa takut memenuhi dirinya sekarang .

" Sepertinya keluarga William akan membuang pewaris lemah seperti mu Alex" lagi dan lagi kata setajam pisau ,membuat Alex bergetar di sela² pertarungan mereka.

Brak

Suara dobrakan pintu mengejutkan Ramond yang baru saja akan mengalahkan Alex dengan tendangan bebasnya.

" Jadi ini yang kamu inginkan Ramond!!!!" Bentakan xander pria kepala 4 yang masih terlihat muda itu terlihat marah ,saat tau kelakuan sang adik .

Dari arah belakang Arin meraih tangan alex dan memeluk erat Alex.

Alex yang masih tidak terlalu sadar menerima pelukan itu dengan tangisannya yang kini pecah

" Arin dia jahat " gumaman itu terulang berkali² hingga kesadaran Alex terenggut.

Panik itu yang di alami Arin , hanya ada rasa cemas nan khawatir di benaknya sekarang.

Sedangkan papa Alex kini sedang menyeret Ramond dengan anak buahnya untuk memberinya sebuah pelajaran.

Manik nya membulat saat melihat Alex tak sadarkan diri kakinya melangkah lebar .

Jujur saja ini salahnya karna terlalu mempercayai adiknya yang notabenenya mantan narapidana.

Tapi ia sangat berterimakasih kepada kekasih Alex yang dengan berani datang pada perusahaan nya, dan memberontak dan memukulnya dengan perkataannya Yang membekas pada hatinya.

" Dasar ayah tak berguna" ucap Arin dengan sorot mata yang menghunus pada Xander.

Flashback off

this all comes from youWhere stories live. Discover now