75. Di Tusuk Aku

10K 331 10
                                    

"Sayang Rumah sepi Nih."Agas melirik-lirik Lina yang sibuk dengan Kaktus nya di depan Teras rumah. Dan Agas duduk di Kursi. Hanya selangkah bagi kaki Agas jaraknya.

"Hmm tau. Kan anak-anak Sekolah."Ucap Lina tidak peka apa yang dimaksud Agas.

"Ya iya ya.

"Iya. Mau telpon Mama? Kangen kamu sama Mama hm?"Tak lepas dari Kaktus nya Lina asik merawat Kaktus nya hingga berbicara saja tidak Fokus ke Makhluk yang dia ajak bicara sekarang.

"Gak."Bete Agas. "Itu Awas ketusuk tangannya!"Ngeri Agas Melihat Duri-duri di Tanaman Kaktus Milik Lina.

"Gak pa-pa. Kalo ke tusuk juga gak sakit banget."Ucap Lina tersenyum melihati Tanaman nya.

"Kalo di tusuk aku baru sakit, Ahh.. gitu suaranya."Agas menahan Senyumnya setelah Mendesah bahkan ia ingin tertawa sekarang tapi dia tahan karena Lina menatapnya sinis.

"Ish! Ini di Luar Rumah kedengeran tetangga nanti..

"Mana kedengeran Sayang? Orang halaman kita aja Luas. Gak nyampe lah.

"Ya sama Aja! Jangan ngeluarin suara-suara gitu ih!

"Hmm mulai Posesif ya Sampai Suara Merdu aku gak boleh orang lain denger.

"Ya kamu kan Punya aku."Senyum Lina tertahan karena ucapannya sendiri dia jadi Salah tingkah.

"Terus semua di kamu Punya aku. Lina punya Agas, Lina istri Agas, Lina milik Agas selama nya, Lina Bunda dari anak-anak Agas, Lina punya anak dari Agas, Dray dan Drya anak Agas sama Lina, mereka hasil desahan kita-"

"Heh! Ish stop!

"Kenapa?" Agas Tertawa melihat wajah Lina yang merah merona.

"Jangan di lanjutin. Kamu ngomong ngelantur banget.

"Kan bener hasil-"

"Stop Kak Agas."Lina mendelik menatap Agas.

"Eum.. Ulang lagi yuk."Ajak Agas. Ngajakin buat anak lagi?

Lina hanya diam melihati Kaktus nya. Tidak aman. Tidak aman hanya berdua dengan Agas di Rumah. Apalagi Lina berfikir kalo kecebong Agas jadi Gimana? Hamil lagi dong.

"Ekhem."Agas mengacak-acak rambutnya sambil memberi Kode ke Istri nya. Tidak mau memaksa Lina, Jika Agas sudah tidak Waras Mungkin dari tadi Sudah Pemanasan bahkan sudah ke Intinya.

"Lina."Suaranya berat. Gimana dong? Lina ketar-ketir tidak tau harus berbuat apa agar mengalihkan kemauan Agas.

"Uufhh."Agas meniup Telinga Lina.

Betapa Kagetnya Lina, Agas ikut berjongkok di Sampingnya.

"AAA KAGET!

Plak

"Ngapain Kaget?

"Ya Orang Kaget ngapain di tanya!"Lina memalingkan wajahnya menatap Arah Lain.

"Mau main Sama Kaktus nya sampai Kapan? Aku kan nunggu juga diajak main sama kamu."Agas berlesehan sambil merengek. Wajahnya begitu Lesu di cuekin Lina.

"Gak untuk hari ini.

"Kapan?"Agas memanyun mendekatkan wajahnya lalu menyender di Pundak Lina.

Lina Geram menangkup Wajah Agas. "Kan Udah aku bilang aku belum siap punya Anak lagi.. kamu ngerti dong, Sakit.

"Apanya?" Agas menyengir. "Kamu main sama aku sakitnya bentar. Perasaan kamu keenakan-"

"Kak Agas.

"Manggil nama Mulu.

Toxic but CuteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang