01. Sebuah Marwah

890 36 9
                                    

Summary,

Jika sesungguhnya marwah ku adalah untuk melayanimu, mengapa Tuhan malah menuntut ku untuk jauh darimu.

Meninggalkan sebuah jejak jebak luka yang malah melangkahkan diriku untuk memintamu bersanding dengan orang lain selain diriku.

Aku sadar aku salah, tapi aku tak mau jika dirimu semakin menderita karena ku

Sungguh aku benar-benar mencintai mu suamiku, Lee Jeno.

.

.

"Dokter Lee, bisakah saya berbicara kepada anda sebentar terkait hasil pemeriksaan Nyonya Lee kemarin,"

Pinta Jung Jaehyun, dokter spesialis bedah yang bertugas di salah satu cabang rumah sakit milik Jeno itu.

"Tentu saja dokter Jung, mari keruangan saya," sambung Jeno.

Selepas mereka terduduk disebuah ruangan Jeno, Jaehyun berujar menarik nafas sebentar, seperti ada suatu hal besar yang akan terjadi.

Sedetik kemudian tak lama dari itu, Jaehyun langsung mengeluarkan selembar kertas yang berisi laporan diagnosa yang dialami oleh Jaemin istri sah Lee Jeno.

Jeno langsung mengambil kertas tersebut, dan ia tidak bodoh untuk tak paham apa arti dari laporan diagnosa di kertas itu.

"Neuroblastoma? Dokter Jung anda jangan bercanda, istriku baik-baik saja," pekik Jeno dengan nada tinggi didepan Jaehyun.

Coba kalian bayangkan, suami mana yang tak sakit hati ketika mendapat laporan jika sesungguhnya sang istri tengah mengidap penyakit berat.

"Neuroblastoma yang tengah diidap oleh Nyonya Lee ternyata sudah lama, bahkan penyakit itu sudah merambah ke saraf dan kelenjar getah bening nya," lanjut Jaehyun menerangkan lagi.

Sontak Jeno semakin marah dengan ucapan itu, dan justru mengangkat kerah Jaehyun yang tak bersalah berniat mengambil ancang-ancang untuk memukul dokter Jung.

"Jangan bercanda dokter Jung istriku baik-baik saja, laporan ini salah, tolong periksa kembali," teriak Jeno.

Dokter Jung hanya diam sembari menggelengkan kepala seakan paham apa yang dirasakan oleh Jeno.

"Jen tenanglah, aku juga tak menyangka jika Jaemin bisa menyembunyikan hal seberat ini kepadamu, Jaemin adalah istri yang kuat Jen," ucap Jaehyun berusaha menenangkan Jeno.

Kali ini biarkan Jaehyun lancang berbicara tak formal kepada Jeno yang sudah Jaehyun anggap sebagai adiknya sendiri.

"Bagaimana jika Jaemin dan anak-anak ku tau akan hal ini Hyung, mengapa Jaemin seakan seperti tak terjadi apa-apa," tutur Jeno lagi dengan air mata yang sudah terurai.

Jaehyun kembali memeluk sang adik, berusaha memberikan dukungan tegar kepada Jeno.

"Chagi, aku bersumpah akan melakukan apapun demi kesembuhan mu," bisik Jeno berjanji kepada dirinya sendiri.

.

.

"Eomma Axel Oppa jahat, mainannya Aeri dipatahin hiks,"

Nampak riang keributan selalu terjadi di tempat singgah besar milik keluarga Lee.

Axel seorang anak berusia 8 tahun tersebut nampaknya senang sekali jika diminta mengganggu adik kecilnya Aeri.

"Sayang ini nggak patah kok, coba liat Eomma tuh bisa lagi kan," pekik Jaemin di dapur sambil menggendong tubuh putri bungsunya.

"Axel kamu jangan suka menggoda adik dong, tuhkan nangis nak adiknya, ayo minta maaf sama adik sayang," lanjut Jaemin sambil menyamakan tinggi tubuhnya kearah Axel.

DANDELION | NOMIN FEAT RENJUN 🔞Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora