🐈Aneh🐈

1.2K 179 35
                                    

Happy reading ❣️☺️




—🐈 hybrid🐈—

Hari ini heeseung terlihat sangat sangat lebih rapi dari biasanya.

Tangannya dengan cekatan menaruh semua makanan yang baru saja ia pesabkan untuk jay, ingat dia tidak bisa memasak, terakhir memasak akhirnya dia membuat telur seperti angus.

Matanya melirik jay yang baru saja turun dari tangga mengenakan pakaian berwarna pink.

Meloncat-loncat kegirangan saat menuruni satu anak tangga, sesekali bibirnya mengumamkan kata-kata yang mengemaskan.

Keningnya berkerut saat melihat jay yang bukannya datang menghampirinya, malah membuka pintu utama rumah.

Dan lagi, dia melihat Jay tengah di peluk oleh jisung, sepupunya.

Dengusan kesal keluar, “Sudah aku pesankan makanan, nanti kalau ingin makan tinggal makan, aku mau jemput Karina dulu.”

Jay yang masih di peluk jisung mencoba menoleh kebelakang, sayang tidak bisa Karna tubuhnya terlalu didekap erat oleh jisung.

Heeseung tambah kesal saat Jay tidak menjawab omongannya, dia keluar dari rumah sambil menyenggol pelan lengan jisung.

Sementara Jisung hanya menggelengkan kepalanya, “Kita main yuk.”

Jay mendongak lalu mengangguk antusias, “jei ingin main tangkap ikan di kolam hisung!”

“Tangkap ikan?”

Jay mengangguk antusias dia melepaskan pelukan jisung, tangan kecilnya menarik Jisung ke belakang rumah heeseung.

Mulut jisung terbuka saat melihat kolam ikan heeseung yang biasanya kotor terlihat menjadi bersih serta cantik.

Dahinya juga berkerut saat melihat ikan yang awalnya banyak tinggal 3 ekor saja.

Dia melirik kearah jay yang masih tersenyum, tangan jay di masukkan kedalam air sesekali menyeret ekor ikan yang berhasil ia tangkap.

Tak sampai di situ, Jay juga memencet perut ikan, sampe ikannya meng-lelah.

“jay.”

“hum?”

Jisung ikut duduk disebelah jay mengambil tangan jay yang sepertinya ingin menyiksa satu ikan.

“Kasian ikannya, nanti heeseung bakal marah kalau tau ikannya kamu aniaya.”

Kepala jay miring menatap Jisung dengan bingung, “aniyaya?”

“Aniaya sayang! buset lama-lama gue kudu tensi darah biar tau kalau gue darah tinggi atau kagak.”

Jay mengerucutkan bibirnya, mengambil air lalu mencipratkan kearah jisung.

“anjing.” umpat jisung.

Jisung menangkap Jay yang hendak berlari, mengangkatnya dalam gendongan lalu menceburkan kedalam kolam ikan, barbar.

Jay yang terduduk di kolam ikan terdiam, tak lama kemudian Jisung dapat melihat bibir jay bergetar.

Panik.

“HUAAAA JISUNG JAHAT! SEPERTI KARINAA. BAJU JAY BAUNYA TIDAK ENAK SEPERTI HISUNG!” Teriaknya.

Kaki Jay bergerak rusuh di dalam air, membuat ikan-ikan yang berenang di dekatnya tertendang.

hiks kenapa Jisung diam saja!? ayo keluarkan jay bodoh!!” bentak jay.

Jisung yang panik plus nge-freaze mengangguk, menarik tangan jay agar keluar dari kolam ikan tersebut.

Jisung mengangkat Jay agar dapat turun dari kolam lalu mendudukkan Jay di rerumputan terdekat.

Setelah di dudukkan ekor juga telinga Jay bergerak rusuh, “hiks, ingin bibi shim..”

“jay ingin pulang, jay tidak mau di sini.” rengeknya.

Jisung berlari kedalam rumah mengambil pakaian untuk jay.

“Maaf, ayo ganti bajunya.”

Jay yang masih menangis hanya bisa mengangguk, melepas seluruh pakaiannya di hadapan Jisung.

Ingat, kalau dia sedih urat malunya akan hilang sesaat.

Jisung memakaikan seluruh bajunya, saat akan memakaikan baju Jay memeluknya erat.

“jisung...telfon bibi shim, bilang ke bibi shim suruh jemput jay..Jay nda suka di sini.”

“hisung jadi jahat, tidak ada asahi, jehyuk jelek wajahnya seperti orang mesum.” adunya.

Jisung yang tak tau harus bagaimana hanya membalas pelukannya, menggelus punggung polos jay.

Bugh!

“Lo pulang.”

Jisung yang tersungkur mendongakkan kepalanya, ternyata heeseung yang menonjoknya.

Jay yang melihat heeseung marah ketakutan, ia ingin menghampiri Jisung yang masih terduduk di atas rumput.

Tapi ia urungkan saat lengannya di cengkram kuat oleh heeseung, lalu membawanya masuk kedalam rumah.

“LEPASS, JEI NDAK MAU YA SAMA KAMU JELEK, MISKIN, JAHAT, HUAAA JISUNG!!” teriaknya histeris.

—🐈 hybrid🐈—

“jay ingin pulang, Jay ingin bersama bibi shim, hisung telfon bibi shim bilang kalau jay ingin pulang.”

“bilang pada bibi shim kalau jay akan jadi anak baik, jay ndak mau buat asahi menangis, ndak mau buat pecah pot bunga bibi.” rengeknya setengah menangis.

Sudah selama berjam-jam jay terus merengek, heeseung yang duduk di sampingnya hanya bisa menghela nafas.

“Jay sayang..”

Jay mendongak menatap heeseung dengan mata berkaca-kaca, “eum?”

“Heeseung minta maaf..maaf, jangan pergi, kemarin heeseung mendiamkan Jay hanya untuk menjalankan rencana.”

“lencana?” beo jay yang masih sedikit terisak.

Heeseung tersenyum sabar, “Rencana anjing!”

Jay mengelap ingus serta air matanya pada lengan sweater miliknya lalu beralih ke jaket heeseung.

“Jei Ndak tanya! suuuutt hisung jangan perotes, jei ngga suka sama orang yang jahat ya! Dasar jelek”












































TBC.

🐈 : Bye, sobat~

🐈 : Bye, sobat~

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
•Hybrid🐈°•Kde žijí příběhy. Začni objevovat