Setelah keluar dari area stasiun dan mulai berjalan menuju rumah Akiya, Kuroo membuka suara setelah suasana hening melingkupi keduanya.

"Apakah kau sering mengalaminya?" tanya Kuroo.

"A-aa itu... Tidak sering, tapi beberapa kali aku mengalaminya," kata [name] sembari memperhatikan kakinya yang menapak jalanan di bawahnya.

Hening lantas tercipta lagi di antara mereka berdua kala percakapan kecil tersebut berhenti. Menambah suasana sepi semakin menjadi di antara [name] dan Kuroo.

Tak apa, [name] sudah merasa senang dengan perhatian Kuroo padanya. Kendati ia tau bahwa perlakuan Kuroo hanya karena cemas, bukan karena ia merupakan orang istimewa bagi Kuroo, [name] tetap merasa hatinya menghangat dan bunga bunga memenuhi perutnya. Ia bahagia karena bisa merasakan kepedulian Kuroo padanya.

Beberapa menit berjalan kaki, Kuroo dan [name] telah sampai di rumah Akiya. Keduanya disambut dengan sapaan ramah Kikuyo dan Akiya, serta pertengkaran kecil Akihito dan Inori.

Memutuskan untuk segera mengerjakan tugas yang telah mereka terima, semua anggota kelompok mulai mengeluarkan materi yang telah mereka siapkan masing masing.

"Tumben sekali kau mau mengerjakan tugasmu saat kerja kelompok," kata Akiya melihat Inori mengeluarkan lembaran kertas dari tasnya.

"Sebenarnya aku sibuk kemarin. Tapi Kuroo memaksaku," ucap Inori.

"Sangat sibuk sampai sampai kau bisa pergi ke tempat karaoke bersama temanmu," kata Kuroo seraya menerima materinya yang ia titipkan ke [name].

"Ahahaha. Kuroo tidak berubah ya, dari dulu kau selalu keras ketika menyangkut tugas." Inori tertawa ringan. Tubuhnya ia condongkan ke arah Kuroo.

"Padahal [surname]-chan tidak keberatan," lanjut Inori sembari melihat [name].

"Dia hanya tidak berani menolak," kata Kuroo.

"Eehh Hontou?!" ucap Inori terkejut.

"E-etto..." Suara [name] terdengar bergetar.

"Sudahlah. Sebaiknya kita segera menyelesaikan ini agar aku bisa segera tidur di kasurku yang empuk lagi," kata Akihito.

Dengan segera mereka mulai menyatukan materi yang mereka cari masing masing. Mencocokkan dengan tugas yang ada kemudian menyusun sebuah laporan.

Materi yang dibawa [name] cukup membantu, hampir semua isi materi yang ia bawa digunakan dalam tugas laporan tersebut. Kata Kikuyo dan Akiya, isi materinya mudah dipahami dan tak berbelit belit.

"Wah [surname]-chan benar benar selalu bisa diandalkan. Isi materi yang [surname]-chan buat benar benar jelas. Tidak seperti milih Inori ini," kata Akihito sembari mengangkat lembaran milik Inori.

"Setidaknya aku mau mencari," kata Inori membela diri.

"Tapi percuma saja jika isinya tidak jelas seperti ini," ucap Akihito mengejek.

"Aku heran, mengapa dulu Kuroo mau dengan mu." Tangan Akihito menunjuk Kuroo dan Inori bergantian.

[name] menghentikan tangannya menulis. Mendadak hatinya terasa sakit mendengar perkataan Akihito. Itu berarti dulu Kuroo memang benar benar pernah memiliki hubungan dengan Inori. Memang tak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi mengingat keduanya yang sama sama memiliki paras rupawan tentu menjadi salah satu daya tarik satu sama lain. Serta perkataan Kenma kala itu mungkin saja hanya pemikiran Kenma saja bukan. [name] tak ingin memikirkannya. Ia tetap senang hanya dengan menyukai Kuroo, walau  melihat Kuroo dengan orang lain adalah konsekuensinya.

Menghela napas pelan, [name] kembali ngenggerakkan tangannya menari di atas kertas. Menjernihkan pikirannya dengan kalimat kalimat penyemangat yang diucapkan isi kepalanya.

Be Mine [Kuroo Tetsurou x Reader] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang