10. Supir Privat

45 23 0
                                    

Mia kecil melompat ke atas ranjang dengan girangnya. Meski ini bukanlah hadiah karena Lena setiap hari memberikannya tetap saja ada ketenangan tersendiri yang Mia dapat.

"Ibu, ayo!" Mia menarik selimut, siap-siap tidur.

"Iya, iya." Lena masuk membawa sebuah buku cerita. "Kamu ingin ibu dongengkan yang mana, Nak?"

"Cinderella, Bu."

Ibunya tertawa. "Bukankah kemarin ibu cerita yang itu?"

"Aku maunya yang Cinderella. Boleh kan, Bu?"

Lena menganggut. "Tentu saja. Tapi tidak full ya. Bagian tertentu aja. Mau yang mana?"

"Saat di pesta, Bu."

"Ketika Cinderella tiba di pesta dia tampak sangat cantik. Ia langsung masuk ke dalam aula istana. Begitu ia masuk ke dalam. Semua mata tertuju padanya. Mereka sangat terkejut dan sangat kagum dengan kecantikan Cinderella. Pangeran tampan pergi menghampiri Cinderella. "Putri, kau sangat cantik sekali. Maukah kamu berdansa denganku?" ujar Pangeran. "Iya, aku mau Pangeran." Jawab Cinderella sambil tersenyum. Mereka berdua berdansa dengan rasa bahagia. Pangeran berkata, "Kamu adalah wanita yang selama ini saya cari."

Perlahan mata Mia menyipit lalu terpejam tidur. Lena mengusap-usap kepala anak tersayangnya.

Mia dewasa bersedu hati memandangi buku cerita miliknya itu. Bunyi alarm mengejutkan Mia. Hampir saja Mia melempar jam weker itu. Namun nasihat ibunya dulu membatalkan ia. "Jangan dibanting nanti rusak. Kalau rusak Mia tidak akan bisa berangkat sekolah."

Mia menengok ranjang sebelah. Mia tahu Nela sudah bangun tetapi ia tak mau berkomunikasi.

"Mia!" panggil Bi Tyas.

"Iya, Bi?" Mia keluar dari kamar.

"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan?"

"Tahu, Bi. Aku harus mencari gaun pengantin untuk Nela."

Mia pun berangkat naik angkot. Belum terencana apapun. Semalam ia absen dari dunia nyata (berkhayal). Tiba-tiba ia teringat sesuatu...

"Pilih gaun?" Mia kepo.

Gaby menganggut.

"Bukannya banyak gaun di toko ini?"

"Aku akan menikah. Keluarga pria tidak mengizinkanku mengenakan gaun rancanganku."

"Rancanganmu? Ini toko punya kamu?"

"Gaby's Collection!" ucapnya mendadak. Penumpang lain menatapnya. Mia membalas dengan cengiran.

Mia turun depan di toko tujuan. "Permisi..."

"Sila- Mia?" Gaby langsung mengenali.

Gaby memberikan salam pipi. Mia bingung tetapi berusaha sok asyik.

"Aku mau melihat gaun pengantin."

"Wah... kamu akan menikah?" Gaby sangat ramah. "By the way, kateringmu enak sekali."

"Terima kasih. Bukan aku tapi Nela, sepupuku."

"Congrats ya..."

"Makasih lagi."

"Mari biar kutunjukkan!" Gaby membawa Mia ke sudut terdalam toko. Gaun-gaun mengkilap membuat Mia terkesima.

"Lho, yang mau fittingnya ke mana?"

"Nela... dia berhalangan datang. Mmm... begini saja. Apa boleh aku mengambil beberapa gaun pulang nanti gaun yang tidak dipilih Nela akan ku kembalikan?"

Dreamy GirlWhere stories live. Discover now