Part 99 - Rasa Takut

1.2K 220 137
                                    

Saya bukan dokter ya ! Saya cuma pengarang yang suka ngarang, kebanyakan makan bawang jadi mabuk kepayang, aaashhiiaapp~

Oke enjoy~

Warning Typo !

Suara dengungan itu terdengar menyeruak dari laptop selagi menunggu panggilan di jawab. Cahaya matahari menembus gorden dari jendela ruangan itu.

Suara bisingnya kota menemani suara dengungan panggilan telepon.

Gadis itu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Perbedaan waktu di Jepang dengan di Amerika khususnya kota New York sangat berbanding jauh. Jika di New York sekarang pukul setengah sembilan pagi, maka di Jepang pukul setengah sepuluh malam dan mungkin akan selisih lagi di setiap kota Jepang.

"Moshi-moshi (your name)?"

"(your name)-chan."

"(your name)-cchi aku merindukanmu ssu !"

"Konbanwa (your name)-chan eh maksudnya ohayo~"

"Hoaaam (your name)-chin kau belum tidur ?"

"Disana sudah pagi Murasakibara-kun."

"Ngomongnya satu satu ! Suara (your name) tidak kedengaran"

"(your name) belum ngomong apa-apa. Jadi kalian diam dulu."

"Kau bisa diam tidak ?"

"Mending kau saja yang dia-"

"Daiki kau belum tidur ?! Ini sudah jam berapa ?!"

"Urusai ! Jangan ganggu ak-"

*TONG ! Klentang !

"Loh Kok Aomine mengakhiri panggilan ?"

"Dai-chan lagi di marahi oleh bibi-maksudku mamanya, Nijimura-senpai."

"Darimana kau tahu Momoi ?"

"Suara mereka sampai kedengaran di rumahku."

"Sulit sekali punya tetangga seperti Mine-chin, ya kan Momo-chin ?"

"Kurasa lebih sulit Aomine yang selalu menjadi korban dari keributan itu nanodayo."

(your name) beserta teman-temannya melakukan video call melalui laptop mereka masing-masing (anggap aja mereka makai zoom/apalah yang sejenisnya wkwk). (your name) tidak menyangka teman-temannya bakal menjawab panggilannya mengetahui perbedaan waktu Negara mereka saat ini.

Haizaki masuk kedalam ruangan itu dengan membawa nampan yang berisi sarapan pagi (your name). (your name) menoleh dari ranjang rumah sakit nya.

"Seperti biasa mereka berisik sekali." Ringis Haizaki seraya meletakkan nampan itu di meja samping ranjang (your name).

Haizaki menyadari (your name) yang masih menon-aktifkan mic panggilannya dan itu membuatnya bertanya.

"Kenapa kau tidak menyalakannya ?".

(your name) tersenyum kecil "Aku suka mendengarkan suara mereka. Menyenangkan sekali melihat mereka seramai ini." Haizaki mendengus geli seraya menutup kedua matanya sesaat.

Lalu Haizaki pun mengaktifkan mic panggilan (your name) tanpa menunjukkan dirinya di kamera, (your name) membiarkan Haizaki karena ia pikir Haizaki ingin mengatakan sesuatu kepada teman-temannya.

Tapi-

"Ahh~" Desahnya yang langsung mendapatkan pelototan mata dari (your name).

Seharusnya dia tidak mempercayai Haizaki begitu saja.

Seketika Kisedai terdiam berusaha mencerna apa yang barusan mereka dengar.

"Pelan-pelan (your name)-chaaan ahhn~" Sambungnya lagi dan (your name) pun tidak tahan untuk mencubit lengan Haizaki untuk membuatnya diam.

[Kuroko No Basket] Our Story ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang