3. PERPISAHAN

0 0 0
                                    

SEBELUMNYA....

Ketika acara pernikahan antara Fengli dan Chrystal selesai, Fengli pun berpamitan kepada pemimpin suku tiga elemen untuk kembali ke dunia manusia bersama tuannya.

Fengli adalah spirit kucing dari suku spirit, dunia spirit. Sedangkan Chrystal adalah calon pewaris suku dari suku tiga elemen, dunia tiga elemen.

Fengli dan Chrystal adalah seorang kultivator dari dunia yang berbeda. Mereka dipertemukan oleh takdir secara tidak sengaja dan menikah dalam waktu singkat. Dan kini, mereka harus dipisahkan kembali karena salah satu dari mereka harus berkelana.

Chrystal sudah terlanjur jatuh cinta kepada Fengli. Sebenarnya dia tidak ingin melepaskan kepergian Fengli. Akan tetapi, Chrystal tidak ingin menjadi penghalang dalam setiap urusan Fengli. Dengan berat hati, Chrystal pun mengizinkan Fengli untuk pergi dari dunia tiga elemen.

Bersama dengan tuannya yang bernama Rafaela, Fengli pun pergi dari dunia tiga elemen untuk menuju ke dunia manusia. Sebelum mereka pergi, Rafaela memerintahkan Fengli untuk berhenti sejenak di tebing angin dunia tiga elemen.

"Apa kau yakin akan kembali bersamaku?" tanya Rafaela dengan serius kepada Fengli.

"Tentu saja tuan. Menjaga keselamatan anda adalah tugasku," ucap Fengli, menjawab pertanyaan Rafaela.

"Kau sudah berpamitan dengan Chrystal?" tanya Rafaela kembali kepada Fengli.

"Aku sudah berpamitan dengannya. Dia telah mengizinkanku untuk kembali," jawab Fengli.

"Apa kau memeluknya sebelum pergi?" tanya Rafaela, masih menginterogasi Fengli.

"Tidak," jawab Fengli dengan singkat.

"Bodoh! Kembali padanya dan peluk dia terlebih dahulu. Kau adalah suaminya sekarang," perintah Rafaela. Ia sudah mulai emosi dengan ketidakpekaan Fengli.

Tanpa menjawab ucapan dari Rafaela, Fengli pun kembali untuk menemui Chrystal. Ketika Fengli kembali, untung saja Chrystal belum beranjak dari tempatnya. Chrystal masih berdiri di pavilium kolam teratai yang ada di kediamannya.

Ketika Chrystal melihat kedatangan Fengli kembali, Chrystal pun terkejut mendapati Fengli ada di depan matanya. Chrystal sempat berpikir bahwa kehadiran Fengli di depan matanya hanyalah sebuah ilusi halusinasi. Akan tetapi, ternyata semua itu adalah nyata.

Fengli berjalan menghampiri Chrystal dan menjatuhkannya ke dalam pelukannya. Fengli memeluk Chrystal dengan erat dan mengelus rambut belakang Chrystal dengan lembut.

Chrystal merasakan debaran yang sangat dahsyat pada jantungnya. Chrystal sudah terlanjur jatuh cinta kepada Fengli tanpa syarat. Meski Chrystal sendiri tahu jika Fengli sama sekali tidak mencintainya.

Chrystal pun melepaskan pelukan Fengli. Dia menatap wajah Fengli dengan tatapan mata yang dalam. Akan tetapi, Fengli hanya membalas tatapan mata Chrystal dengan tatapan dingin dan wajah datar.

"Kenapa kau kembali?" tanya Chrystal dengan lirih.

"Aku ingin memelukmu," jawab Fengli dengan nada datar.

Tanpa berkata-kata, Chrsytal kembali memeluk Fengli dengan erat. Chrystal menjatuhkan butir-butir airmata jernih bak intan di pipinya. Chrystal menangis di pelukan Fengli.

Sebenarnya Chrystal merasa tidak rela untuk melepaskan kepergian Fengli dari sisinya. Akan tetapi, Chrystal tidak bisa apa-apa. Chrystal tetap harus melakukannya. Menjadi seorang penghambat bukanlah sifatnya. Meski sangat berat, Chrystal harus merelakan kepergiannya.

"Aku tidak ingin kau pergi. Jika aku melarangmu pergi, kau pasti tetap akan pergi. Tugasmu bukan hanya untuk menemaniku. Masih banyak hal yang menantimu," ucap Chrystal dengan lirih sembari mengeratkan pelukannya.

Raise Life: Cinta Setelah MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang