15. Hiraeth

870 123 18
                                    

Ohm menatap kosong ke jendela kelasnya yang menampakkan pemandangan area luar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ohm menatap kosong ke jendela kelasnya yang menampakkan pemandangan area luar. Sorot pandangannya terkunci pada rintik demi rintik air hujan yang jatuh membasahi rerumputan disana.

Ohm mengulum bibirnya perlahan, perasaan cemas masih menghantui pikirannya sejak kemarin malam. Tubuhnya terduduk di kelas, namun pikirannya telah berlari seliar mungkin memikirkan keadaan sahabatnya.

"Ohm"

Tubuh Ohm tersentak sampai lamunan lelaki itu buyar.

"Eh iya bu"

"Kamu jangan ngelamun di kelas saya" tegur guru yang tengah menerangkan materinya di kelas tempat Ohm berada

"Iya bu, maaf, saya boleh izin ke toilet sebentar?"

"Yaudah, jangan lama lama"

Ohm mengangguk sembari melempar seutas senyum simpulnya sebelum kemudian segera beranjak meninggalkan ruangan.

Ohm menyusuri lorong yang sepi, suara langkah kaki oleh dirinya sendiri dilengkapi dengan gemuruh hujan berhasil membuat Ohm semakin terhanyut dalam perasaan kalutnya

Lelaki itu menghentikan langkah dan beralih menatap derasnya hujan, Ohm meringis kecil sembari mengigit bibirnya takut.

"Non" monolog Ohm lemah

"Lo dimana.."

























"Chimon, Neo!"

Ohm berseru lantang di area belakang rumahnya yang nampak kosong. Namun tak untuk waktu yang lama, karena sesaat kemudian dua sosok tak asing perlahan muncul di hadapan Ohm

"Lo kenapa? keliatannya panik gitu" tanya Neo menyadari gelagat Ohm yang tak biasa

Ohm mengulum bibirnya takut lalu menghela nafas berat.

"Gue mau nanya sesuatu"

"Nanya apa lagi? soal perasaan lo?"

Ohm menggeleng. "Lebih penting dari itu"

Chimon dan Neo melempar tatapan bingungnya pada Ohm yang nampak tengah dalam suasana serius

"Lo mau nanya apa?" tanya Neo

"Setelah kalian meninggal, apa kalian masih sering ngerasain sakit yang sama saat kalian mati?"

Satu pertanyaan oleh Ohm sontak membuat Chimon dan Neo mengeryit tak mengerti bersamaan

"Kenapa lo nanya gitu?"

Ohm menggeleng. "Kalian tinggal jawab, pernah atau ngga"

Chimon terdiam sejenak nampak berpikir kemudian menggeleng yakin.

"Gue ataupun Neo ga pernah ngerasain sakit itu lagi, kita bahkan cenderung ga bisa ngerasain apapun Ohm"

Penjelasan Chimon berhasil membuat Ohm semakin kebingungan. Lelaki itu berdecak kecil sembari menggertakan giginya kasar

[✔] My lovely ghost ; OhmnonWhere stories live. Discover now