[✔] My lovely ghost ; Ohmnon

14. Kebingungan

"Loh Ohm, lo kok balik sendirian?"

Si pemilik nama yang baru saja melangkah memasuki area rumahnya itu sontak berhenti dan menoleh ke sumber suara tak asing yang memanggilnya

"Nanon mana? tadi gue liat kalian pergi berdua" tanya Neo

"Dia ga ikut pulang, katanya masih ada urusan" jelas Ohm yang segera mendapat anggukan dari kedua sahabatnya.

Ohm membuang nafas panjang dan mendekat ke Chimon dan Neo lalu duduk di antara kedua hantu manis tersebut

"Lo kenapa? kok keliatannya murung gitu" ujar Chimon penasaran

"Yoi, biasanya kalo sama Nanon ceria terus" tambah Neo setuju

Ohm mendengus lalu menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Mon, Neo" panggil Ohm pelan

Chimon dan Neo melempar tatapan bingung sembari menatap Ohm menunggu kelanjutan kalimatnya.

"Gue lagi bingung sama diri gue sendiri"

Chimon mengeryit. "Bingung apanya?"

"Bingung soal perasaan gue" kata Ohm

Chimon dan Neo bukannya mengerti malah semakin dibuat kebingungan atas kalimat Ohm yang kurang dapat dicerna

"Ga usah bertele tele Ohm, maksud lo apa?"

Ohm memainkan bibir bawahnya ragu sembari memainkan jari jemarinya sendiri

"Aneh ga si kalau gue suka sama Nanon?"

Ohm menyerukan kalimatnya dengan sedikit ragu, perasaan gelisah menyelimuti pikiran lelaki itu ditambah raut ekspresi Chimon dan Neo yang nampak menatapnya aneh

"Kayanya gue suka sama Nanon, tapi bukannya aneh kalau gue suka sama orang yang udah meninggal?"

Chimon dan Neo saling melempar tatapan satu sama lain seolah tengah mencoba mencari respon yang tepat untuk pertanyaan sahabatnya

"Ohm, lo serius?" ujar Chimon dengan menatap Ohm tajam

"Gue ga akan becanda disaat kaya gini Mon, gue bener bener bingung sekarang"

"Emang apa yang bikin lo yakin kalau lo suka sama Nanon? bisa aja itu cuma perasaan dari seseorang ke sahabatnya"

Ohm mengulum bibirnya perlahan bersamaan dengan Chimon menyelesaikan kalimatnya.

"Gue gatau, tapi gue bener bener ga pernah ngerasain perasaan ini ke siapapun kecuali Nanon. Gue selalu ngerasa aman dan bahagia sama dia, bahkan ketika dia bilang gue cuma sahabatnya, entah perasaan aneh apa yang gue rasain, gue ngerasa ga puas akan status kita berdua itu"

"...Tapi setelah semua yang gue rasain, gue ga bisa lupa dengan fakta bahwa kita berdua udah kepisah bahkan saat pertama kita ketemu. Nanon dan gue udah jadi dua hal yang sangat berbeda. Gue ga ngerti kenapa gue bisa suka sama dia"