chapter 2

17 5 1
                                        

MATAHARI telah tenggelam dan langit pun sudah berganti warna menjadi hitam. Keyyna pulang dari waktu lesnya. Ia menyelusuri jalan menggunakan motor kesayangannya.

"Dingin banget anjirr!" Ucapnya sembari mengendarai motornya.
'Kayaknya bentar lagi mau turun hujan, pantesan dari Sore tadi dingin' batinnya.

Sembari mengendarai motornya, Sekali kali Keyyna menatap ke arah langit. Sejak kecil, ia memang sangat suka menatap langit yang indah itu.

Tak terasa 35 menit dijalan, Keyyna telah sampai di rumahnya.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum, Keyyna pulang" Keyyna membuka pintu utama rumah sederhana itu.

"Udahlah mas, kamu tuh ngaku aja kalau kamu main api dibelakang ku kan?!" Terdengar suara perempuan dan laki laki yang berasal dari arah ruang tamu rumah Keyyna.

"Kamu tuh ya, hobi banget nuduh suami yang enggak enggak, aku keluar untuk cari nafkah kita dan anak anak kita!"

"Halah, banyak alasan kamu suami gak guna"

"Kamu tuh yang nggak becus jadi istri!"

"#&8#+-(#8289) 1={£}"

"2618(+#°~××π=¢{£×¶{!! "

Keyyna yang mendengar pertengkaran kedua orang tuanya itu pun hanya bereaksi biasa saja, seakan mengatakan hal itu sudah sering terjadi.

'Berantem doang tapi gak cerai cerai, sebentar sebentar mesra sebentar sebentar bertengkar lagi, goblok!' batin Keyyna sembari mengepal tangannya.

Keyyna menuju lantai dua diamana kamarnya berada. Kamar yang berwarna soft brown itu tak terlalu besar dan tak kecil pula, kamar itu memiliki balkon dan satu jendela didekat kasur Keyyna.

(Kira kira begini bentuk kamar Keyyna)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Kira kira begini bentuk kamar Keyyna)

Keyyna merebahkan tubuhnya di kasurnya. "Hari ini cukup melelahkan juga hahahha" Ucap nya sembari tersenyum getir.

Keyyna ingin memejamkan matanya, tetapi ia harus mengurungkan niatnya karena...

"Keyyna, Turun kamu!" Terdengar suara yang berasal dari balik pintu kamar Keyyna.

'Ck apa lagi sih anjing!' batin Keyyna.

Walaupun ia kesal, ia tetap menjawab perkataan tadi. "Ya" Ucap Keyyna.

Keyyna bergegas turun dari ranjangnya lalu menuju lantai bawah. Ia mendapatkan pemandangan orang tuanya telah memegangi kertas ulangan sewaktu ia les tadi.

"Lihat nilai nya berapa?" Ucap Keisha menatap tajam Keyyna.

"90 memang kenapa?" Keyyna mengangkat satu alisnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Keyyna & Dirinya ||on going||Where stories live. Discover now