Viden : 16

1.4K 155 5
                                    

Alden

Pagi menyingsing dengan cepat. Cahaya matahari menembus dari celah jendela kaca dengan gorden yang tidak tertutup rapat. Membuat pemuda yang tertidur nyenyak merasa terusik. Tubuhnya bergerak perlahan, meregangkan tangannya keatas, lalu menguap lebar.

Tanpa sengaja kakinya menyenggol sesuatu dibawah sana. Dengan tergesa, ia terduduk dan melihat sekitar.

'Ah iya, kemarin Victor nginep.'

Ia mengalihkan pandangannya, menatap seseorang lagi yang masih tertidur lelap. Tidak terganggu pada sinar matahari yang merambat masuk. Cukup lama Alden memperhatikan Victor yang tertidur. Tangannya terulur untuk menyentuh rambut Victor, tapi terhenti saat ia hendak menyentuh rambut yang jatuh ke dahi tersebut. Tangannya mengambang, rasanya ingin menyentuh tapi takut jika perbuatannya menganggu waktu tidur Victor.

Ia bangkit dari tempat tidur, membiarkan Victor melanjutkan tidurnya hingga ia terbangun nanti. Sebelum meninggalkan kamar, ia sempat membenarkan posisi selimut Victor. Berharap Victor merasa nyaman dalam tidurnya.

Langkah kakinya membawa dirinya kearah dapur. Mengambil satu gelas dan mengambil air putih. Rutinitas Alden setiap bangun pagi, ngomong-ngomong.

Ia bingung, ingin membuat sarapan seperti apa.

Karena ia hanya punya roti di rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Karena ia hanya punya roti di rumah. Alden memutuskan untuk membuat dua porsi toast. Yang mudah dibuat dan juga bikin kenyang.

Tak berapa lama setelah ia selesai, Victor keluar dari kamar dengan rambut yang masih berantakan. Sesekali mengucek matanya, kelihatan sekali jika laki-laki jangkung tersebut masih mengantuk.

"Cuci muka dulu mas, aku udah buat sarapan." Tanpa membalas perkataan Alden, Victor berbalik dan menuju ke toilet.

"Sarapan roti aja ya, aku males buat yang ribet-ribet." Kata Alden begitu Victor keluar dari kamar mandi.

Si jangkung tertawa, lalu menghampiri Alden yang berada diruang makan. "Nggak apa-apa. Makasih udah dibikinin sarapan juga." Alden mengangguk, lalu memulai acara sarapan paginya.

.

"Nanti aku balik hotel dulu, ngambil barang-barangku. Sekalian beres-beres."

Kini keduanya tengah menonton siaran televisi, bukan menonton juga, sih. Mereka tetap menyalakan televisi tapi tidak untuk ditonton. Keduanya malah asik berbicara berdua, mengabaikan apa yang dikatakan perempuan yang tengah tampil di dalam televisi tersebut.

"Terus buat sementara waktu mau tinggal dimana?"

"Belum tahu juga, ini aku juga masih nyari-nyari tempat yang cocok."

"Kalau belum ada, tinggal disini aja dulu, mas. Sama aku." Tawar Alden, entah dapat keberanian dari mana ia menawari Victor untuk tinggal berdua.

"Atau nanti aku bantu nyari yang cocok."

Di Balik Layar [ViDen] 🤍 ENDWhere stories live. Discover now