𝐄𝐒𝐂𝐀𝐏𝐄 : 𝟏

2.4K 303 86
                                    

🍏

"(Y/n) Selwyn, Maukah kau menjadi seseorang yang berada di sisiku untuk seumur hidupku?"

Setelah kepergian (Y/n) beberapa menit yang lalu Draco perlahan-lahan pandangannya turun menatap lantai, Harum parfum wanitanya masih tercium samar-samar olehnya lutut Draco terasa lemas Ia tak kuasa untuk berdiri dan sialnya air matanya terus mengalir.

Isaknya terdengar lebih menyakitkan dibanding terkena mantra 'Sectumsempra', Draco memukul dadanya terus berulang karena perasaan sesak yang terus memukulnya.

Sang pemilik toko mendengarnya, Pria paruh baya itu hanya mengeringkan gelas-gelas yang baru saja ia cuci tanpa menoleh keruangan dimaan Draco Malfoy berada.

"Malfoy yang malang"

Draco berjalan kembali menuju Hogwarts, kedua tangannya dimasukkan kedalam cardigan-nya tak ada lagi tangan yang harus ia genggam.

Bahkan bibirnya masih merasakan ciuman terakhirnya dengan (Y/n), Air matanya kembali mengalir sambil melihat langit yang menjadi mendung.

"Andai jalanku sudah benar dari awal"

"Aku tak mungkin berpisah dengannya"

.....

Max menggenggam tangan adiknya sambil berjalan menelusuri padang rumput yang semua warnanya berwarna kuning, mereka berpisah dengan Cassius beberapa jam yang lalu.

"Selama ini kau kemana saja?" (Y/n) menatap punggung kakaknya.

"Bersembunyi, pindah kemanapun asal aman dan terjauh dari para Death Eaters" Max tersenyum tipis.

"Aku merasa lega ketika melihatmu masih hidup" Ungkap (Y/n).

"Kenapa?"

(Y/n) menendang kaki Max, Kesal dengan kakaknya yang selalu saja membuatnya kesal dan suka memerintah.

"Kau dan Draco adalah satu-satunya yang aku punya"

"Bagaimana dengan Father?" Max menatap adiknya yang mulai membuang wajahnya.

"Aku tak ingin punya ayah yang pengecut"

Max tertawa ringan, Wajar saja setelah ingatan adiknya dihapus bayangan ayah mereka yang penuh kasih dan sabar hilang.

"Father, bergabung dengan The Dark Lord sialan itu karena demi Aku dan Kau. Dia tak ingin pangeran kegelapan mengambil Selwyn-Selwyn yang lainnya" Max merangkul bahu adiknya dan kembali berjalan menyusuri padang rumput.

"Jangan membenci Father, Mom akan sedih dan perlu kau ingat kedua orang tua kita selalu berjuang untuk anak-anaknya"

Benar apa yang dikatakan Max, Ia sepantasnya tak bersikap begitu pada ayahnya. (Y/n) dan Max terus berjalan mereka akan menuju pelabuhan.

"Max" (Y/n) menarik tubuh kakaknya dan bersembunyi di balik rumput-rumput yang tinggi, mereka bersembunyi dari beberapa perampok yang menyeret seseorang.

"Perampok?" Bisik Max.

(Y/n) mengangguk, Ia mengenal mereka karena para perampok itu sering melakukan transaksi dengan para Death Eaters di Malfoy Manor.

"Frederick Selwyn memberi imbalan yang tinggi untuk tugas berikutnya" Kata salah seorang dari kumpulan perampok tersebut.

"Bayarannya tinggi namun konsekuensinya juga tinggi" Kesal yang lainnya.

"Aku enggan berurusan dengan Malfoy"

"Kalian mau dibunuh si gila Selwyn itu?"

Para perampok itu kembali berjalan dengan terus mengeluh, meninggalkan tempat dimana ada (Y/n) dan Max yang sedang bersembunyi.

"Seberapa kaya Frederick?" Kesal (Y/n) karena pemuda itu terus-menerus mengincarnya dengan bantuan para bajingan dengan membayar mereka.

"Paman meninggal dan semua hartanya untuk Frederick karena dia pewaris sah, 420.774.531 galleon"

(Y/n) menelan ludahnya, Frederick lebih kaya dibanding Draco. Tapi lebih tampan suaminya.

"Lalu keluarga kita?"

"Untuk apa kau bertanya itu?" Max menggelengkan kepalanya.

"Hanya ingin tahu, apa lebih tinggi dibanding Frederick?"

"Lebih rendah dibanding keluarga Malfoy, 299.435.942 galleon" Jelas Max

(Y/n) menghela napas panjang dan segera membawa Max untuk berdiri kembali dan melanjutkan perjalanan mereka.

"Lalu semua uang itu kau simpan dimana?" Tanya (Y/n).

"Gringotts, Aku tak mengambil sepeserpun tahun ini karena Gringotts dikuasai si botak tanpa hidung" Max menghela napas.

"Good, kita melarikan diri tanpa ada uang" (Y/n) memandang kakaknya kesal.

"Aku berhutang pada Cassius"

....

Frederick mengerang kesal ia berteriak kencang hingga membuat orang suruhannya menundukkan kepalanya dan itu dikarenakan Ia gagal mendapatkan sosok (Y/n) Selwyn karena yang Ia tangkap bukanlah (Y/n) namun Draco Malfoy yang menyamar menjadi sosok gadis itu.

Draco menyeringai, Ia berhasil mengelabui Frederick dengan bantuan Polyjuice yang diberikan oleh ayah baptisnya.

Kejadiannya beberapa menit yang lalu dimana Draco turun dari Hogwarts Express namun langsung di sergap oleh sekelompok orang.

"DIMANA DIA?!" Frederick mencengkeram kedua kerah Draco, Tatapan Frederick semakin kesal ketika Draco hanya mengedikkan bahunya.

"Istriku milikku" Draco tertawa meremehkan.

Frederick ingin sekali menghajar wajah Draco Malfoy, Namun sebelum ia mengeluarkan tongkatnya sosok Frederick sudah terpental jauh. Cassius Warrington pelakunya.

Segera saja Draco melempar beberapa mantra pada kaki tangan Frederick dan segera ber-Apparate bersama Cassius.

Draco menghela nafas lega, Ia merasakan sebuah tangan pada bahunya dan itu adalah tangan Cassius.

"Terima Kasih" Satu kata yang sangat jarang diucapkan oleh Draco meluncur begitu saja.

"Keajaiban dunia mendengarnya" Cassius tertawa ringan.

Cassius juga merupakan orang yang meminum Polyjuice untuk menyamar sebagai sosok Draco Malfoy, Pemuda itu sudah berada di Hogwarts Express sebelum gerbong Slytherin terisi para siswa.

Sayangnya itu hanya keberhasilan sesaat.

Sayangnya itu hanya keberhasilan sesaat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍏

Ending semakin dekat
See you 🥰👋.

You're My Opium : 𝐃.𝐌Where stories live. Discover now