𝐇𝐔𝐆

4.2K 534 141
                                    

🍏

Seekor burung hantu turun di meja dekat jendela kamar (Y/n), gadis itu beranjak dari duduknya dan menghampiri burung hantu yang baru saja sampai membawa surat untuknya.

"Surat dari siapa?" Tanya ibu (Y/n) yang baru saja masuk sambil membawa senampan camilan.

"Draco Malfoy" (Y/n) tersenyum kikuk menatap ibunya.

"Ibu dengar dari Theo kalau kau dan Malfoy muda itu menjalin hubungan?" Neva Potter menatap putrinya dengan senyum manisnya.

"Apa aneh? Potter dan Malfoy-" (Y/n) diam kala ibunya mendekat ke arahnya.

"Tidak, sebelum menikah dengan ayahmu yang seorang Potter memang agak sedikit rumit tapi kami berhasil hingga mempunyaimu" Neva mengingat masa sekolahnya bersama Richard Potter, mendiang suaminya itu.

"Mother sudah tahu Harry memenangkan-"

"Jangan bicara padaku tentang anak itu" Neva masih belum merelakan kematian suaminya.

(Y/n) diam, ibunya memang agak sensitif jika berbicara mengenai Harry.

"Cassius biasanya akan kerumah, kalian bertengkar?" Neva mengalihkan pembicaraan mereka.

"Tidak, mungkin dia agak sedikit sibuk" Sejujurnya (Y/n) tak tahu kenapa Cassius menjadi sedikit menghindar darinya.

"Mom, ada satu hal yang selalu menggangguku" (Y/n) menatap ragu-ragu ibunya.

"Katakan saja"

"Nama tengahku kenapa Eden? kenapa bukan Richard seperti nama Father?"

Neva diam menatap putrinya itu "Eden nama kakekmu" Neva beranjak keluar dari kamar putrinya itu.

Sebelum mencapai ambang pintu Neva menoleh "Apa Cassius megatakan sesuatu padamu?"

"Tidak, Cassius selalu seperti biasanya"

Neva mengangguk dan keluar, sedangkan gadis itu benar-benar tak menemukan petunjuk apapun.

Mimpi buruk nya akan terus berdatangan.

.....

Sesuai janjinya dengan Draco untuk bertemu di Diagon Alley seperti yang tertera di surat kemarin, (Y/n) sedikit mengedarkan pandangannya mencari sosok rambut platina yang akan datang padanya.

"Menunggu siapa?" bisik seseorang dari belakang yang sontak membuat (Y/n) menoleh.

"Drake!" (Y/n) menghela nafas pelan dan tertawa.

"Aku membuatmu menunggu terlalu lama?" Tanya Draco.

"Tidak, aku baru saja sampai" (Y/n) menatap Draco dari atas ke bawah, kekasihnya itu sudah jauh lebih tinggi dari terakhir mereka bertemu.

"Peluk?" Draco merentangkan tangannya.

"Disini banyak orang" (Y/n) menatap sekelilingnya, dan benar saja beberapa pasang mata tengah memperhatikannya.

"Peluk" Draco tetap merentangkan tangannya.

(Y/n) berjalan kearah Draco dan masuk kedalam pelukkan kekasihnya itu.

"Nyaman" Bisik Draco.

(Y/n) terkekeh Draco sedikit kekanak-kanakan.

"Katanya kita akan jalan" (Y/n) mendongak menatap Draco.

"Aku mau tidur dalam pelukkanmu" Draco mengeratkan pelukannya.

"Aku pulang atau tetap Jalan"

Sontak Draco langsung melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan gadisnya, mereka berjalan menyusuri Diagon Alley dengan tawa riang (Y/n) dan Draco.

"Kenapa minta untuk bertemu padahal sebentar lagi kita akan ke Hogwarts" (Y/n) menatap Draco.

"Aku selalu mebutuhkanmu love"

"Kita bisa bertukar surat Drake"

"Aku tak bisa memelukmu, menciummu jika bertukar surat" Draco memeluk pinggang gadisnya.

"Cium dan peluk saja surat dariku" (Y/n) tertawa renyah.

"Tak mau, aku hanya ingin dirimu" Draco mengecup pipi gadisnya.

"Kalau aku tak mau?"

"Kau harus mau" Draco kembali mengecup gadisnya tapi kali ini bibir.

"Kenapa?"

"I give all my love just for you"

.....

Draco mengantar gadisnya hingga didepan rumah (Y/n), tangan Draco mengusap pipi gadisnya pelan. tangannya membelai lembut orang yang selalu ia panggil degan 'Love'.

"Kenapa?" Tanya (Y/n) saat menyadari tatapan Draco yang sepenuhnya tertuju pada matanya.

"Love" Panggil Draco.

"Y-yah" (Y/n) menjadi gugup ketika tangan Draco mengusap bibirnya dengan pelan.

"You make me unable to breathe just by looking at you"

Detik selanjutnya (Y/n) merasakan kalau bibir Draco menyesap bibirnya pelan, lembut namun sedikit membuat (Y/n) tak bisa mengimbangi Draco.

Draco akan gila jika ia tak menghentikannya walau ia merasa tak puas, Draco menaruh dahinya di bahu gadisnya.

"Kenapa kau selalu manis" Draco melingkarkan tangannya di pinggang gadisnya.

"Aku tak mengerti" (Y/n) menjauhkan tubuhnya dari Draco.

Draco terkekeh "Your lips are so soft and sweet, I'm addicted"

Wajah (Y/n) memerah "Terimakasih untuk hari ini" (Y/n) berlari masuk kedalam rumahnya, ia tak kuasa mendengar Draco yang terus menggodanya.

"..Tidak hanya saja aku takut dia akan kembali mengurung diri seperti saat itu"

(Y/n) menatap ruang tamu, ia melihat ibunya yang tengah berbicara entah dengan siapa dan seketika Instingnya berkata kalau ia harus sembunyi.

"Dia ada dirumah?" Bariton itu milik sosok laki-laki paruh baya.

"Pergi bersama anak tunggal Lucius Malfoy"

(Y/n) diam kala pembicaraan mereka sepertinya mengarah padanya.

"Kurasa kau punya alasan yang tepat untuk memberitahu Warrington" Neva sedikit melirik kerah dinding yang menjadi pembatas ruang tamu dan pintu utama.

"Entahlah, jika dia ingat semuanya mungkin dia akan kembali dengan Cassius "

🍏

Good night and good luck 🥰👋

You're My Opium : 𝐃.𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang