Bagian 2: Malaikat?

2.1K 288 15
                                    

Pagi yang suntuk. Walau terasa seperti pagi-pagi sebelumnya. Tanpa mencuci wajah, kutarik smartphoneku yang bersembunyi dibalik bantal tidurku. Menyalakannya dan mendapati notifikasi dari cerita yang kusimpan di favoritku.

Ting!

Tertulis di jendela notifikasi, suddenly i become a princess has updated.

Tanpa perlu basa-basi lagi, segera kutekan notifikasi itu dan membawaku langsung ke ceritanya. Dengan perasaan senang yang menggebu di lubuk hatiku.

Tidak ada suara. Senyap. Aku menghayati membaca cerita itu, membuat diriku terhanyut ke dalamnya. Blue light yang terpancar dari smartphoneku tanpa sadar semakin menerang.

Bersinar lebih terang.

Lebih terang terang lagi.

Hingga membuat ledakan cahaya didalam ruanganku.

Ctaaarr!!

***

Dugh!

Tubuhku rasanya baru saja dibuang dari atas langit. Dihempaskan dengan kasar hingga jatuh ke tanah. Suara gedebuk menyapu tanah terhampar rumput tipis disana.

Tetapi ada yang aneh dengan pijakanku. Bukan aku yang menyebabkan bunyi gedebuk itu. Tidak terkena tanah! Aku mengambang? Mana mungkin, 'kan! Aku menepuk nepuk sesuatu yang diduga menjadi bantalan jatuhku. Hangat! Dan terasa nyata?

Tunggu.. seseorang?

Aku terpekik kaget dan segera bangkit. Membelalakkan mataku ke orang yang menjadi korban timpaan berat badanku. Kedua tanganku mengepal gemetaran.

"..ngh?"

Iris mata emasnya dengan sayu menatapku. Melihatku seperti tak percaya jika ada seorang gadis jatuh dari langit.

Tunggu.. Tunggu.. Mata emas? Dan lagi- surai abu-abu pucat? Biar kuserap satu-satu keanehan yang kudapat setelah tiba-tiba dijatuhkan dari langit!

"..kau.. jatuh dari langit?"

Dia bertanya setelah keheningan tak berhujung. Angin menyibak rambut kami. Aku melihat suraiku yang beterbangan hingga hampir masuk ke mataku. Violet. Suraiku berubah warna menjadi violet! Sebenarnya apa yang terjadi?

Aku masih melongo. Bahkan lebih tidak percaya dibandingkan lelaki yang terduduk di tanah itu. Korban yang kutimpa.

"..halo?"

"Ik!"

Aku melompat kaget. Tiba-tiba saja dia sudah ada di hadapanku. Melambai-lambaikan tangannya di hadapanku. Dengan tatapan polos miliknya.

"Maaf! Saya tidak mengira anda akan seterkejut itu.."

Dia dengan pelan menjaga jaraknya denganku. Sambil tersenyum kikuk.

"..kau, izekiel?.."

Bibirku akhirnya mengucapkan kata. Kesampingkan keterkejutanku yang mendengar suaraku yang lebih lembut dibandingkan suara serak sebelumnya.

Kedua iris emas yang menatapku itu terkejut. Tentu saja, mana ada orang yang tidak terkejut mendengar namamu disebut dari mulut seorang gadis yang baru saja terjatuh dari langit dan jatuh ke atas tubuhmu!

"iya..? Iya! Darimana anda tahu? Apa memang benar anda seorang malaikat?"

Dia bergumam setelah bertanya padaku. Aku mengibas-ibaskan kedua tanganku. Tidak menyetujui pertanyaannya.

"Tidak.. tidak! Mana mungkin, 'kan!"

"Saya pernah membaca cerita kalau malaikat itu cantik dan datang dari langit. Anda mirip dengan ciri-cirinya-"

𝐁𝐄 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐘𝐎𝐔; (𝐈𝐙𝐄𝐊𝐈𝐄𝐋 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑)Where stories live. Discover now