Panas matahari yang menyinari kota Jakarta pada siang hari tidak akan mematahkan semangat dua insan manusia yang masih sama sama duduk di bangku kelas 3 SMA
"Jev,pulang sekolah jalan yuk"
"Jalan kemana cantik?"
"Emm...jalan jalan di taman aja Jev"
Sambil memancarkan senyuman yang selalu cantik di mata Jevano
"Oke"
~
Tepat pada pukul 16.00 bel sekolah berbunyi
Kini Jevano sedang menunggu Jena keluar kelas
"Hai Jev"
"Udah nunggu lama?"
"Belum terlalu lama nih Jen"
"Eh btw mau ke tanaman mana?"
"Ke tanaman yang ada di deket sini aja"
"Oke"( ◜‿◝ )
~
Sesampainya di taman Jena mengajak Jevano jalan-jalan mengelilingi taman sambil menikmati udara sore Kota Jakarta
Pukul 17.55
Saat ini senja mulai muncul dan kini sepasang insan tengah duduk di tepi taman sambil memandang senja
"Jev,kalau suatu hari kita pisah gimana ya?"
"Sshuut,jangan ngomong kayak gitu,aku yakin kita akan sama-sama kok"
Jena menundukan kepala dan mulai berbicara
"Tapi kalo-"
Belum sempat Jena menyelesaikan kata kata Jevano menariknya kedalam pelukannya
"Shut,udah ya jangan ngomongin yang enggak-enggak,mending sekarang kita pulang aja lagian udah gelap"
Dan akhirnya mereka pulang,dan sebelum pulang Jevano tidak lupa mengantarkan Jena untuk pulang terlebih dahulu
"Makasih ya Jevano hari ini"
Sambil memancarkan senyumannya
"Iya,sama sama cantik"
"Jangan tidur malam ya,nanti telat bangun"
Teriak Jevano ke arah Jena dan tidak lupa dibalas oleh Jena
"Iyaa"
Sambil tersenyum
YOU ARE READING
prolog tanpa epilog (END)
Teen Fiction"sebuah kisah suatu hubungan yang harus berpisah tanpa salah satunya mengatakan putus" Apakah mereka berdua akan bertemu lagi nanti,atau mereka tidak akan bersama-sama? Kita semua tidak ada yang tau biarkan takdir yang menentukan "Selamat tinggal c...
