Papah #9

212 46 5
                                    

Chapter sebelumnya;
"Kemana aja?" tanya Doy

Belum sempat menjawab, Dita sudah jatuh pinsan...

Lanjut;

Dirumah sakit

"Gimana keadaan adek saya dok?"

"Keadaannya hampir membaik, cuma butuh istirahat yang cukup"

"Oo, iya, kenapa banyak memar ya di wajah adek saya?"

"Sepertinya, ini luka pukulan, habis berantem mungkin adek kamu?"

"Mungkin...
"kalo papah?"

"Baik, dia pengen ketemu sama kamu katanya"

"Oo iya dok, titip salam ya"

"Iya, yaudah saya pergi dulu ya, jangan lupa minum obat ya adek kamu"

"Iya dok, makasih ya"

Setelah dokter itu pergi, Doy mendatangi Dita, lalu memperhatikan kaki hingga kepala Dita..

Setelah beberapa menit Doy memperhatikan Dita, Doy berjalan keluar dari kamar, dan menuju ke salah satu kamar seseorang

Saat tiba di kamar itu, Doy segera masuk dan mendatangi orang yang sedang tidur...

**

Setelah seminggu Dita dirawat di rumah sakit, akhirnya Dita di perbolehkan untuk pulang, jadi sekarang Dita sedang sibuk membereskan barang-barangnya

Setelah selesai beres-beres, Dita segera keluar dari kamar, lalu berjalan ke arah parkiran

Setibanya di parkiran, Dita menuju ke salah satu mobil yang ada di sana, dan sesampainya di mobil itu, Dita segera masuk dan duduk di kursi depan

"Udah bawa semua barang kamu?"

"Udah"

"Ga ada yang ketinggalan kan?"

"Ada"

"Apa yang ketinggalan?"

"Papah"

"Ha?"

"Becanda, yaudah cepet jalan"

Di rumah

Sesampainya di rumah, Dita segera keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah, di ikuti juga dengan Doy

Saat mereka berjalan menuju ke kamarnya masing-masing, tiba-tiba ada seseorang yang mengetok-ketok pintu rumah

"tok tok tok..."

Mereka yang mendengar itu, segera berjalan menuju ke pintu, berniat mengecek siapa yang mengetok pintu

Doy membuka pintu, dan ternyata yang yang bertamu adalah Yuri, tau kan siapa Yuri?

"Ada bel ngapain ketok pintu?" tanya Doy kepada Yuri

"Doyy, maafin aku, aku ga tau kalo Dita adek kamu, lagian kan wajar aku cemburu" jawab Yuri

Doy hanya diam setelah mendengar jawaban dari Yuri, lalu segera menutup pintu dengan kasar, setelah menutup pintu, Doy berjalan menuju ke kemarnya, di ikuti dengan Dita yang juga akan menuju ke kamarnya...

Sesampainya di kamar, Dita segera membaringkan tubuhnya ke kasur king size miliknya, dan tanpa di sengaja, Dita membayangkan wajah Doy

"Aduh, napa gua jadi mikirin si Doy ya" ucap Dita sambil memandangi langit langit kamar

pretty savage [DITA X DOY] End✅Where stories live. Discover now