Part 6

443 42 0
                                    

Karina membuka matanya yang berat dan merasa heran apabila memdapati dirinya berada di tempat yang asing.

"Karina, kamu sudah sadar? Apa kamu masih merasa pusing?" Tanya Irene yang masih setia menemani Karina semenjak 2 jam yang lalu. "Eom... ma... "ucap Karina yang menatap Irene dengan suara yang lemah namun dapat didengar oleh Irene." Eohh??..." ujar Irene yang merasa heran mendengar ucapan Karina yang memanggil dirinya dengan panggilan 'Eomma'. "Ini pasti sebuah mimpi walaupun.... Jimin berharap bahwa ...ini adalah realita, tetapi itu tidak akan pernah terjadi... Jimin harap eomma....bahagia bersama appa... Terima kasih kerana telah menjadi eomma yang baik untuk Jimin dan Ji Hyuk walaupun hanya untuk sementara...Eomma terlihat sangat cantik persis seperti...kali terakhir kita bertemu....dan Jimin ingin bertemu appa..."ucap Karina yang lalu menutup matanya karena merasa badannya lemah. Irene hanya menatap Karina dengan diam di tempat duduknya yang berada di sebelah kasur Karina. Entah mengapa hati Irene merasa sakit mendengar ucapan Karina yang bahkan berjaya membuatnya mengalirkan air mata. Dia hanya memikirkan tentang ucapan Karina. "Pasti dia hanya mengigau, lagipula bagaimana aku bisa menjadi eommanya sedangkan aku tidak pernah melahirkan seorang anak. Adakah eomma dan appanya sudah tiada lagi di dunia ini?" ucap Irene kepada dirinya sendiri.

"Unnie,apa Karina sudah sadar?"tanya Wendy yang tiba tiba  masuk bersama Suho dan member Red Velvet lainnya ke kamar inap Karina."Eohh, dia hanya sadar sebentar lalu  kembali tidur..."ucap Irene yang berusaha mengelap air matanya agar membernya tidak tahu yang dia menangis."Joohyun unnie?! Mengapa kau menangis!!..."ucap Yeri  yang melihat mata unnie nya yang merah."Shhhh.. Kau akan membangunkan Karina! Dan aku tidak menangis mata ku hanya masuk debu..."ucap Irene membalas pertanyaan Yeri. "Unnie pasti nangis, mana ada orang mata masuk debu sampai mata membengkak.. Unnie jangan begini, kan kita udah janji untuk tidak menyembunyikan apa apa yang mengganggu hati kita kepada  satu sama lain... Apa yang membuatkan unnie menangis?"ucap Joy meminta penjelasan. Irene menghela napas panjang sebelum akhirnya menceritakan tentang ucapan Karina kepada membernya.

"Apa maksudnya eomma dan appanya sudah tiada?"tanya Suho. Irene hanya menggeleng membalas pertanyaan Suho.

Mereka kemudian dikejutkan dengan suara tangisan Karina yang terdengar pilu."Eom...ma appa jangan tinggallin Jimin....Jangan tinggalkan Jimin... Jimin janji akan jadi anak yang baik...eomma...appaa..."lirih  Jimin yang mengigau dalam tidurnya. Irene kemudiannya memegang jidat Karina untuk mengecek suhu badannya. Betapa terkejutnya Irene saat merasa badan Karina sangat panas bahkan lebih panas berbanding sebelumnya. Sepertinya ubat yang diberikan dokter tidak berkesan mengurangkan suhu badannya.

Baru saja Suho ingin keluar memanggil dokter untuk melihat kondisi Karina"Bagaimana keadaannya?"ucap Lee Soo Man yang masuk ke kamar inap Karina secara tiba tiba."Seonsaengnim, mengapa anda di sini?!"tanya Suhk yang kaget dengan kedatangan Lee Soo Man."Aku hanya ingin memastikan keadaan Karina.Bagaimana kondisinya?"tanya Lee Soo Man kepada Irene."Badannya sangat panas dan spertinya ubat yang diberi dokter tidak berkesan sama sekali"
Ucap Irene menjelaskan kondisi Karina. Lee Soo Man kemudian memberikan sebuah botol kepada Irene untuk diberikan kepada Karina. "Beri dia minum ini, ini diberikan oleh hal-aboejinya. Katanya ini dapat mengurangkan demamnya.."ucap Lee Soo Man. Irene yang mendengar ucapan seonsaengnimnya itupun membangunkan Karina dengan lembut untuk membantunya meminum air daripada botol. tersebut. "Hal aboejinya tidak ikut untuk melihat kondisi cucunya?"tanya Yeri."Hal aboeji Karina sedang ada urusan yang perlu segera ia lakukan. Oleh itu,dia tidak dapat singgah untuk melihatnya..."balas Lee Soo Man menjawap pertanyaan Yeri."Urusan apa yang lagi penting daripada cucunya sendiri!.. Hal aboeji jenis apa itu!!.."ucap Irene dengan nada yang marah. Lee Soo Man hanya mampu berdiam diri kerana dia juga marah kepada Lee Soo Man di masa depan. Lee Soo Man di masa depan hanya datang untuk memberi obat untuk diberikan kepada Karina yang sedang demam panas lalu pulang semula ke masa depan.

"Seonsaengnim, apa eomma dan appa Karina masih ada?"tanya Suho yang masih tertanya tanya tentang status kedua orang tua Karina. "Mengapa kamu bertanya?"ucap Lee Soo Man yang bingung dengan pertanyaan yang tiba tiba Suho tanyakan. Irene membantu kekasihnya itu menjelaskan tentang peristiwa di mana Karina tersadar dan memanggil Irene dengan gelaran eomma ."Berkaitan dengan eomma dan appa Karina akan kalian tahu pada masa yang tepat...Tapi kalian semua perlu menyiapkan mental dan hati untuk kebenaran tentang eomma dan appanya..."ucap Lee Soo Man dengan nada yang serius. Setelah mengatakan itu, Lee Soo Man pamit untuk menghadiri acara penting.

"Eomma dan appanya siapa sampai kita harus menyiapkan mental dan hati untuk mereka...Seonsaengnim bikin penasaran aja..."ucap Joy. Irene kembali menatap Karina yang terlihat tersenyum dalam tidurnya, dan melihat itu membuat hatinya menghangat. Suho pun turut merasakan perkara yang sama seperti yang Irene rasakan sehingga senyuman nya terukir dengan jelas.

Walaupun member Red Velvet yang lain telah memujuk Irene untuk pulang ke dorm. Namun, Irene menolak karena ingin menemani Karina pada waktu malam. Hal itu berjaya membuatkan membernya bingung dengan apa hubungan antara Irene dengan Karina yang membuatkan Irene sanggup menemani Karina. Tapi, mereka hanya pulang tanpa bertanyakan apa apa karena tidak ingin membuat leader mereka merasa risih dengan soalan itu. Irene juga tidak tau mengapa dia hanya ingin berada di dekat Karina dan menemaninya sepanjang berada di rumah sakit. "Joo Hyun-ah, apa kau tidak lapar? Mau aku belikan makanan?" Ucap Suho yang duduk di sofa ruangan inap Karina." Aku tidak lapar, apa kau tidak ingin pulang Junmyeon?"tanya Irene yang melihat Suho yang sepertinya tidak memeliki niat untuk pulang ke rumahnya."Aku akan menemani mu dan Karina. Mana mungkin akan aku biarkan kalian berdua sendiri."ucap Suho sambil menatap Irene dengan tatapan yang membuatkan jantung Irene berdebar dengan lebih cepat berbanding biasa. Setelah itu, mereka berdua saling tidur berpelukan di sofa di ruang inap Karina. Sofa itu cukup luas untuk memuatkan mereka berdua. Setelah sekian lama, Karina dapat merasakan perasaan dijaga oleh kedua eomma appanya walaupun dia hanya menganggap semuanya ialah mimpi. Mimpi yang mungkin akan menjadi realita.











Part 6 end
Maaf aku lambat update, tugas sekolah aku banyak. Maaf kalau feelnya gak dapat🙏🏼

My Future DestinyWhere stories live. Discover now