Kembali Bekerja

12.7K 500 83
                                    

Jungkook sedang merapikan dokumen yang berserakan di meja kerjanya. Jimin melihat Jungkook dengan penuh tanda tanya.

"Kemana saja kau kemarin tidak biasanya kau membolos kerja?"

Gerakan tangan Jungkook terhenti,ia tiba-tiba mengingat kejadian di rumah pencuri gila yang membuatnya tidak masuk kerja karena ia baru sampai di apartemennya jam 9 dalam keadaan tubuh bagian belakangnya remuk.

"Aku sedang tidak enak badan kemarin."

"Tidak enak badan?" Jimin mulai berpikir, kemudian menambahkan.
"padahal kau hanya minum segelas di bar malam itu, setelah itu kau menghilang entah kemana."

Jungkook menghela napas berat,mengumpulkan kesabaran untuk membalas pertanyaan Jimin yang seolah mengintrogasinya, membuat kepalanya seperti di tekan beban berat.

"Nanti aku ceritakan, sekarang biarkan aku fokus pada dokumen-dokumen ini!" ucap Jungkook kemudian yang dibalas dengan anggukan oleh Jimin.

*

Taehyung tampak mondar mandir di rumahnya yang sempit dan berantakan. Ia melihat spreinya yang acak-acakan sejak 2 hari yang lalu. Ia tak berniat merapikannya, takut wangi pemuda yang ia gauli kemarin malam dengan panas bisa menghilang jika ia mencucinya.

"Kenapa aroma tubuhnya membuatku gila?" pekik Taehyung dalam hati.

Kemudian ia lari ke kamar mandi untuk melampiaskan fantasi liarnya bersama pemuda manis bertahi lalat sexy itu.

Ia mengumpat kesal saat melihat sabun di wadahnya telah habis, akibat 2 hari ini ia sering melakukan masturbasi sambil membayangkan wajah dan desahan erotis dari pria berisi tapi menggoda yang kini terekam sempurna di otak mesumnya.

Taehyung berlari keluar mengamati beberapa anak kecil yang sedang bermain, lalu memanggil salah satu dari mereka.

"Apa kau punya sabun?" tanya Taehyung pada anak kecil usia 7 tahun itu. Si anak mengangguk dan berlari ke rumahnya tepat di depan rumah Tae dengan jarak halaman tak kurang dari 10 meter.

Lama Taehyung menunggu, mungkin perasaan Tae saja, padahal anak itu hanya berlalu 11 detik yang lalu. Taehyung sudah tak kuasa menahan gejolak nafsunya apalagi bayangan pemuda manis yang menggelinjang di bawahnya semakin nyata mencengkram otak Taehyung dengan nafsu.

Baru setelah anak kecil itu datang,Taehyung bisa tersenyum senang. Anak kecil itu menyerahkan kresek warna hitam pada Taehyung.

"Ini hyung, sabunnya!"

Taehyung meraih keressek dari tangan anak itu dengan cepat dan berlari ke dalam rumahnya tanpa mengucapkan terimakasih.

"Sialan, arrrghhhhhhhh!!!!!!!"
Teriak Taehyung dengan sangat kencang,membuat beberapa anak yang bermain di halaman menutup telinganya.

Taehyung melemparkan kresek hitam beserta isinya ke lantai kamar mandi.

"Anak bodoh, ini sabun colek!" gerutu Taehyung kesal sambil menendang pintu kamar mandinya yang memang sudah reot. Wajahnya memerah menahan amarah, serta nafsu yang terkumpul dalam benaknya.

"Pria itu benar-benar membangkitkan libidoku, hanya membayangkannya saja sudah membuat juniorku merinding."

Keadaan sedang tidak mendukung untuk Taehyung melakukan hal aneh yang biasa ia lakukan saat terangsang. Sabun mandinya habis, uangnya juga telah habis, bensin motor bututnya sudah ketap ketip, pulsa tinggal dikit, mau minta bantuan teman, teman yang mana Taehyung lupa apa dia punya teman dengan keadaannya sekarang, keluarga? ah ... lupakan saja.

.
.

Taehyung memencet nomor satu-satunya yang pasti akan merespon panggilan telpon dari Taehyung. Saat nada ponsel telah tersambung Taehyung langsung gencar memohon dengan suara memelas pada orang di sebrang.

OVER HORNY (Only Pdf) Where stories live. Discover now