CHAPTER- 10

138 52 9
                                    

Gemilang yang sedari tadi gelisah, dan malaikat yang ada di dalam perutnya terus menendang.

" Sayang jangan nendang nendang terus dong, sakit loh nak " setelah mengucapkan kata itu tendangan pun mulai menghilang.

" Kangen sama papa iya?? " Gemilang pun mengeluarkan ponselnya.

" Kangen sama papa iya?? " Gemilang pun mengeluarkan ponselnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Tumben ceklis 1"

" Mas kenapa sih ga aktif, Adek khawatir sama mas " Gemilang mengusap perutnya.

" GEMILANG NAK SINI TURUN KITA MAKAN MALEM DULU " Gemilang sebenarnya sangat malas tapi apalah daya, perutnya Sedari tadi berbunyi.

Sesampainya disana Gemilang mendudukan dirinya di kursi yang Dekat dengan ibu nya.

" Adek mu pulang sekarang " Gemilang hanya mengangguk.

" Kamu ga seneng? " Giliran Bryto yang bertanya.

" Seneng ko " hanya merespon semampunya.

" Alphan baru nyampe kayanya, dia ga sempet buka hp, kamu jangan lesu gini dong " Gemilang mengangguk kembali.

" HALOOOOOOOO ADEK PULANG!!!!!!!!!! " Putra, adik kandung Gemilang.

" AAAAAAA KAKA KU TERCINTA LAGI AMIL GEDE UNCH UNCH PASTI ANAK NYA MIRIP ADEK " Gemilang memandang adik nya dengan tatapan datar.

" Dia anak ku, mana ada mirip sama kamu " Putra langsung merengut.

" Ada! Tunggu lahir nya " Gemilang hanya mendengus.

" Sanah kamu ah " Putra terkekeh, Kaka nya masih sama.

✿✿✿✿✿

Sekitar pukul 1 dini hari, Alphan baru membalas pesan istrinya.

Di sebrang Sanah, Alphan meruntuki dirinya kenapa lupa mengecek handphone nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebrang Sanah, Alphan meruntuki dirinya kenapa lupa mengecek handphone nya.

" Bodo banget lo Alphan! " Dada nya naik turun.

" Napa sih lo pan " Manu memberikan segelas kopi hangat.

" Gue lupa hubungin Gemilang " Manu tertawa.

" Makannya hp tuh bawa kemana-mana lah lo tinggal dimana aja, mampus kan ngambek tuh bumil " Alphan langsung memukul lengan Kaka nya.

" Ga guna lo jadi kaka, setan " Manu mengaduh dan mendelik.

" Gini gini lo suka kangen gue " Alphan mengambil ancang-ancang untuk memukul wajah kaka nya, tapi sadar kadang dia seperti itu.

" Ape benerkan gue hah kutil " dan berakhirlah mereka saling cerita keluh kesah jadi tulang punggung keluarga.

" Gue niatnya mau bikin Adek buat Kelly " Alphan mendecih.

" Ngewe mulu lo, Kelly ae belum 7 tahun " Manu menginjak kaki Alphan.

" Anjing, dukung ke malah ngatain kamfret "

" Sakit bremshake, sepatu mahal gue lo injek!! " Manu dengan sengaja meneruskan menginjakkan kakinya.

" Sepatu tuh gausah mahal mahal, cuman di pake jadi alas kaki "

" Aksesoris tubuh bang "

" Aksesoris pala lo kotak "

" Adudu dong "

" HAHHAHAHA BENER HHAHAHAHAH " Alphan memandang wajah kaka nya dengan tatapan sengit.

" Receh nya masih ada kirain dah jadi dolar " -batin lelah Alphan.

TBC

YAH GIMANA SIII MAS ALPHAN NIH CK 😒😒😒😒.

parting with anger (REVISI)Where stories live. Discover now