CHAPTER- 3

181 67 6
                                    

'werde hier bei dir bleiben'

Happy reading

Kembali lagi dengan pasutri uwu ini, gemilang sedang bermanja ria dengan Alphan.

Ya namanya pasutri? Rasanya mereka hanya ingin berdua saja di dunia, tak ada yang boleh mengganggu kegiatannya.

Jadi pengen kan kalian?

" Emmm mas mas " Gemilang menepuk-nepuk paha Alphan dengan tak sabaran.

Fokus nya Alphan tak terbagi barang seinci pun, sebab fokus nya berada di depan nya.

Jawabnya pun seadanya, untuk menanggapi panggilan istrinya.

" Apa? " Alphan masih fokus dengan ponselnya.

Gemilang menatap penuh harap kepada Alphan, untuk menghadap kearahnya.

" Kan waktu itu mas sempet ngomong, kalo kita nanti punya little Alphan sama Gemilang " Alphan hanya berdehem singkat.

Gemilang menukikan alis nya dalam, apa apa an Alphan ini?

Dengan kesal Gemilang mencubit lengan suaminya.

" MAS IH DENGERIN DULU! " Gemilang mencubit lengan suaminya.

Alphan menjerit, akibat kerasnya cubitan istri mungilnya itu, lengannya memang kecil tapi kekuatannya sangat dahsyat.

" Awww sayang sakit ko dicubit?? " Alphan mengaduh dan memandang istrinya.

Gemilang masih menukikan alisnya, ingin dia mencubit hidung itu agar memerah.

" Kalo istrinya lagi ngomong tuh dengerin! Bukannya fokus sama hp kamu! " Alphan memeluk tubuh Gemilang.

Dengan rasa bersalah Alphan langsung memeluk tubuh istrinya, membawa tubuh itu kedalam hangatnya pelukan.

" Iya sayang maafin aku ya, kamu ngomong apa tadi?? " Gemilang menghembuskan nafasnya kasar dan mengusap kepala Alphan.

Tak bisa juga dia jika lama lama marah kepada suaminya, apakah dia di pelet? Agar tidak lama lama bermarahan dengan suaminya itu.

" Mas kan waktu itu sempet ngomong tentang little Alphan-Gemilang " Alphan menggangguk dan menunggu ucapan istrinya.

" Aku mau ikutan program kehamilan, kalo mas mau ada anak kecil disini " Alphan melotot dan memandang istrinya.

Alphan bukannya tak ingin, hanya dia merasa bersalah istrinya terus menerus dipaksa untuk memiliki anak oleh orang tuanya.

Dia tahu perasaan istrinya bagaimana, terus di paksa untuk memberikan cucu kepada mereka.

" Kamu bener?? Kalo belum siap gausah di paksa sayang " Alphan mengusap lembut punggung sempit Gemilang, Gemilang pun memikirkan hal ini sudah matang.

Gemilang dengan hati yang tekad, dia membulatkan tekad nya.

" Engga mas, aku udah siap, ibu sama mamah juga udah ga sabar gendong cucu ga enak kalo kelamaan mas " Alphan tersenyum dan memeluk istrinya, bagus lah jika sudah siap jadi tinggal proses nya saja.

" Makasih sayang makasih banget " Alphan mengecup telapak lengan Gemilang, Gemilang hanya tersenyum.

✿✿✿✿✿

" Mas!!! Ayo cepetan dong lama banget sih " Gemilang sudah menunggu Alphan bersiap untuk jogging pagi.

Lama sekali, seperti menunggu pengantin di make up saja.

" Iya iya ini udah bawel banget sih " Alphan mengunci pintu dan menggandeng lengan Gemilang.

Sekitar 30 menit, mereka berjogging hari ini.

" Mas huhhhh cape ya panas " Gemilang berjongkok dan meminum air yang sudah disediakan tadi.

" Mau digendong?? " Alphan pun mengikuti gerakan istrinya.

" Engga mas, kita pulang yuk aku belum masak " Gemilang menggandeng kembali lengan kekar suaminya.

Dengan usil Alphan semakin memperpanas Gemilng.

" Kalo gakuat bilang aja " Alphan memandang istrinya yang sudah banjir keringat.

Muka yang di penuhi peluh, dan nafas yang tidak beraturan.

" Mas berisik ya, aku lagi berjuang ini tuh " Alphan terkekeh gemas, berjuang katanya lucu sekali, untung sudah jadi istrinya.

Alphan mengusak surai basah istrinya.

" Mammm mam!!! " Gemilang mendekati troli bayi itu, dan menatap bayi gemas itu yang ditinggal sendiri.

" Mas bayi, lucu banget ibu nya gaada, aku bawa aja ini? " Gemilang tersenyum dan hendak menggendong bayi itu, tak sempat memegang mereka di kaget kan suara tinggi milik wanita.

" Kalian mau ngapain!! " Alphan dan Gemilang tersentak terkejut, Gemilang gelagapan dia ingin mengucapkan kata kata tapi bibir nya seketika membisu.

Sungguh dia tak berniat menculik bayi lucu itu, dia hanya...

" Maaf sebelumnya, istri saya liat anak anda disini sendiri jadi dia inisiatif kesini, saya dan istri saya tidak berminat menculik anak anda, permisi " Gemilang di tarik pelan oleh Alphan.

" Mas " Gemilang masih menatap bayi itu, dia sudah berangan-angan bahwa bayi itu adalah miliknya.

Sangat di sayangkan kenyataan dia harus berjuang terlebih dahulu mempunyai anak dari darah dagingnya.

" Sabar ya sayang, kita berjuang dulu " Alphan lekas membawa istrinya lebih jauh dari tempat bayi itu berada.

Dia takut istrinya akan menangis disana dan berujung mogok makan dan sakit.

" Mommy!!! Boneka nya lucuuuu "

" Yah yah yah!! Mim cuuu "

" Uh! Uh! Cucah bundaa "

Gemilang tersenyum tipis dan menyapa bayi bayi itu, lucu sangat lucu.

Dadanya sesak jika di bayangkan dia harus sekuat tenaga memiliki anak.

Alphan memandang wajah cantik istrinya, wajah itu tersirat kesedihan.

" Sayang kita makan di luar aja mau?? " Gemilang yang di tanya pun memandang suaminya.

" Engga mas, kita lagi program mending masak aja dirumah lebih sehat ya? " Alphan mengecup kening Gemilang, untuk menyemangati istrinya yang sedang program

TBC

Sabar ya Gemilang 😔😔😔😔.

parting with anger (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang