Red hair

1.1K 88 6
                                    

maaf bangeeett bangeeeett, lama updatenya;( entah kenapa, semangat buat nulis menurun drastis ginii;( 


yaudah gak mau banyak ngomong. 


happy reading!x 


——-


'i love you, Ari 'ucapannya terdengar tulus.


'i love you too Just' balasku setulus hatiku.


entah mengapa setelah mengucapkan kata itu, perasaanku menghangat. seakan menjalar ke seluruh tubuhku.


 aku tenang karena telah berkata jujur tentang perasaanku. bahwa aku menyayanginya dan tidak ingin kehilangan dirinya. 


sialan, aku seperti anak remaja puber yang baru merasakan namanya jatuh cinta. 


aku memejamkan mataku sejenak, berusaha mengatur deru nafasku yang memburu hanya karena justin.


saat aku membuka mata, kulihat semua orang memandangku dengan senyuman hangat. tapi tidak dengan nico, dia tersenyum mengejek kearahku. 


hei apa-apaan ini?! apa mereka mendengar pengakuanku?


"kenapa?" tanyaku heran pada mereka.


dan nico hanya mengangkat bahunya malas, sedangkan hazel hanya tersenyum manis tanpa niatan menjawab sama sekali, begitupun dengan Aphrodite. dan saat aku melirik Hecate, dia menatapku datar. 


"well, kupikir kau tidak dapat memecahkan teka-teki ramalan itu, ternyata kau pintar juga ya" ujar hecate malas.


aku yang mendengarnya hanya bisa mengernyitkan dahi. "apa maksudmu? aku bahkan tidak tahu apa-apa." 


kulihat hecate tersenyum tipis. "well, kau melakukannya tanpa sadar rupanya." 


aku semakin kebingungan dengan semua omong kosongnya, "maksudmu apa sih?" ujarku mulai kesal.


dia tak menjawabnya, ia hanya mengarahkan pandangannya ke belakangku, seketika itu juga aku melirik kebelakang dan ada justin disana. 


"h..hei." ujarnya dengan suara yang serak. 


aku masih mematung memandangi sosok yang berada di hadapanku sekarang ini. tak menjawab sapaannya, dan yang aku lakukan hanyalah memandangi wajah rupawannya yang terlihat kelelahan, terdapat beberapa gores luka di wajah tampannya itu. 


aku menelusuri setiap inci wajahnya. pelipisnya, turun sampai ke rahangnya yang sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus, dan berakhir di bibirnya. kudengar ia menggeram pelan.

aku yang melihatnya langsung panik dan menatapnya cemas, "kenapa? apa aku menyakitimu?" tanyaku khawatir.

our little liar (bieber love story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang