bujukan

1.8K 207 408
                                    

Malam ini Sana dibuat uring-uringan. Pasalnya dari semenjak kejadian tadi sore Tzuyu belum keluar kamar sama sekali

Bahkan tzuyu melewati makan malam bersamanya. Alias tzuyu tetap makan tapi makannya sendiri-sendiri. Paham gak?

Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam. Sana membolak-balikkan badannya berusaha mencari posisi nyaman agar dirinya bisa segera terlelap. Namun nihil, matanya belum juga terpejam.

Sana menghembuskan nafasnya kasar. Ia mengambil ponsel memutuskan untuk membaca saran-saran yang diberikan reader dipart sebelumnya

-kasih uang segepok dijamin ampuh

"Tzuyu udah punya gue! dia udah gak butuh duit." gumam sana menjawab salah satu saran yang diberikan reader

-Beliin permen kaki atau tzuyu nya ungsiin ke rumah gue

"Skip. Buaya"

-cosplay jadi tuan krab (saran 2 orang+)

"Hadehh dipikirnya gue titisan krab kali ya" sana menggeleng

-cie tante sana

"Ni nyasar apa gimana? Gue gak punya ponakan!"

-Beliin boneka krab sepabrik-pabriknya (saran 3 orang+)

Sana termenung, agak tertarik dengan saran yang satu ini. mungkin ia akan mencobanya besok pagi. Sana menggulir kembali kebawah komen, matanya sedikit dibuat melebar saat membaca saran berikutnya

-peluk paksa aja terus sambil minta maaf:) semoga berhasil

"Peluk?"

Membayangkan hal itu sontak saja telinga sana merah padam

------------


"TZUYU!! LO YAKIN MASIH GAK MAU TURUN? ADA TUMPUKAN KRAB DIBAWAH. GUE SENGAJA BELIIN SEPABRIKNYA BUAT LO" triak sana

Mendengar triakan tersebut tzuyu buru-buru keluar kamar hendak kebawah namun stelah sampai di tangga, tzuyu dengan sengaja memelankan jalannya, agar terlihat bahwa ia tidak terlalu minat dengan sogokan sana.

"Hmm¿Tadi kayak ada yang ngomong tapi gak jelas ngomong apaan" monolog Tzuyu pura-pura tidak melihat Sana yang berdiri dihadapannya.

"Lo masih marah?"

"Pake nanya" ketus tzuyu sambil matanya trus menjelajah mencari tahu keberadaan tumpukan krab yang dimaksud sana

Jangan-jangan ni orang bohongin gue - batin tzuyu menelisik gerak-gerik sana dari sabang sampai Merauke

Merasa dicurigai oleh tatapan tzuyu, sanapun dengan segera melayangkan tangannya keudara lalu menunjukkan sebuah kunci bergelayut dijari telunjuknya "inih"

Tzuyu mengernyit

"Semua bonekanya udah gue taro di museum"

Detik berikutnya tzuyu membulat "j-jadi beneran" gumam tzuyu tanpa suara

Sana mengangguk

"Ekhem" dehem tzuyu sekuat tenaga menyembunyikan rasa senangnya "siniin koncinya, gue mau cek museum. Takut ada tikus lewat disana"

Sana memutar kedua bola matanya malas. Bilang aja udah gak sabar pengen cipika-cipiki sama pendatang krab-krab barunya itu. Sana mencibir dalam hati

"Jadi lo nya masih marah gak nihh?"

"Gak tau"

Sana menghela napas gusar, perlahan Sana memberanikan diri untuk membawa tangan Tzuyu kedalam genggamannya "kita jalan-jalan bentar dulu yuk. baru gue kasih koncinya ke lo" ajak Sana membujuk

Semoga aja dengan cara ini, Sana dapat sepenuhnya meredakan kemarahan Tzuyu.

"Oke, tunggu 10 menit"

Tzuyu kembali menaiki tangga. Ia masuk kedalam kamar untuk berganti baju.

hanya perlu 9 menit  Tzuyu sudah rapih dengan pakaiannya. Ia melirik jam yang sekarang menunjukkan pukul 2 siang.

Dan ya, tzuyupun berjalan menaiki kasur lalu merebahkan tubuhnya sambil membaca novel bekas semalam yang baru ia baca stengah halaman saja.

Setelah jam menunjukkan pukul 3.30 sore, tzuyu bangkit dari kasurnya. Sedikit merapikan ujung rambutnya

Dengan langkah santai tzuyu menghampiri sana yang terlihat seperti kesemutan, mungkin karna terlalu lama menunggu tzuyu bersiap.

Bayangin aja gess yang katanya sepuluh menit taunya sejam setengah_-

"Ayok. Mau jalan kemana? Sekalian berburu pempek mang ujang kalau bisa" tawar tzuyu

"Siap-siapnya udah selesai? Atau masih ada yang kurang?"

"Kakak nyindir?"

Sana menggeleng cepat "enggak. Nanya aja siapa tau ada yang kelewat"

"Gak ada kok. Guemah gak mandi juga cantik"

Sana cengo. Trus sejam setengah ngapain aja ni makhluk satu?

“Udah, yuk, ah. Keburu sore. Nanti pempeknya terbenam.“ tzuyu menarik lengan sana dengan cepat

Sana yang awalnya ingin marah, langsung terurung saat melihat tangannya bertautan dengan jemari tzuyu.

"Hmmm oke" sana mengeratkan pegangannya, ia memalingkan wajah, lalu diam-diam tersenyum kecil

>>>>>>>>>

Ckitt

mobil Sana terparkir tepat didepan rumah, keduanya kini baru saja balik dari acara jalan-jalannya. Tidak banyak moment, hanya sekedar muter-muter dijalan abis tuh berujung di pempek mang ujang

"Kak~"

"Iya"

Sahut Sana yang sedang berkutat hendak membuka sabuk kemudinya

"Makasih"

Sana tersenyum tipis "untuk?" Godanya tanpa melihat tzuyu. Karna sana masih sibuk dengan sabuknya

"Makasih udah beliin pempek sama gerobaknya, makasih juga buat segunung boneka krab yang kakak beliin tadi siang"

"Makasih doang?"

Tanpa sepengetahuan sana, tzuyu menggeleng.

Detik berikutnya sana dibuat tersentak, matanya membulat saat tzuyu dengan tiba-tiba sudah mendekatkan tubuhnya.

Napas sana tercekat saat wajah itu terasa begitu dekat menyapa wajahnya.

"T-tzu a-apa yang-" Sana menelan ludah kepayahan, Bibir sana mendadak kelu.

Dengan bodohnya ntah kenapa mata sana seperti memiliki keinginan sendiri karna akan terpejam. Namun sana langsung membuang mukanya sambil terbatuk pelan lantas membenarkan posisinya dengan gelisah untuk menutupi rasa malunya. Karna ternyata tzuyu mendekat hanya untuk membantunya melepas sabuk pengaman yang menempel ditubuh sana

Shit

"seat belt nya macet. Perlu dilem biru" kata tzuyu setelah berhasil membantu sana dengan serius

"Emang udah sewajibnya ini mobil sialan kudu dibuang" gumam sana melampiaskan kekesalan yang ntah karna apa

kesepakatan (tzuyu Twice)Where stories live. Discover now