When The Psychopaths Meet by Zhantixx

238 21 17
                                    

Story by: zhantixxWord: 2784

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Story by: zhantixx
Word: 2784

Jangan lupa vote dan komentarnya 🥰
===========================
===================

Perth melepaskan sarung tangan yang berlumuran darah dari tangannya lalu membuangnya ke dalam kobaran api. Seringai puas terlihat di wajahnya yang tampan. Setelah merasa cukup melihat tubuh tak bernyawa yang sudah hampir terbakar habis, ia melenggang pergi begitu saja dari sana dan pulang ke mansionnya yang megah di pinggiran kota.

Seorang butler menyambut kepulangannya sambil mengucapkan salam padanya, "Selamat malam, Khun Tanapon. Paket pesanan anda sudah tiba. Saya meletakkannya di dalam ruang kerja."

"Khob khun krub, Lung." jawab Perth singkat.

Butler itu mengikuti Perth hingga ke dalam kamar mandi, membantunya melepaskan pakaian yang terkena percikan darah dari wanita yang ia bunuh sebelumnya. Tidak terlihat sedikit pun rasa terkejut dari sang pelayan.

Dengan wajah datar ia menyiapkan air hangat di dalam bathtub. Setelah bak terisi setengahnya ia menuangkan sabun hingga buihnya memenuhi seluruh permukaan air kemudian Perth segera masuk kedalamnya dan berendam.

"Tidak bertanya milik siapakah darah itu, Lung?" tanya Perth sambil bersandar di tepi bak sementara pelayannya itu menggosok tubuhnya dengan spons lembut membersihkan semua bagian yang ternoda darah.

"Itu bukan hak saya untuk bertanya, Khun."

"Hahaha~ kau benar, Lung. Tapi biar aku memberitahumu. Ini darah dari perempuan jalang yang mengaku-ngaku sebagai kekasihku. Aku muak melihatnya memamerkan hubungan kami seakan-akan aku ini kekasihnya padahal aku hanya sekali saja bersedia memenuhi undangan makan malam darinya. Bagaimana menurutmu, Lung Thanat? Apa aku salah sudah membunuhnya?"

"Tidak, Khun. Itu adalah hukuman yang pantas untuknya."

Perth tertawa semakin keras mendengar jawaban dari Thanat, pelayan yang sudah bekerja di keluarganya sejak ia masih kecil itu. Dengan riang Perth memukul-mukul permukaan air sehingga busa sabun diatasnya terciprat kemana-mana layaknya anak kecil yang bahagia karena berhasil melakukan sesuatu.

"Lung, aku mau segelas Milo sebelum tidur."

"Krub, Khun. Saya akan membuatnya, tolong tunggu sebentar."

Laki-laki berwajah tampan itu kini sudah bersih dan berganti pakaian mengenakan piyama, mengambil laptopnya lalu naik ke tempat tidur. Ia perlu memeriksa beberapa dokumen yang telah sekretarisnya kirimkan melalui surel.

Thanat kembali ke dalam kamar membawakan segelas susu yang Perth minta sebelumnya, "Ini Milo hangatnya, Khun."

"Letakkan saja di atas nakas, Lung! Kau boleh pergi."

"Krub."

Pelayan kepercayaan keluarga Tanapon sejak dulu itu keluar dari kamar Perth dan segera berlalu ke tempat sang tuan muda memarkirkan mobilnya. Sudah menjadi kebiasaannya untuk segera memeriksa semua bagian mobil, memastikan mobil itu bersih dari semua jejak kejahatan yang Perth lakukan agar besok pagi sudah bisa digunakan lagi.

Dark Side (story of PerthSaint) One Shoot Onde histórias criam vida. Descubra agora