Last Day by ErnawatiErnawati

211 24 12
                                    

Story by: ErnawatiErnawati543Word: 2624

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Story by: ErnawatiErnawati543
Word: 2624

Jangan lupa vote dan komentarnya 🥰
==========================
==================

LAST DAY

"Le..pas..kan a..ku"
Suara itu terdengar begitu lirih dan kesakitan, penuh pengharapan di setiap kata-kata nya. Tapi sang lawan bicara sama sekali tidak terpengaruh dengan keadaan laki-laki muda yang terduduk di sudut ruangan  tempat mereka saat ini  berada.

Ruangan itu tidak terlalu luas dan begitu lembab, mungkin karena tidak ada fentilasi  sama sekali dan penerangan yang minim. Dengan cat tembok yang mengelupas dan banyaknya barang-barang tak terpakai atau terbengkalai bisa dipastikan tempat ini sudah lama ditinggalkan.

"Ke..kenapa?" Suara itu sulit keluar karena bibirnya begitu kering dengan beberapa luka robek di sekitarnya.

Srak (suara kursi yang bergeser)

Laki-laki berkulit seputih susu itu bangun dari kursi yang ia duduki dan mendekat kearah laki-laki  yang sebenarnya berkulit Tan tapi sekarang lebih ke warna merah dan biru kehitaman.

"Akh"
"Apa kau tak ingat pada ku Perth? Atau aku harus memanggil mu.... Sayang...." Laki-laki itu menarik rambut Perth kebelakang begitu kuat.

"Saint..." Suara Perth begitu serak karena kepalanya yg mendongak. Ia melihat dengan matanya yg redup, memastikan bahwa orang yang sedang berada didepan nya adalah Saint seseorang yang pernah mengisi hidupnya dengan banyak kenangan. Ya, Perth dan Saint adalah sepasang kekasih.

Hubungan mereka baik-baik  saja  sebelum malam hari dimana mereka menghadiri ulangtahun seorang teman.

Flashback

"Saint, kau akan ikut pergi nanti malam kan?" Perth bertanya pada sang kekasih saat baru memasuki kamar mereka.

"Kemana?" Saint bertanya dengan wajah bingungnya.
Perth mendekati sang kekasih dan mengusap rambutnya yang terasa begitu halus dan lembut.

"Mark... Kau ingat kan?" Perth tau Saint sulit mengingat sejak kecil jadi dia memastikan bahwa Saint mengingat nama itu.

"Mark mengundang kita ke pesta ulangtahun nya nanti malam. Apa kau lupa?"

Saint ibarat gelas kaca untuk keluarga Perth, dia harus benar-benar dijaga agar tidak pecah. 

(Ini masih flashback)

Jika melihat Saint saat ini, tidak ada orang yg percaya bahwa iblis bersemayam dalam tubuhnya. Saint memiliki masa lalu yang kelam, membuat jiwa dan pikirannya sakit bahkan sangat sakit.

Orang tua Perth adalah saksi penderitaan yg  dialami saint kecil, saat itu Saint baru berusia 13 tahun dan harus  menjadi saksi kematian seluruh keluarganya. Ayah, ibu dan kakak perempuan Saint mati di bantai oleh rekan bisnis keluarganya yang kalah dalam tender. Ayah Perth menemukan Saint yang diam dan terpaku menatap mayat keluarganya, tidak ada tangis untuk anak seusia Saint yang saat itu berada di sana.

Dark Side (story of PerthSaint) One Shoot Where stories live. Discover now